Mar 31, 2016

Monster Cucian

Semakin banyak cucian berarti semakin banyak rejeki, semoga semakin berkah di dalamnya apalagi di kerjakan dengan sepenuh hati. Jadi.. Alhamdulillah yah *ala ala syahrini* Namun saat semuanya tak terkendali serahkan pada ahlinya, loundry.

Saya termasuk gemar mencuci, segala tekhnik mencuci telah saya pelajari dan lakoni. Dari style sikat sikat ala pinggir kali, kucek kucek sambil bayangin kekuatan 10 tangan, injek injek yang penting kena sabun sampai pencetan otomatis kang mas sincu (baca:mesin cuci).

Sampai sekarang belum pernah memasukkan ke petugas loundry, kecuali nyetrika itupun cuman beberapa kali. Yeah, urusan nyetrika entah kenapa ini terasa memakan banyak waktu. Satu jam cuman dapat beberapa lembar, dua jam tiga jam, pinggang berasa bengkokan, pegel nian. Apalagi malam malem nyetrika di terusiinnnnn yang ada nguras 'jam malam' mesa'e kang mas jadi terabaikan. Saat itulah kudengar bisikan bisikan gaib "udahhh besok aja lagi, istirahat di samping kakanda lebih berkah dan banyak pahala lhooo"
Akhirnya, setrikaan belum kelar, taraaaaaa.... cucian dua gunung kembali menghadang.

Ketika ngobrolin cucian dengan teman seperjuangan *seperjuangan nyuci maksudnya* dia punya info sangat gemilang, temannya yang telah berhenti kerja di warung buka jasa nyuci dan nyetrika di rumah, dan dia bilang setrikanya sangat halus dan licin, Yeaaaaa..., lumpat lumpat kek dapat es krim, itung itung ngasih kerjaan dan berbagi rejeki *berusaha menghibur dan pembelaan diri sendiri hehhe..

Adakalanya aku ingin mengerjakannya sendiri, semua bahkan tak mengapalah begadang e jangan begadang karna di sambi nonton filem tengah malam *biar sensornya dikit*  hingga ada sesuatu yang paling utama terabaikan. Aku ingin semuanya nampak sempurna dari hasil jerih payah sendiri, namun kadang aku sadar akupun bisa tumbang. Im just ordinary woman, banyak kekurangan dan jauh dari kata sempuna. Semoga kang mas tak lelah meluruskan tulang rusuknya ini yang masih sangat bengkok, ya...yaa...

#OneDayOnePost

Mar 30, 2016

My Activity (part 1)

Sang Penjelajah Dunia

Namaku Raida, ibu memberikan nama itu ketika sedang tren sandiwara radio dengan judul yang sama. Padahal bapak  ingin menamaiku Fatimah. Bagaimanapun, wanita selalu benar bukan?.
-
Aktivitas sehari hariku adalah travelling, mengarungi samudra, mendaki gunung dan tebing curang hingga bermalam di sana, bertemankan hutan dan rembulan. Longlongan serigala menjadi senandung malam yang gulita. Dinginnya atmosfir hutan seakan menghangatkan hatiku yang kelam.
-
Aku selalu menulis di buku harian, dan melukiskannya pada kertas gambar, seperti indahnya gambaran hatiku padamu. Tak ada deringan telepon, tak ada panggilan pulang, tak ada kesedihan dan penderitaan. Semuanya indah bersama hidupku dan segala kebersamaan alam.
-
Aku memujamu seperti rangkaian pelangi dan birunya laut. Aku mencintaimu di setiap desiran napasku.

***

Saat di Belanda aku bisa makan keju sepuasnya, di sajikan para koki dengan pakaian ke daerahan. Bersepeda menelusuri setiap jengkal tanah di sana. Rerumahan di kelilingi sungai yang asri laksana surgawi dan keramahan penduduk lokal seakan menghapus sejarah mereka pernah berabad-abad menjajah negeri kita.
-
Di Jepang aku belajar tentang pentingnya disiplin dan manajemen waktuku yang sering betantakan. Mengajariku tentang toleransi, menyajikanku hamparan bunga sakura dan salju yang menusuk hingga ke dasar tulang. Aku senang memakai mantel tebal, slayar dan menikmati segelas coklat hangat. Kadang badai salju membuatku tidak bisa ke mana-mana.
-
Ku sekolahkan buah hatiku di Finlandia, agar mereka mendapatkan pendidikan terbaik. Tak perlu ada tangisan dan kekecewaan saat mereka enggan mengerjakan tugas sekolah, indah sekali bukan?
-
Setiap enam bulan sekali aku berpindah pindah tempat bukan hanya sebagai wisata, tapi penjejahan bumi sebagai ilmu dan pelajaran untuk diri betapa bumi Allah itu luas, indah dan terus kakiku melangkah walau lelah tapi aku gembira. Mempelajari setiap budaya, mencicipi makanan khas setiap negara, belajar bahasa dan bertemu dengan orang-orang baru. Amerika, Inggris, Kanada, Palestina, India dan masih banyak lagi yang lainnya.

Saat aku jauh, aku tau rasanya rindu, Cintaku kepada negeri semakin bertambah tambaj, jangankan sesama muslim sesama orang Indonesia serasa bagai saudara. Kami bercengkrama layaknya keluarga yang lama terpisah.
-
Ketika mendambakan kedamaian dan begitu rindu dengan-Nya,  aku berkunjung ke Madinah. Negeri indah dengan sejuta pesona. Penduduk yang ramah dan hanya ada produk makanan halal di sana. Sungguh sempurna Rasul Allah memilih tempat itu sebagai hijrahnya, saat penduduk Mekah begitu menolak keberadaannya.

Hanya 4 jam menyusuri perjalanan menggunakan bus lokal, aku bisa sampai ke kota Mekkah. Menunaikan rukun Islam yang ke-5 dan umroh sepuasnya. Kadang aku menjadi pemandu wisata saat saudara saudaraku berada di Saudi Arabia. Saat bulan Ramadhan tiba, berpuasa di sekitar Masjidil Haram terasa begitu nikmat, orang-orang berlomba menyedekahkan hartanya, membagi bagikan makanan miliknya. Tak ada kelaparan di sana. Sungguh nikmat Allah mana lagi yang harus aku dustakan.

Aku terus berjalan dan melangkahkan kaki ke seluruh penjuru dunia, hingga nanti sampai ke surga-Nya.

#OneDayOnePost

*Paragraf awal is real, selanjutnya hanya fiksi, imajinasi dan dream semata... maaf :D

Mar 28, 2016

Sederhana, Bersahaja dan Saling Setia

Beberapa kali gagal, tidak membuatnya menyerah. Terus berjuang mencari belahan jiwa yang entah di mana saat itu rimbanya. Sedih sudah pasti, kecewa apalagi, sakit sungguh tiada terperi. Andai saja keimanannya se ujung jari, saat itu juga akan gantung diri.

Kehidupan kadang terasa begitu keras, di tolak beberapa kali lamaran pekerjaan, di tolak pula ta arufan. Di tengah kegalauan dan perjuangan untuk move on, skenario kehidupan sedang di sulam begitu indah dengan sedemikian rupa.

Islamic Book Fair 2011 menjadi sejarah benih benih cinta itu bersemayam. Bidadari cantik, mungil dan aduhai, berkalung kamera telah berhasil membuatnya lupa sebelumnya dia sedang merana.

"Biarkan aku jatuh cinta 
Pesona pada pandangan  
Saat kita jumpa 
Biarkan aku kan mencoba 
Tak peduli kau berkata  
tuk mau atau tidak"

Sebait lagu yang mungkin cocok mengantar pertemuan itu, dengan efect slow montion tentunya. 

