Aug 11, 2016

Ketika si Kecil Terserang Flu Singapore

11 June 2016
pukul 10 Am

Alfie mengeluh pusing, badannya terasa hangat. Aku berinisiatif untuk mengajaknya bobo siang.

Siang hari, suhu tubuhnya semakin tinggi hingga menjelang petang. Suhu mencapai 40 derajat. Alfie mulai gelisah, wajahnya tampak megar dan terus mengeluh pusing. Kami memberinya sirup penurun panas.

Hanya bertahan sebentar, suhu tubuh kembali naik.

Minggu pagi, ketika kami periksa bagian tenggorokannya terdapat bercak seperti sariawan. Batinku mengatakan ini mengarah pada gejala Flu Singapore.

Siang hari bercak semakin bertambah di wilayah telapak kaki dan tangan serta bibir. Yup, 100% Flu Singapore.

Alfie mulai mengalami kesulitan menelan makanan dan minuman. Dengan berbagai bujuk rayu beberapa sendok bubur yang aku blender masuk ke perutnya.

Senin dan selasa siang adalah hari dimana puncak betapa susahnya dia menelan sesuatu cairan melalui tenggorokan. Dia menangis, kadang menjerit histeris seolah apapun melewati rongga laksana pisau mengiris-ngiris bagian dalam mulutnya.

Segala macam upaya kami usahakan agar Alfie tidak mengalami dehidrasi. Walaupun susah payah beberapa teguk air madu dan bubur bisa tertelan. Selasa sore makanan yang masuk sudah lebih banyak. Sudah mau mengunyah dan minum jus buah dengan cara di sendokin. Bisa memasukkan makanan dan minuman ke perutnya itu seperti sesuatu banget.

******

Senin malam menjelang tidur, Rafa batuk. Dini hari menjelang saur, badannya terasa hangat. Kamipun membatalkan dia untuk turut saur dan membiarkannya terlelap.

Selasa siang, badannya kembali panas. Ku periksa tenggorokan dan telapak kakinya, nampak bercak merah.

Walaupun aku berusaha menghindarkan dia dari ketularan sang adik, tapi virus itu ternyata begitu kuat.

Sebelum Rafa mengalami masa di mana dia kesusahan menelan makanan dan minuman, sedini mungkin dia kuminta untuk makan dan minum yang bergizi dan banyak. Beruntungnya si anak kali ini patuh, sudah tidak terhitung berapa gelas susu yang dia minum.

****

Daerah Landasan Ulin Banjarbaru saat ini memang sedang epidemi Flu Singapore, kemungkinan besar Alfie mendapatkan virus saat di Bandara Bjb.

Selama anak tidak mengalami dehidrasi akut, penderita Flu Singapore tidak harus di rujuk ke rumah sakit. Dengan penanganan yang tepat Insha Allah dalam tempo 7 hari akan sembuh.

Flu singapore lebih sering menyerang anak usia di bawah 10tahun, namun beberapa info menyebutkan tidak menutup kemungkinan menular kepada orang dewasa.

Beberapa bercak akan mengalami penggelembungan yang berisi air dan pecah, hingga mengakibatkan rasa gatal pada penderita mirip seperti cacar air, bedanya bercak Flu Singapore menyerang pada area rongga mulut, bibir, telapak tangan, kaki, siku, lipatan lipatan dan anus. Beberapa penderita mungkin hanya mengalami di bebebrapa area. Sedangkan cacar air menyerang nyris ke semua permukaan kulit.

Ini adalah kali kedua anak-anak terkena virus Flu Singapore, dulu kami kira mereka terkena sariawan.

#latepost #OneDayOnePost

No comments:

Post a Comment