Beberapa waktu yang lalu, Kang Mas akan pergi menghadiri
sebuah peluncuran produk lampu terbaru bersama temannya. “Doain Mas dapat
kulkas, ya?” ucapnya sebelum pamit.
“Jangan kulkas lah, Mas. hape saja,” balasku sambil nyengir
kuda. Apalagi memang gawai yang aku pegang sering eror. Dia diam. Kuperhatikan lagi
undangan yang tertera. Memang ada doorprize
di sana. “Ni ada hape kan,” ucapku memperlihatkan undangan itu. Dia masih diam.
Hadiah yang terlihat di sana ada kulkas, tivi lcd, setrikaan dan smartphone.
Beberapa jam setelah itu, ada pesan wa masuk. Sebuah foto
yang menampakkan si Kang Mas sedang membawa godybag.
Kuperhatikan lagi lebih teliti, ada merk nya yang sungguh aku kenal. “Itu Hp
ya?” Tidak ada jawaban, mungkin ia masih sibuk.
Sesampai di rumah, benar saja, dia memperoleh Hp Android Sa****g.
Sempat terpikir, jangan-jangan dia bekerja sama dengan panitia acara untuk menyenangkan
istrinya sing ayu dewe ini (dilarang protes)
Kang Mas bercereita bahwa, hadiah paling besar secara nominal
harga adalah Hp yang dia bawa itu dan diberikan di akhir acara. Nah lo, masih
meragukan doa seorang istri. Bahkan saat becandapun, malaikat bisa langsung
mengaminkannya. Dan para ibu-ibu bangsa,
emak-emak, atau siapapun kita kalau sudah berstatus seorang istri
berhati-hatilah dalam berucap, khususnya kepada anak-anak dan suami, meskipun niatnya
bercanda. Doain mereka yang baik-baik terus walau hati sedang panas atau lebih
baik diam (ngomong ma cermin, saya masih sering soale haks ....)
Dan kalian para suami, kalau kepengen sukses dunia akhirat ta
jauh-jauhlah nyari berkah, dimulai dari menyenangkan hati istrimu dulu (jangan
lupa ibumu yang pertama), agar apa? Agar yang keluar dari bibir, hati dan
pikiran mereka adalah hal-hal kebaikan.
Saya sering memperhatikan suami yang pelit sama istrinya,
bahkan menyembunyikan hasil jerih payahnya, rejekinya bakalan segitu-gitu aja.
Apalagi sampai menzalimi mereka, hidupnya tidak tenang, dan sering
sakit-sakitan. Nggak percaya? Coba aja.
Yuhuuu … Merdeka!