Bayangkanlah ketika Ali begitu menderita menahan rindu saat mencintai Fatimah, namun tak berani bersuara karna keterbatasan diri dan saingannya bukanlah orang biasa. Mundur teratur adalah cara yang paling aman dan elegan.

Dua tahun kemudian...
24 November 2013 di Kota Tua. Pertemuan itu kembali terulang dengan keadaan yang jauh lebih baik dan sempurna. Mengumpulkan segenap puing puing keberanian yang pernah lebur,  diiringi doa dan keyakinan merekapun berkenalan.

Hanya seminggu berselang, diapun mengajak sang pujaan ke jenjang yang lebih serius dan syar'i. 3 April 2014, mengikat janji di hadapan penghulu, di saksikan keluarga tercinta dan para sahabat serta tamu undangan. Kapal itu berlabuh  mengarungi bahtera rumah tangga untuk kembali bersatu di surga-Nya.

Happy Aniversari Bang Syaiha dan Teh Ella. Barakollah... semoga selalu jadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah. Diberikan kesehatan, kebahagian, rejeki, dan selalu dalam lindungan-Nya, ammiinnnn..:)



#OneDayOnePost

*mohon maaf kalau syair lagunya kurang pas :D

Mar 25, 2016

Umbul Kemanten, Klaten - Jawa tengah


Klaten memang surganya pemandian dari sumber mata air alami. Warga setempat sangat kreatif memanfaatkan bukan hanya untuk keperluan hidup sehari-hari, bercocok tanam, juga sebagai objek wisata.


Saat ini pemerintah daerah sedang mencanangkan 'kali bersih'. Semoga saja ke depan Klaten menjadi pelopor air sehat se Indonesia. Jadi kalau mau lihat ikan berenang bebas di kali ngga perlu jauh-jauh ke Jepang yah..


Umbul Kematen adalah salah satu objek wisata incaran saat holiday tiba. Hanya dengan Rp 3500 per orang kita sudah bisa menikmati sejuknya air, berenang, mencari anakan ikan, yuyu (kepiting kecil) bahkan udang.


Tingkat kedalaman sangat beragam, jadi tidak perlu khawatir saat bawa anak kecil.


Taman seledri/cenil menghiasi sekeliling umbul. Walau di tengah panas terik, tidak mengurangi kesejukannya. Beberapa pohon besar dan tua semakin menambah ke exotic an di tepian umbul. Berasa berendam di antara ribuan galon Aqua.

#OneDayOnePost

Mar 22, 2016

Bermain dengan Alam


Biarlah mereka bilang kami kampungan, ndeso, irit bin pelit

Biarlah mereka menilai kami ketinggalan jaman

Biarlah.. biarlah, tidak usah terlalu memikirkan apa yang mereka bicarakan

Karena belum tentu mereka benar benar mempedulikan.

******

Lahir dan besar di sebuah hutan belantara, di pucuk pegunungan nun jauh disana membuatku lebih sering bercengkrama dengan alam. Bersepeda mengelilingi pedesaan, berenang mengitari sungai tertawa dan berlari bebas.

Dan sekarang, giliran mereka... bermain di taman, turun ke sawah, nyemplung di sungai dan sepuasnya bermandikan hujan saat tiba *dengan catetan kondisi tubuh sedang prima* Tak masalah basah ataupun kotor, ada rinso yang mencuci dengan kekuatan super jadi serahkan saja pada ahlinya *ngelap keringat di jidat*

Simpan gadged, matikan tivi, laptop, lupakan PR ****opsst..
mari ke luar dan bersenang-senang

Mereka akan terus tumbuh, kelak kami akan mengenang semua ini sebagai salah satu bagian yang sangat indah saat lahan semakin sempit dan kemajuan tekhnologi semakin menguasai dunia.

#OneDayOnePost

Mar 21, 2016

A letter from Alfie


Pulang sekolah Alfie meminta minum, panas sekali hari ini. Cuaca  berasa gerah sekali. Ketika ku suguhin air buah belimbing dia begitu kegirangan. Alfie sangat suka air buah.

Puas meneguk segelas, dia langsung mengabarkan sesuatu "Ma, tasku di taruh di mana? Dedek punya sesuatu looo.."

Setelah ku jawab letaknya, dia langsung berlari ke teras dan kembali ke dapur menenteng tas mungilnya.

"Lihat maaa... dedek punya sesuatu buat mama"

Sebuah amplop bergambar mobil hasil kreasi tangannya, di dalamnya secarik kertas lengkap dengan isiannya. Langsung ku hujani pelukan di mana-mana dan mengucapkan terima kasih.

Tentu saja surat ini adalah hasil dari kreasi yang di ajarkan gurunya di sekolah. Dia sendiri baru mengenal hurup, menulisnya sangat tertatih tatih dan belepotan. Membayangkannya, dia pasti bersusah payah menyelesaikan semua itu dan menjadi kebanggaan sendiri saat menunjukkan pada mamanya.

Thanks my baby, I love you always and forever :x

#OneDayOnePost

Mar 18, 2016

Sarung Tangan Alfie (bag 2)

Sehari setelah kelahirannya, seluruh badannya memerah. Kami pikir wajar, masih bayi sensitif sekali kulitnya.
Namun berbeda seperti dulu kakaknya di mana awal awal kehidupannya lebih senang di gendong dan tidur di pangkuan. Alfie selain menyusu, dan di pangku dia juga harus di elus elus, kalau tidak dia akan gelisan dan tak bisa tidur. Saat itu selama beberapa hari pula dia tidur diatas dadaku. Alfie anak full Asi selama 2 tahun.

Puncaknya di usia 1-4 tahun, kemampuan tangannya jadi lebih maksimal. Dia sering menggaruk dan gelisah saat cuaca dingin maupun panas. Merah merah semakin menjadi di tambah bekas cakaran kukunya. Aku pun berinisiatif memakaikan sarung tangan ketika seragan gatal itu tiba, khususnya menjelang tidur. Beruntung Alfie nurut dan menikmati hari harinya dengan memakai sarung tangan.

Kami telah membawanya ke dokter umum, anak, specialis kulit, profesor spesialis alergi. Pindah dari satu rs ke rs lainnya, klinik ternama sampai klinik tanpa nama. Berkurang, tapi semua seakan fatamorgana. Semua obat tidak ada yang boleh di pakai untuk jangka panjang, bahkan ada beberapa yang seakan kebal tak bereaksi apa apa. Merah merah di kulitnya kembali datang.

Mulai mencoba obat yang lain, tabib China, ramuan dari Timur Tengah, berendam di air secang, ngoless gultama, bio seven, aneka minyak dari biawak, kalajengking, burung but but, zaitun, kelapa asli, salep aneka macam, hasilnya...? Kulitnya gosong dan bersisik.
Ini yang lebih extrem makan daging kadal, biawak, tokek, hasilnya? Nihil

Sedih tak terkira melihat keadaannya. Dokter menyarankan dia untuk menghindari berbagai macam makanan. Sempat dia cuman makan ikan gabus dan sayuran yang di anjurin dokter, alhasil tubuhnya kurus dan gatalnya tidak berkurang juga, akhirnya kami sepakat dia boleh makan apa aja sesukanya, kasian, udah di batasin tetep gatel juga. Tapi untuk makanan laut memang harus di hindari.

Diambil dari wikipedia
Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.[1] Istilah eksim juga digunakan untuk sekelompok kondisi yang menyebabkan perubahan pola pada kulit dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian permukaan.[1] Istilah ini diambil dari Bahasa Yunani yang berarti 'mendidih atau mengalir keluar'.[1] 
Info lebih lengkapnya ada di sini

Sederhananya, Eksim atau Ezcema adalah alergi yang lebih parah, karena pemicunya lebih banyak dari pada alergi biasa. Dan akan sembuh dengan sendirinya seiring bertambahnya usia dan kekebalan tubuh.

