Cuaca kemarin sangat cerah, nampak dua buah gunung yang menjulang tinggi, Merapi dan Merbabu. Hamparan sawah yang mulai menguning, menemani perjalanan kami dari Solo menuju kampung mbah, Boyolali
Boyolali di anugrahi lahan yang subur, cuaca segar dan air yang sejuk. Tingkat polusi di daerah ini sangat rendah, karna masih begitu banyak pepohonan dan kebun, apalagi sekarang musim buah. Sepanjang jalan, pohon rambutan yang siap panen seakan melambai-lambai menyambut kedatangan kami.
Setiap 3 bulan sekali, agenda rutin keluarga adalah arisan. Tujuannya tidak semata-mata mengumpulkan dana, tapi lebih tepatnya reuanian. Membahas dan berusaha mencari solusi tentang masalah yang ada, saling mendoakan dan yang pasti makan makannn....
Sayang, kemarin cukup banyak anggota yang tidak hadir, makanan jadi berlimpah ruah. Ku liat dari wajah mbah seperti menahan sedih dan kecewa.
Di kebun mbah begitu banyak aneka buah yang di tanam. Ada rambutan, durian, sawo, buah naga, belimbing wuluh dan masih banyak lagi. Tapi yang lagi panen rambutan dan buah naga, dan se kantong plastik besar buat kami habiskan kembali di rumah.
#OneDayOnePost
6 comments:
Sejuknya Boyolali. Tempat kerjaku pun berbatasan dengan Boyolali.
Sejuknya Boyolali. Tempat kerjaku pun berbatasan dengan Boyolali.
Iya mba, hawanya juga mirip mirip Tawangmangu
Kelak harus merasakan indahnya Boyolali
waahh.. harusnya aku mampir mbantuin mbah ngabisin makanannya.. :D
Sejuk. Di sana.
Post a Comment