Jun 12, 2022

Teruntuk my sweatheart, Rafa

(InshaAllah jika kita berumur panjang kau akan membacanya saat ulang tahunmu yang ke 14)

Saat mama menulis ini, kalian telah terlelap semua. Di saat seperti inilah mama lebih jernih berpikir, merenung tentang hal-hal yang kita lewatin sepanjang hari ini.

Mama tau, mama bukanlah sosok yang sempurna, kadang setiap hari mama memaki diri mama sendiri mengapa begitu mudah memarahimu. padahal mama juga tahu kau hanya anak-anak. Maafkan mama.

Kamu tahu sayang? Di dalam hati mama yang paling dalam, saat itu terjadi sesungguhnya mama tidak sedang memarahimu tapi mama marah terhadap diri sendiri yang begitu dangkal kesabarannya.

Mama sedih. Setiap kali pula mama berusaha untuk belajar lebih baik lagi, bertutur kata lebih lembut lagi terhadapmu. Ini tidak gampang, saat emosi kita bertabrakan satu sama lain.

Ajari mama mengasimu sayang.. ajari mama menyayangimu, anakku.

Allah tahu betapa mama sangat sayang padamu, semoga Dia selalu melindungimu, adikmu Alfie, papa dan juga mama. Semoga suatu hari kita berkumpul kembali di surga-Nya.

Anakku, jagalah imanmu selalu. Teruslah belajar sepanjang hayatmu. Bermimpilah yang terbaik dan terindah, Allah melihat itu.

Bumi ini luas, langit terbentang begitu sempurna, bintang di angkasa memijarkan cahayanya. Bagi mama, engkaulah cahaya mata dan hati mama. Tak ada harta yang begitu berharga selain kalian berdua.

Sayang, My baby mama. Semoga Allah melindungi kalian selamanya, di limpahkan segala rahmat-Nya, disehatkan jiwa dan raga, diberkahi setiap usia

Solo, 21 juli 2016
Tertanda mama