#OneDayOnePost

Mar 17, 2016

Sarung Tangan Alfie

Cuaca panas membuat tubuh Alfie berkeringat. Dia mulai gelisah, tangannya menggaruk-garuk ke bagian leher, tangan, dan sesekali ke lipatan kaki. "Mamaa.. panas, gatelll ma!! Ini lo gatelnya gangguin sekali" rintihnya sambil terus menggaruk bagian-bagian tersebut. Aku segera menghidupkan kipas angin dan mengelus-ngelus berusaha membantunya menghilangkan rasa gatal.

Hampir setiap malam sebelum tidur sejam hingga dua jam atau mungkin lebih melakukan rutinitas yang sama, di tengah rasa kantuk yang teramat sangat. Dini hari menjelang subuh rutinitas itu masih berlanjut. 

Bohong rasanya kalau aktivitas ini tidak melelahkan, tapi berusaha untuk kuat, ikhlas karna yakin ini tidak akan selamanya. kami hanya melihat, membantunya dan berusaha mengobatinya sedangkan dia merasakan sesuatu yang sangat tidak nyaman hampir setiap hari sepanjang hidupnya.

Karna ini pulalah sang kakak di "paksa' untuk mengalah, saat perhatian mamanya begitu tertuju pada adiknya

"Rafa, karna terlalu ngurusin dedek, mama jadi sedikit mengabaikan kamu. Lihatlah Alfie, keringat dikit, gatel! dingin dikit, gatel! Makan makanan laut, gatel! kena debu, gatel! dikit dikit gatel apalagi banyak. Ngga bisa makan sesukanya  sedangkan Rafa bisa makan apa aja, keringetan se baskom ya ngga apa-apa, seandainya Rafa di suruh milih tukeran posisi jadi Alfie teruss mama bisa perhatian lebih banyak, Rafa bersedia?"

Spontan Rafa bilang "ngga maa.. aku mau jadi seperti sekarang aja"

"Jadi Rafa tolong bantuin mama yah, kalau dedek lagi rewel, tolong jangan ikutan rewel dulu" dan diapun mengangguk.

(Bersambung)

#OneDayOnePost



Mar 16, 2016

Buku dan Sebuah Kenangan

Buku terbaik dan Favorit
1. Al-Quran
Sebagai barisan umat muslim yang masih terseok-seok dalam menjalani kehidupan yang fana ini,  Al-Quran ngga boleh di langkahi, harus number one tidak boleh membantah, begitu kata pak Ustatz.

2. Buku nikah
Cieeee... yg udah laku *pletakkk* ini buku termasuk keramat, kudu di jaga dan di taruh bersamaan surat surat penting lainnya, bahkan terpisah dari kitab suci. Kebayangkan kalau hilang, masakk kita kudu nikah lagi, tapi kalau di suruh hanymuun lagi saya mauuu..

Baiklah, dua buku sakral udah berada di tempatnya, mari ke buku bikinan penulis hebat lainnya.

Jujur, saya bukan termasuk kutu buku, suka baca tapi jarang beli. Semenjak nikah buku yang saya beli seputar resep masakan dan pengasuhan anak dan rumah tangga. Apalagi jamannya internet mendunia seantero raya, resep-resep udah banyak berseleweran belum lagi tentang parenting bejibun sekali bahkan sampai di jelaskan sama pakarnya. Walau demikian tetep aja praktik di lapangan saya masih jumpalitan.

Namun ada beberapa hal yang tidak di sajikan di internet walau isinya sama, seperti membacakan cerita bersama anak anak. Membaca lewat hape tentu momentnya sangat berbeda dibandingkan membaca lewat buku. Ill

Mulailah berburu buku buku cerita, dari toko buku ternama sampai pasar loak. Memberi kesempatan pada anak anak untuk memilih buku kesenangannya, dan mereka terlihat sangat antusias. Mulai mencintai buku, membacanyapun jadi lebih terasah dan kadang mereka bikin cerita sendiri. Mengantarkan mereka ke alam mimpi dengan bacaan yang baik tentu ada kebahagia an tersendiri buat saya dan anak-anak.

Rafa termasuk anak yang suka mendengarkan saat dibacakan cerita, dan senang membahasnya. Sedangkan si bungsu Alfie, lebih senang melihat gambar gambar di buku, bahkan di usia 4 tahun dia bercerita sama persisssss di bacaan 1 buku penuh hanya dengan melihat gambarnya walau dia sendiri  belum bisa membaca.

Terlepas dari buku anak anak, ada satu novel yang membuat saya sedikit berubah haluan memahami tentang kesastraan. Dulu waktu sekolah  pernah lihat buku novel asli Tenggelamnya Kapal Van der Wijck karya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang sering dikenal dengan Buya Hamka. Novel dengan ketebelan melebihi alkitab umat Muslim yang pernah saya miliki. Covernya bener bener hard dan dalemannya kagak ada gambarnya sama sekali *maklum pecinta komik* kebayangkan berapa ratus tahun saya harus menghabiskan bacaan demi satu novel itu. Belum lagi tulisannya, kata pegantarnya aja udah tingkat dewa, apalah saya yang waktu itu buat nulis karangan bebas aja ngga pernah lepas dari kata "Pada suatu hari". Dari situ saya beranggapan sastra is bahasa formal dan resmi sejajar dengan UUD 45, bisa jadi di bawahnya kita suci.

Di tahun  2000an ada novel yang cukup menggelitik, tutur katanya ringan, menghibur dan seakan dia keluar dari jalur bahasa sastra resmi seperti pemahaman saya, yah.. dialah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Semenjak itu otak saya mengamini,  bahwa menulis itu terutama kalau mau bikin cerita tidak harus resmi resmi banget *tentu yang menggunakan eyd yang baik dan benar jauh lebih dianjurkan*.  Tidak memaksakan diri meniru tulisan orang yang udah bertitle penulis ternama. Enjoy dengan karekter tulisan sendiri,  terus  belajar dan berkarya, semoga :)

#OneDayOnePost

Mar 15, 2016

Tips ampuh mencegah kerontokan, ketombe, gatal pada rambut dan kulit kepala

By: Raida

Bahan-bahannya alami dan sangat mudah di dapat. Komposisi bahan tergantung panjang dan ketebelan rambut.

Begini salah satu ramuan bahannya, untuk ukuran rambut sebahu agak tebel
*Setengah gelas belimbing lidah buaya yang sudah di parut dan di buang durinya
*2 sendok makan lemon juice, bisa di ganti jeruk nipis kalau ngga ada
*Setengah sendok makan Baking Soda

Cara membuat:
1. Campur semua bahan dengan cara di remas-remas.
2.Masukkan baking soda sesaat ketika hendak di pakai. Kalau tidak langsung di palai, efek busanya akan cepat memudar.
3.Oleskan dari kulit kepala sampai ke ujung rambut secara menyeluruh.
4. Pijat lembut, dan biarkan selama 10-15 menit.
5. Keramas seperti biasa dengan shampo dan bilas lagi dengan conditioner untuk hasil yang lebih lembut.
6. Keringkan alami, dan hindari pemakaian hair dryer serta penyisiran rambut ketika masih basah.
7. Lakukan rutin 2x seminggu sebelum keramas atau sesuai kebutuhan.

Salah satu fungsi Lidah buaya adalah melembutkan dan menyuburkan rambut, serta mencegah peradangan dan infeksi pada kulit kepala.

Sedangkan air lemon fungsinya membunuh kuman dan bakteri juga untuk mengurangi bau anyir pada gel lidah buaya.

