May 23, 2017

Kakiku Keko

Ritual sebelum bobo cah bocah wajib buang air kecil, gosok gigi dan cuci tangan kaki. Jangan lupa berdoa, horayyyy .... ini kalau sikonnya lagi normal, bejimana kalau di luar daripada itu. Sebut saja si sulung. Kadang bisa ketiduran saat megang pensil, maen petak umpet, bahkan pas sedang duduk anteng tenang damai sentausaaa. Diminta siap-siap bobo, bilangnya nkooo sek ma atau.. iya.. iyaa..iyaaa... sejak 3 jam yang lalu tetiba aja udah merem. Maka ritual wajibnya terlewatih. Haiyahhh...

Jadi kemaren, emaknya yang lagi baik hati karena dapat hadiah piring setelah beli sabun cuci inih akhirnya cuman ngurusin si bungsu. Pas matiin lampu aku ngerasa telapak kakinya Rafa kasar, waduhh ... ini tanah menggumpal pikirku. Akhirnya ngambil kain yang udah dibasahin, kasih penerangan pakai lampu emergency, karena kalau pakai lampu biasa, si bungsu bakalan melek terang benderang lagi.

Kakinya jadi terlihat dengan lebih fokus dan seksama. Kasar tersebut ternyata bukan dari lapisan tanah or debu. Kotor memang tapi tidak seberapa. Gurat gurat tersebut lebih tepatnya karena goresan-goresan. Tidak hanya di telapak kaki, sisi lainnya juga demikian. Ada luka goresan yang baru menutup. Ada luka berbentuk semacam pernah terbelah, dan banyak lagi... banyak lagi. Hikss ....

Selama ini memang dia jarang mengeluh kalau kakinya sakit atau apa, pernah meng 'anduh-anduh' tapi cuman sebentar setelah itu berlarian lagi seolah semuanya biasa biasa saja. Dia memang suka jumpalitan, pelongsoran, bergulung-gulung dan sejenisnya. Adakalanya hanya bertelanjang kaki.

Suatu ketika lagi ketika berlarian menyundul bola, lututnya tersunggkur hingga kulitnya mengelupas dan memamerkan lapisan daging merah yang mengangan dia merintih sakit sebenarnya tapi kemudian kembali tertawa. Ahhh ... kenapa sekarang mamanya yang terasa perih. Kubersihkan perlahan dengan ruapan doa .. semoga Allah selalu melindungi setiap langkahmu,  Cah bagoes mama...

May 22, 2017

Teruntuk Alfie dan Rafa

Duhai belahan hati mama, kita sama-sama meyakini,  Kitab yang paling keren, tanpa cela, ditulis oleh orang-orang keren di masanya itu, bersumber langsung dari Illahi yang terangkum begitu indah dengan diksi-diksi maha sempurna bernama Al Quran. Manusia paling sempurna yang pernah diciptakan dan hadir di tengah umat manusia, bernama Muhammad.

Kau tahu anakku, bacaan paling keren itu yang tiada satu tulisan dan penerbit manapun sanggup menyainginya, bahkan dicetak entah sudah berapa milyar kali, masih banyak orang tidak terima, apalagi meyakininya. Manusia paling sempurna yang sudah dijamin Tuhan masuk surgapun begitu banyak yang membencinya. Hingga sekarang anakku, hingga sekarang.

Apalagi kita.

Kita sering berdebat, tentang apa saja bukan, dan sering mama merasa kalah darimu, karna mama tahu kalian jauh lebih cerdas dari mama. Tapi kau tahu anakku, mama paling menghindari berdebat di depan umum termasuk di dunia maya, khususnya medsos. Saat mama melalukan itu hanya akan ada dua hal yang terlihat, terlihat pintar vs terlihat bodoh. Tentu mama akan lebih tampak dari sisi yang kedua. Kalaupun mama seumpama menang, hatipun senang bagaimana dengan orang yang kita debat, bisa saja yang kita perdebatkan bukannya mendapat pencerahan tapi berdampak sebaliknya. Kita tak pernah benar-benar tahu isi pikiran dan hati seseorang. Bisa saja, bisa saja sikap kita melukai mereka.

Kelak, saat kalian tumbuh lebih dewasa, dari tempat tinggal kita yang fana ini akan kalian temui segala keindahan sekaligus kekejamannya. Akan selalu ada orang yang benci, suka bahkan mungkin menghamba. Akan selalu ada, anakku, akan selalu ada.

Teruslah berbuat baik, walau sering terluka. Mungkin jalan kita tidak selalu lurus, setidaknya kalian tahu arah pulang. Apapun yang kita perbuat, kelak, besok, lusa atau 20 tahun yang akan datang, kalian akan memetik hasilnya. Hasil dari apa yang telah kita perbuat. Mendewasalah, rendah hati dan terus menjadi pembelajar.

With love
Mama