Yang terakhir Baking Soda, menyempurnakan kembali fungsi dari dua bahan di atas, mencegah kerontokan, ketombe, minyak yang berlebih dan membuat rambut lebih bercahaya.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat :)

#OneDayOnePost

Mar 14, 2016

Ke kebun mbah Boyolali


Cuaca kemarin sangat cerah, nampak dua buah gunung yang menjulang tinggi, Merapi dan Merbabu. Hamparan sawah yang mulai menguning, menemani perjalanan kami dari Solo menuju  kampung mbah, Boyolali

Boyolali di anugrahi lahan yang subur, cuaca segar dan air yang sejuk. Tingkat polusi di daerah ini sangat rendah, karna masih begitu banyak pepohonan dan kebun, apalagi sekarang musim buah. Sepanjang jalan, pohon rambutan yang siap panen seakan melambai-lambai menyambut kedatangan kami.

Setiap 3 bulan sekali, agenda rutin keluarga adalah arisan. Tujuannya tidak semata-mata mengumpulkan dana, tapi lebih tepatnya reuanian. Membahas dan berusaha mencari solusi tentang masalah yang ada, saling mendoakan dan yang pasti makan makannn....

Sayang, kemarin cukup banyak anggota yang tidak hadir, makanan jadi berlimpah ruah. Ku liat dari wajah mbah seperti menahan sedih dan kecewa.

Di kebun mbah begitu banyak aneka buah yang di tanam. Ada rambutan, durian, sawo, buah naga, belimbing wuluh dan masih banyak lagi. Tapi yang lagi panen rambutan dan buah naga, dan se kantong plastik besar buat kami habiskan kembali di rumah.

#OneDayOnePost

Mar 11, 2016

Kampung Halloween di Bukit Sekipan


Wisata Bukit Sekipan, Tawangmangu masih tergolong baru, milik Bapak Joko Sutrisno yang resmi dibuka pada bulan Juli 2015 dan terus di kembangkan.

Pemandangan nan elok, cuaca sejuk di lengkapi fasilitas yang super komplit membuat tempat ini menjadi salah satu tujuan objek wisata keluarga.

Siap-siap di manjakan kolam renang waterbom dengan kedinginan sampai di ubun ubun apalagi cuaca saat ini dengan intensitas hujan yang cukup tinggi.

Aneka menu masakan, trus singkong goreng empuk tiada duanya lengkap sudah mengganjal perut kita sementara menunggu menu andalan lainnya datang seperti bakar bakaran ayam, seafood dan nomer satunya itu sup buntut, uhmm..yummy

Disini juga ada penginapan, moshola yang sangat bersih, wifi area dan fasilitas out bond islami plus arena bermain untuk anak anak. Yang paling saya kagumi adalah hamparan daun mint, laksana tumpukan rumput di pekarangan. Kebayang aja kalau di kota kudu ke pusat perbelanjaan ternama dengan 6 ribu seikat, disini bisa saya copotin buat di cium cium ma di cemplungin ke minuman, segerrrr..


Yang suka uji nyali dan pengen reunian sama hantu kuntilanak, pocong, gendorowo serta sodara sodaranya bisa mampir ke 'Kampung Halloween' dan masih satu area dengan Bukit Sekipan, jangan lupa berdoa dulu yang khusukkk dan bentengi selalu diri kita dengan iman dan takwa *yaela jadi ceramah

Bukit Sekipan ini masih satu kampung  dengan Griya Gayatri Resto, dan satu komplek dengan bukit Perkemahan Sekipan, di mana di daerah ini juga banyak petani berkebon strawbery.

Dengan Tiket masuk 10ribu Rupiah per orang, kita sudah bisa menikmati fasilitas di Bukit Sekipan. Dan bagi yang sedang masa penghematan ekonomi  nasional *macem saya* tenang... mereka menyediakan menu pop mie rebus yang bisa di makan beduwa dengan pasangan resminya masing masing yaa....


Untuk informasi lainnya bisa di lihat di sini
Denah ke lokasi tujuan, diambil dari sumber tersebut di atas, terimakasih..

#OneDayOnePost

Mar 10, 2016

Asapmu Membunuhku (part 2)

Pertengahan Desember 2011 
pukul 18.05

Rintik hujan masih membasahi tanah di sekitar rumah. Suasana begitu syahdu, Adzan magrib berkumandang. Setelah suami menunaikan solat magrib kami berangkat menuju klinik terdekat. Semua telah dipersiapkah, kakak di suapi ibu dan akan menyusul. Ku pamiti dia "yang nurut sama mbah ya le, mama pergi dulu" dia hanya menganguk polos.

Semakin lama intensitas kontraksi semakin cepat. Suamiku begitu setia di sampingku, menyemangati dan mengajakku berzikir, sesekali pijitan halus mengusap belakang punggungku. Ini pertama kali dia mendampingi proses kelahiran anak kami, ketika anak pertama dulu dia sedang tugas ke luar kota.

"Sudah pembukaan empat bu" kata bidan yang terus memantau keadaanku.

Tepat pukul 9 malam lahirlah malaikat kecil. Suamiku memeluknya erat, begitu takjub degan kebesaran yang Maha Pencipta. Perjuanganku berjam-jam terbayar sudah sesaat melihat sosok mungil nan rupawan. Perawat meletakkannya di dadaku,  seorang bayi mungil seperti merangkak naek, mengusap ngusapkan hidungnya, menjilat-jilati perutku, mencari puting ibunya.

Dia berhenti, mungkin kecapean. Tapi..., kurasakan badannya beberapa waktu lalu masih hangat sekarang mulai membeku, napasnya tak beraturan, tersenggal-sengal, ini tidak wajar.

Aku begitu cemas, mungkinkah suhu ruangan membuatnya seperti itu?
"Ayah, kok tole badannya semakin dingin?"
Suamiku membantu memperbaiki posisiku dan segera memanggil perawat.

Tidak berapa lama setelah itu, dokter memeriksa keadaan bayi kami. Ada aura kekhawatiran  terpancar dari raut wajah  sang dokter. Si kecil segera di pindah ke ruang pemeriksaan yang lebih intensif.

"Maaf, sepertinya ada masalah dengan jantung anak bapak dan ibu, harus segera di rujuk ke rumah sakit"

Seperti batu karang menimpa seluruh persendianku, bayiku beberapa menit yang lalu di gendonganku dalam keadaan sakit? Ini pasti mimpi, kenapa aku? Kenapa anakku? Ibu dibelahan manapun pasti akan meminta "ya Allah aku saja... jangan dia, dia masih terlalu kecil" rasanya ingin berteriak histeris, rasanya ingin memeluknya terus.. ini pasti mimpiii, mimpiiii... tolong bangunkan aku, ya Allah kuatkan anakku.

Kami hanya menangis, berpelukan dan terus berdoa "selamatkan anak kami ya Allah.. selamatkan, kami mohon"

Karena keadaanku yang belum begitu stabil pasca lahiran, hanya mas yang menemani bayi kami saat di bawa ke rumah sakit. Hatiku begitu gundah, berdoa dan terus berdoa, air mata tak hentinya mengalir. Detik terasa begitu lambat, bumi seakan berhenti berputar.

"Ibu, aku ingin menunggu di rumah saja" ku ajak ibuku untuk pulang. Tak kuasa menahan rasa, mencium obat obatan, ku harap di rumah bisa sedikit lebih tenang.

Pukul 23.15
"Ayah, tole gimana keadaanya?" - sms terkirim.

Kenapa belum ada jawaban, masih terlalu gentingkah di sana, apa yang terjadi? Tolonggggg kabari akuuu.... anakku, yang kuat sayang.

Pukul 23.35
"Ayah.... tole gimana?" - sms terkirim

Pukul 00.12
"Tole tidak apa apa, istirahatlah"- sms terbaca

Hatiku sedikit lega,  sesuatu yang menghimpit napasku terasa lebih longgar, ada secerah harapan menghapus lara di hati. Tak terasa mataku terlelap di iringi tubuh yang sangat letih.

Pukul 03.10
Keadaan cukup riuh, lampu ambulan memancar remang-remang dan berputar masuk di sela-sela dinding kamar. Dengan sedikit tertatih akibat jahitan di jalan lahir yang masih sangat basah, kupaksakan diri keluar kamar memastikan keadaan.

Suamiku berdiri di depan pintu, mempercepat langkah dan memelukku erat. Sesegukan, berusaha menenangkanku. Firasatku semakin tidak nyaman, ada apa? Kenapa semuanya terasa begitu kelabu? Bukankah beberapa saat yang lalu dia bilang anak kami tidak apa-apa?

"Tole dimana ayah....!!! ayahhh tole mana?" Air mata kembali menghujani pipiku.

 "sabar ya bu, too... leee sudah tiada"

"Toooooleeeeeeeee..... toleeeeeeeeeee.... toleeeeeeee......!!!" Tubuhku ambruk seketika Kerongkonganku tercekak, pandangan menjadi gelap.

Pusara mungil bertabur bunga, andai saja ibu bisa menggantikanmu, andai saja ibu diberi kesempatan sekali saja menemanimu. Mengapa umurmu begitu singkat? Belum puas rasanya menciumi aroma tubuhmu, belum sempat kau bermain dengan kakakmu. Tunggu ibu di surga ya... kami akan selalu menyayangimu.

Tak lupa ku tabur bunga dan doa di sebelah peristirahatan anakku.

"Bapak, titip tole yah... tolong jaga dia selalu untuk kami" rasanya baru kemaren peringatan 100hari kepergiaan ayahnda tercinta, karna penyakit yang sama "jantung"

true story from a best friend

*****

Asapmu membunuhku (part 1)

#OneDayOnePost

Mar 9, 2016

About me, my baby and my sweatheart

Adil di mata orangtua, belum tentu adil dirasakan anak-anak. Adakalanya karna suatu hal, salah seorang anak sakit misalnya, kita terpaksa bersama yang butuh perhatian lebih lama, lebih care dan sedikit mengabaikan anak lainnya.

Yang satu rewel, satunya ikutan rewel, emaknya laper bin ngantukkk ngga sempat ngapa-ngapain , bapaknyapun masih sibuk, telepon berdering, masakan gosong, cuciann meronta ronta minta di bersihin, kucing tawuran ma mantannya, dwehhh.. asikkannn...???

Rafa, termasuk anak yang cukup terbuka  tentang perasaannya. Dia pernah protes emaknya suka ngomelin dia apalagi saat pms datang, pernah ngga terima mamanya megang hape kelamaan, hingga akhirnya saya lepas batrey dan ngga ngisi qouta selama beberapa minggu "lihatkan ngga ada hape ngga nyetel tivi, ngga ngidupin komputer mama tidak apa-apa, tapi ngga ada kamu mama bakalan kenapa-napa" #eeeaaaa.... semenjak itu dia ngga pernah protes lagi.  Saya memang ngga terlalu adicted dengan gadged, bahkan lebih suka ninggal di rumah kalau lagi keluar. Kehidupan terasa lebih berwarna saat di lihat dengan mata bukan dengan gadged #filosofi abal abal ayat ke 100

Anak anak sebenarnya tidak di larang, hanya di batasi. Karna melarang akan membuat merela penasaran dan terlalu membiarkan menjadikan mereka kecanduan, tarik ulur aja mah.

My baby, itulah panggilan kesayangan buat si bungsu, kalau sudah my baby nya keluar dari mulut ini pasti hujanan ciuman mengiringi. Rupanya keadaan ini tidak begitu diterima kakaknya.

Rafa ngambek dengan berurai air mata "mamaaaa... 'my baby' terus 'my baby' terusss, aku di cuekin" huwaaaaaa.......

Ku belai rambutnya yang mulai panjang "Rafa tau artinya my baby?"

"Kesayangan" jawabnya lirih dengan masih terisak

"Dan Rafa, my sweatheart nya mama, tau artinya?"

"Ngga" otaknya seakan berpikir keras mencari kunci jawaban.

"Hati mama yang paling indah, dan letaknya di sini" sambil nunjukin tangannya ke dada sang emak

"kamu tau apa yang terjadi sama mama kalau my baby ngga ada?"

"Mama sedih" jawabnya polos

"Dan kamu tau apa yang terjadi sama mama kalau hati mama ngga ada?"

"Uhmmm...Mati"

"Jadi menurutmu, lebih berharga mana?"

Senyum mengembang di bibir mungilnya dan berlalu penuh kebahagiaan.

Yes, rayuan pulau dari nusa kambangan berjalan dengan suksyesssss...:P

#OneDayOnePost

Mar 8, 2016

Rekomendasi tempat syar'i dan halal di kota Solo

Bagi pendatang muslim di kota Solo mungkin ini sedikit membantu

* Rumah makan/Cake and Bakery

1. Rm Dapur Solo
Prasmanan, menu khas Jawa
Lokasi: Porwosari, depan RS PKU, Edu Park
kulinerdapursolo.com

2. (Fb) Marakez Café n Resto
Resto ala Timur Tengah
Jl. Untung Suropati no.76 Solo
Phone (0271) 648711

3. Rm Kemuning
Masakan jawa dengan harga yang lebih merakyat, dan prasmanan.
Terletak di jl. Kapt Tendean, Nusukan. Belakang eks bank Danamond
buka dari jam 7 pagi - 5 sore/habis.

4. Warung Bagus
Middle Eastern Restaurant
menu ala arab dan Indonesia
Jalan Kapten Mulyadi No. 228
Depan Mesjid Riyadh Solo
Telp (0271) 668892

5. Resto Hefchick
Sajian dari ayam herbal
hefchick.com

6. Tsabita cake and bakery
tsabitabakery.com

Penginapan & Hotel
1. Rumah kita
2. Wisma Assalam
Jl Garuda. Gonilan, Kartosuro. Solo 57162 Jawa Tengah. (0271) 740212

Tempat olah raga
1.fitnes/senam
Di area pondok pesantren Boedi Otomo
jl kerinci, clolo
Buka setiap hari rabu dan jumat, jam 4 sore. Tarif 5ribu/datang.

2. Kolam renang Isyka
Khusus wanita muslimah dan anak anak di bawah 7tahun. Hari Minggu tutup.
Jl Adi Socipto 88A
 (0271) 710531

*Rumah Sakit Islam
1.Yarsis
Jalan Jend. Ahmad Yani, Pabelan, Kartasura,
(0271) 710571

2. PKU Muhamadiyah
Jl Rongowarsito 130
0271-714578 / 0271-719745
rspkusolo.co.id

*Tempat Shoping
1. Goro Assalaam Hypermarket
Jalan Ahmad Yani, Jawa Tengah 57162
Buka 8AM–9:30PM

2. Toko Santri Syariah 
Penjualan karpet, jok, bed, sprey, dll
JL. Solo - Purwodadi, Km. 11, Kaliapat
(0271) 8501115

- Toko Santri Gading
Jl. Veteran No.8, Ps. Kliwon, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57116

- Toko SANTRI SYARI'AH Nusukan
Jl. Kapten Piere Tendean No. 88 Nusukan Solo, Surakarta
Telepon (0271) 725760

- Toko Santri Syariah Nonongan
 jl Yos Sudarso 23

3. Toko Al-Ghuroba
Perlengkapan haji & herbal
Jln. Aster Raya RT 04/XII, Ngroggah Baru, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah 57192 

*Taman  dilarang pacaran
Edu Park UMS

*Kampung dengan nuansa Timur Tengah
- Area Pasar Kliwon, laweyan
- Area Pondok Pesantren Ngruki, Sukoharjo
- Area Pondok Pesantren Al-Bukhori, Selokaton

n/b: update berkala berdasarkan informasi tambahan

#OneDayOnePost

Mar 7, 2016

200 Rupiah itu berharga kawan

Pernah ngamen di perempatan? Saya belum, dan bisa di bayangkan belum tentu dapat uang recehan. Tapi bukan itu intinya, lebih terpikir berapa mili sunblock yang akan di pakai untuk melindungi kulit dari sengatan matahari? Kalau malam hari malah dikira mau jual diri. Pernah juga suatu ketika baju inceran harganya Rp 99.900. Gegara kurang 100 perak batal menukarkan voucer 50 rb, menyebalkan sekali bukan?

Saat pemerintah mengeluarkan kebijakan dan himbawan untuk kantong plastik berbayar, saya termasuk berdiri di barisan paling depan turut mendukung program ini *bawa spanduk bertuliskan Selamatkan Celengan kita*. Tidak terlalu ambil pusing siapa yang akan di untungkan, tapi lebih fokus pada tujuan mulia dan dampaknya pada lingkungan.

Dari lahir hingga kelak tiada, kita bergantung padanya, berterimakasih saja mungkin tidak cukup. Masih banyak yang mempersoalkan kalau plastik minyak, sabun dan sodara-sodaranya jauh lebih susah terurai, betoelll dan saya sangat setuju, tapiiii... bukannya plastik tersebut di komunitas orang -orang kreatif *maaf saya termasuk yang kurang kreatif* bisa di buat aneka keranjang, kerajinan, pot taneman dan masih banyak lagi, tentunya menghasilkan tambahan ekonomi.

Bagaimana dengan plastik belanjaan? Menurut pantauan astronomi dari kelas fisika dan kimia yang dua duanya dapat nilai nyungsep , nyaris semua plastik loreng, itam, merah kuning hijau di langit yang biruu... itu, berakhir di penampungan sampah, atau mampir di tukang sayur buat di pakai lagi kalau ada yang belanja. Dan di beberapa industri, di olah kantong plastik lagi di mana sebagian kantong itu untuk membungkus makanan yang biasa kita makan entuuu... iyaaa yang itu tuhh, tau dwunkkk kontaminasi plastik daur ulang saat tersentuh makanan panas?

Nah kalau semua orang udah ngga makai kantong plastik lagi, bagaimana nampung sampahnya? beli lagi juga ujung ujungnya. Tidak harus, karna dibeberapa tempat sudah nerapin penggolongan sampah berdasarkan jenisnya? Lagian kalau beli plastik kiloan jatuhnya juga lebih murah, 4500/kilo tuh di sebelah rumah saya ada yang jual. Trus juga di pasar tradisional masih make kantong gratisan. Hitunglah sekilo ada berapa lembar, banyakkkkkk bangettttts.

Mungkin satu dua tahun ini tidak berasa tapi lihatlah 10 atau 20 tahun yang akan datang. Semoga alam tetap terjaga baik untuk tempat anak cucu kita. Bagi yang masih jomblo, anak cucunya bisa ngadopsi dulu.

200 rupiah bagi sebagian orang mungkin tak berharga, namun saya termasuk orang yang tidak ikhlas mengeluarkan 200 rupiah untuk sesuatu yang akan terbuang percuma.

Saat di negara-negara maju lebih dulu menerapkan, mengapa kita tidak?

#OneDayOnePost

Mar 4, 2016

Edu Park UMS,Taman terbaik di kota Solo dan sekitarnya


Pertama kali ke taman ini pertengahan tahun 2014, sudah bagus cuman agak panas walau telah banyak pepuunan dan bebungaan. Tempat yang sangat ideal untuk melampiasan energi anak-anak.

Di tahun 2015 an diadakan festival payung, dimana Resto ternama Dapur Solo bergabung dengan taman ini. Semenjak itu pula, area menjadi lebih terawat, lebih basah setelah di bangun beberapa perairan. Mushola dan kamar mandi yang bersih. Pastinya ada tempat buat mengganjal perut saat kelaperan.

Taman seluas 6 hektar ini cukup komplit. Terdapat jogging track, labirin, arena bermain anak,  mini outbond, lapangan sepak bola, kolam ikan dan hutan alam.

Ada yang unik dari Edu Park Ums, karena di resmiin oleh Bupati Kutai Barat Kalimantan Timur Bapak Ismael Thomas, menurut cerita, sebagian besar tanaman khusus dibawa dari Kutai Kalimantan Timur, diantaranya pohon ulin, gaharu, kapur, meranti, durian holai, anggrek hitam, matoa dan cendana *ah jadi kangen ma hutan Kalimantan, masih ada?*

Terletak di tepi kota Solo, tepatnya di Jl Adi Soecipto. Dari manahan 15-20menitan lagi *tergantung kecepatan* ke barat lurus.

Buka dari jam 5 pagi sampai 6 sore. Tidak perlu membayar untuk masuk ke taman, cukup bayar parkir 1000-3000rupiah dan ada keringanan untuk pemegang kartu mahasiswa, jaga kebersihan, tidak merusak taman ataupun berburu hewan plus tidak berduaan dengan yang bukan muhrimnya yaa.. Denda 2juta rupiah bagi pelaku pasangan yang melanggar dan si pelapor dapat 50% dari hasil denda. Hayowww yang mau nekad nyoba mohon kabarin saya.. nanti kita bagi dua :D

#tamanbalekambangsolo keknya kudu study banding neh ke sini.

#OneDayOnePost

Mar 3, 2016

Menjadi Penulis Scenario

Maaf, saya bukan ahli di bidang ini yaa.. Cuman mau berbagi file sebelum hilang dan tenggelam. Mungkin teman-teman ada yang membutuhkan, berminat atau pengen belajar. Disini ada contoh sinopsis, skenario dan scaneplot.

Dulu pernah mengikuti kelas ini secara online. Kita akan di bimbing untuk menjadi penulis skenario, bertanya dengan leluasa apaaaa aja perihal skenario dan orang-orang di belakangnya, bagaimana scenario itu sampai bisa di terima PH, juga kendala yang biasa di hadapin oleh penulis pemula.

Nah hebatnya lagi sinopsis karya kita *karya saya yang masih abal abal* akan di bedah dan di revisi bersama orang yang ahli, juga silaturahmi dengan orang PH tentunya. Dan yang pasti kesempatan untuk menembus PH per televisian lebih terbuka lebar.

Kalau ada yang bertanya, mengapa tidak di lanjutkan? Cerita yang sering di angkat mungkin lebih cocok untuk genrinya anak muda yang sangat kekinian sedangkan saya sepertinya udah ke kunoan, terbukti contoh karya saya masih sangat hancur *huwaaaaa nangis di pojokan...

Buat teman-teman yang tertarik mengikuti kuliah ini, dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut bisa liat di fans page fb Griya Kinoysan University.

Semoga ke depannya lahir penulis-penulis scenario yang hebat, berkualitas serta menginspirasi dan memajukan pertelevisian tanah air.

Contoh Sinopsis dan Scaneplot

Contoh Skenario

N/b: kedua contoh di atas bukan karya saya, tapi mungkin pernah tayang di tv

Contoh Sinopsis dan Sceneplot ftv

Sinopsis FTV Frame Ritz
PACAR BALIK LAGI
Kila RC

Kiena terbelalak kaget saat seorang cowok menyapanya. Dan spontan Kiena memeluk si cowok penyapa yang ternyata adalah Davis, mantan pacarnya Kiena dulu saat SMA. Lalu Kiena pun heboh nanya kabar Davis yang ditanggapi Davis dengan serunya. Sementara, Yosa, pacar Kiena yang bersamanya, manyun bete dicuekin begitu rupa. Apalagi melihat Kiena memeluk Davis. Selama pacaran sama Keina, Yosa belum pernah tuh meluk-meluk Kiena. Tapi ini, di pinggir jalan, banyak dilihatin orang, Kiena kok cuek saja. Gak tahu sungkan dan malu! Begitu gerutu Yosa dalam hatinya. Untung mereka segera berpisah. Tentunya setelah Kiena ngenalin Yosa ke Davis sebagai cowoknya sekarang. Yosa pun sempat keki, saat Davis bilang “Sabar aja ya, Kiena ini manjanya nggak ketulungan.” Ih, siapa elo?! Begitu batin Yosa sebel.

Saat pulang, Kiena bilang ke Yosa, gak usah cemburu. Davis memang mantannya, tapi mereka pisah baik-baik karena ada hal prinsip yang nggak bisa mereka satukan. Yosa no comment aja deh. Kiena kan suka ngambekan. Ntar malah Yosa salah omong, mendingan Yosa diam aja, meskipun dongkoooool setengah mati. Dan hari-hari mereka pun berlalu dengan manis dan romantis lagi.

Tapi, Kiena kaget lagi saat mendadak Davis datang ke rumah. Apalagi Davis ini disambut hangat oleh keluarganya Kiena. Kiena sendiri yang sudah lama gak tahu kabar Davis, merasa asik dan nyambung lagi saat ngobrol sama Davis. Davis bilang, dia sekarang pindah ke sini lagi. Soalnya tugas orangtuanya sudah mulai berakhir di Papua. Jadi sambil nunggu kedatangan keluarganya , Davis membereskan rumah di Jakarta dulu.

Sebagai mantan pacar yang kini jadi teman yang baik, Kiena pun tidak keberatan mendampingi Davis. Apalagi keluarga mereka juga kenal dekat. Biar Yosa nggak cemburu, Kiena sering melibatkan Yosa saat mereka jalan. Awalnya Yosa mencoba memahami ucapan Kiena, sebelum mereka pacaran Kiena dan Davis adalah sahabat. Karena dekat banget, mereka pacaran. Tapi saat jadi pacar, justru mereka merasa nggak nyaman. Akhirnya sepakat bubaran deh. Begitu laporan dari Kiena. Tapi kok, buat Yosa, lama-lama nggak enak juga ya? Saat jalan bertigaan, Yosa seperti tersingkir dari mereka. Sebagai orang yang lebih dulu dekat dengan Kiena, Davis lebih punya sesuatu yang bisa diterima Kiena. Lebih chemistry istilah sekarang. Sementara Yosa cuman dapat info sisaan aja. Bikin Yosa makin kekiiii!

Yosa pun cemburu! Dia merasa terganggu dengan keberadaan Davis. Mana namanya Davis lagi, kayak piala aja. Eh, tapi ternyata beneran, nama Davis itu memang karena papanya Davis suka banget sama bulutangkis. Bahkan mamanya Davis dulunya atlet bulutangkis. Itu cerita Kiena. Dan dengan berapi-api penuh rasa senang, Kiena cerita tentang latar belakang Davis. Eeewwwh, serasa orang penting gitu? Segala latar belakang diinformasikan?! Huh, Yosa makin keki. Dan ini membuat sikap Yosa jadi nyebelin buat Kiena. Karena Yosa selalu menanggapi dengan setengah hati bahkan cenderung sinis kalo Kiena cerita soal Davis. Saat Kiena tanya kenapa, Yosa bilang dia gak suka sama Davis. Apalagi Davis yang nempel melulu sama Kiena. Eh,  Kiena malah bilang dia nggak mungkin balik lagi sama Davis. Tapi Yosa merasa, Davis kayaknya sengaja nempel Kiena karena ada sesuatu yang diinginkan Davis.

Dari sisi Davis sendiri, sebenarnya dia juga nggak pengen kembali sama Kiena. Apalagi Kiena kan sudah punya pacar. Pantang bagi Davis merebut pacar orang. Bahkan dulu, saat SMP pacarnya direbut teman saja, Davis merelakan kok. Tapi ketemu dan dekat kembali sama Kiena, membuat Davis suka deg-degan ya? Apalagi kalo tanpa sengaja bersentuhan dengan Kiena. O oooh! Davis mencoba membuang perasaannya. NGGAK BOLEH, KIENA SUDAH PUNYA YOSA! Tapi keinginan tinggal keinginan. Perasaan Davis yang makin menguat, seringkali membuat Davis jadi suka merecoki hubungan Kiena dan Yosa. Dan itu sepertinya di bawah kesadaran Davis. Akibatnya Yosalah yang makin kesal saja. Rasanya ingin dia nonjok Davis biar tahu diri. Tapi Kiena kok ya selalu bilang, “Udahlaah. Santai aja kenapa sih? Kamu pikir aku bakal mendua gitu?”

Oke, Yosa berusaha menerima itu semua. Tapi perasaan Yosa nggak bisa terima. Membuat  hubungan Kiena dan Yosa makin hari makin nyebelin saja karena Yosa, karena menurut Kiena Yosa cemburunya udah berlebihan. Akhirnya, Kiena dan Yosa pun sepakat mencarikan teman dekat buat Davis supaya Yosa nggak cemburu dan Davis punya teman jalan, hingga nggak lagi jadi orang ketiga saat mereka jalan. Tapi, dari beberapa teman yang dikenalkan ke Davis, ternyata nggak ada satu pun yang bikin Davis klik. Belakangan Davis juga tahu kalo Kiena dan Yosa berniat mencarikan pacar buatnya. Bukannya terbantu, Davis malah jadi sebel. Dia pun akhirnya mengajak kencan salah satu teman yang dikenalkan. Maksud Davis, biar Kiena dan Yosa puas kalo dirinya dianggap jadi parasit.  Yosa pun merasa aman dooong. Hehehe… saingan gue udah punya gacoan, pikirnya tenang.

Hihihi, Yosa nggak sadar tuh, kalo diam-diam Kiena gelisah saat melihat Davis jalan sama Nina, teman yang dikenalkannya sama Davis. Kiena mendadak bete kalo mereka double date bersama Davis dan Nina. Malah, Kiena terang-terangan mengkritik penampilan Nina bikin Nina malu hati karenanya. Pokoknya, Kiena seperti sengaja membuat Nina tak nyaman. Dan akhirnya, bikin Nina mutusin Davis karena dia merasa diintervensi sama Kiena. “Adik bukan, sodara bukan, tapi perhatiannya sama kamu udah kelewatan!” begitu kata Nina kesal. Yah, Davis jomblo lagi doong?

Memang jomblo. Tapi Davis justru merasa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya pada Kiena. Davis dan Kiena malah lebih akrab dan hangat dalam setiap kebersamaan mereka. Bikin Yosa sudah habis kesabaran dan menantang Kiena buat memilih : Yosa atau Davis. JRENG! Tentu saja bikin Kiena kesal. Menurutnya, Yosa kekanakan. “Masa gitu aja cemburu?” curhat Kiena pada Davis. Membuat Davis merasa punya peluang buat kembali sama Kiena.

Lho? Kok Davis sejahat itu sih? Bukan bermaksud jahat. Tapi Davis sudah gak bisa memungkiri perasaannya yang kembali muncul terhadap Kiena. Davis pun nembak Kiena. Maukah Kiena kembali bersamanya? Kata Kiena, dia masih punya Yosa. Nggak mungkin mutusin Yosa. Kata Davis, jalani saja semua. Atau nanti Davis yang akan meminta Kiena pada Yosa. E-eh! Kiena melotot dan bilang jangan. Tapi dia juga nggak bisa bohong, perasaan cintanya sama Davis, balik lagi. Tapi dia juga sayang sama Yosa. Aaah... kenapa jadi bolak-balik begini? Kiena pun merenungkan perasaannya.

Saat Kiena resah mikirin perasaannya, Davis ternyata sudah menemui Yosa dan bilang kalo dirinya dan Kiena akan balikan. Tentu saja Yosa kaget. Bahkan patah hati. Tiba-tiba Yosa ngilang. Kiena nggak bisa menemui. Ditemui di rumahnya, katanya Yosa sudah seminggu nggak pulang. Bilangnya lagi ada acara kampus. Acara kampus yang mana? Kiena pun bingung. Ada apa sama Yosa? Sampai kemudian mendadak Davis bilang, dia sudah jujur sama Yosa tentang hubungan mereka. Dan PLAK! Kiena pun menampar Davis. Katanya, “Bukan lo yang berhak menentukan. Tapi gue yang harus bikin pilihan. Dan pilihan gue, bukan elo!” Lho? Davis pun bingung. Kata Kiena, gue memang pernah jadi pacar elo. Bahkan gue masih sayang sama elo. Tapi bukan berarti gue tega menyakiti orang yang selama ini ada di samping gue dan mengisi hari-hari gue dalam senang dan susah.”

Davis pun kecewa. Ternyata kini kesempatannya sudah hilang.

Tinggal Kiena yang kelimpungan mencari-cari Yosa. Dia datangi kampus Yosa dan bikin tenda di sana. Kalo-kalo Yosa ada di kampus dan melihatnya. Bahkan, Kiena bikin spanduk. WANTED YOSA. PULANGLAH KE HATIKU.

Yosa yang sebenarnya masih sering ke kampus, namun tinggal menumpang di kostan temannya, melihat aksi Kiena. Tapi bukannya senang, Yosa malah marah dan bilang malu dengan kelakuan Kiena. Kata Kiena, aku siap malu yang penting kamu maafin aku. Aku nggak pernah punya keinginan balik lagi sama Davis karena aku lebih cinta sama kamu. Jadi tolong, pulang ya? Kita perbaiki semuanya. Mungkin kamu belum siap saat ini. Tapi aku tunggu kedatangan kamu di rumahku jam 7, malam ini.” Setelah itu Kiena pun bergegas pergi setelah merapikan peralatan yang dibawanya.

Jam 7 tepat, Kiena sudah siap. Namun dia nampak kecewa saat Yosa tak ada batang hidungnya terlihat. Mungkin, Yosa beneran kecewa. Namun, saat Kiena melangkah ke teras belakang, di sana Yosa sudah duduk menunggunya dengan meja dan sepasang kursi yang ditata indah. Kiena pun kaget. Kata Yosa, dia bekerjasama dengan Mak Ijah dan Pak Wahyu, pembantu Kiena untuk menyiapkan semuanya. Jadi? Yosa terima kembali Kiena, karena Yosa juga cinta sama Kiena.








SCENEPLOT FTV FRAME RITZ
PACAR BALIK LAGI
Kila RC



A. routine until attack comes (kejadian biasa sampai kemudian ada konflik)

1. Sebuah keramaian semacam karnaval. Ada badut, ada orang naik egrang, main api. Ada balon-balon. Semacam sirkus jalanan. Suasana nampak begitu meriah. Nampak Kiena dan Yosa menikmati malam dengan romantis meski di keramaian.

2. Kiena dan Yosa membeli harum manis warna pink. Mereka saling colek-colek harum manis. Di sebelah mereka, nampak Davis menatapi dengan gerak-gerik terkesan mencurigakan. Menatapi Kiena. Sampai kemudian, Davis mendadak mencolek Kiena. Kiena menoleh. Yosa juga menoleh. Davis langsung tunjuk : Kiena? Kiena membelalak kaget dan spontan Kiena memeluk si cowok.

3. Lalu Kiena pun heboh nanya kabar Davis dan membawanya ke suatu tempat yang lebih nyaman, yang ditanggapi Davis dengan serunya. Sementara, Yosa manyun bete dicuekin begitu rupa. Apalagi melihat Kiena memeluk Davis. Selama pacaran sama Keina, Yosa belum pernah tuh meluk-meluk Kiena. Tapi ini, di pinggir jalan, banyak dilihatin orang, Kiena kok cuek saja. Gak tahu sungkan dan malu! Begitu gerutu Yosa dalam hatinya.  Kiena mengenalkan Yosa pada Davis sebagai cowoknya sekarang. Davis menatap Yosa lalu tersenyum padanya dan bilang : Sabar aja ya, Kiena ini manjanya nggak ketulungan. Ih, siapa elo?! Begitu batin Yosa sebel. Rumah Davis depan-depanan dengan rumah Kiena tapi kosong.

4. Sambil jalan, Kiena bilang ke Yosa, gak usah cemburu. Davis memang mantannya, tapi mereka pisah baik-baik karena ada hal prinsip yang nggak bisa mereka satukan. Yosa no comment aja deh. Kiena kan suka ngambekan. Ntar malah Yosa salah omong, mendingan Yosa diam aja, meskipun dongkoooool setengah mati.

5. Davis sendiri sambil nyetir senyum-senyum sendiri. Keingetan sama Kiena.

6. Flashback. Kiena menemani Davis berlatih bulutangkis. Setelah selesai, mama Davis yang juga pelatih menghampiri mereka. Davis mengenalkan Kiena ke mamanya. Mama Davis nampak menerima dengan baik.

7. Davis menemani Kiena sampai dapat taksi dan pulang. Davis berbalik dan mamanya muncul.

8. Mereka jalan di taman tempat berlatih. Mama Davis menanyakan, apa Davis serius sama Kiena? Davis tersenyum malu. Apaan sih, Ma? Ya mama ngingetin aja, kalo kamu butuh fokus latihan dan jangan terganggu dengan urusan cinta. Setelah karier atletmu mapan, kamu bisa memilih gadis yang mana saja yang kamu suka. Mama kok gitu? Davis, ini buat masa depan kamu.

9. Flashback over. Davis menghela nafas. Kenapa gue ketemu sama Kiena lagi ya?

10. Mama heran pagi-pagi Kiena sudah ribet bikin kue. Ini buat Yosa, Ma. Memang Yosa ulang tahun? Nggak, kejutan saja buat Yosa.

B. walk away or deal with it (konflik berjalan atau berkompromi dengan konflik)

1. Kiena menarik Yosa ke taman. Tadaaaa! Kiena menunjuk sebuah tempat, di mana kain merah kotak2 terbentang dan ada kue bertuliskan nama Yosa. Yosa mengernyit. Ada acara apaan? Iiih, kok ada acara apaan sih? Ya aku pengen ngasih kue aja buat kamuuu. Aduh, Na, nggak usah kali. Kiena manyun, cemberut. Nggak menghargai banget sih? Kiena makin manyun, saat Yosa makan kue itu sama teman-temannya. Ada Nina juga.

2. Kiena masih diam. Yosa nanya kenapa? Kiena keki nggak punya perasaan banget sih?! DOENG! Yosa pun merasa salah. Ya udah, kamu mau apa? Yuk yuk. Nggak! Mau pulang aja!

3. Kiena turun dari motor Yosa dengan bete. Yosa sendiri juga jadi keki.

4. Kiena masuk ke dalam rumah dengan brang breng brong. Bikin Mama mengernyit heran. Kenapa? Yosa, nyebelin. Lha, bukannya kalian baru saja romantisan pake cheese cake? Apaan, dia tuh nggak menghargai banget usaha aku, Ma. Udah gitu kuenya dimakan rame-rame lagi. nyebelin! Terdengar suara bel. Itu pasti Yosa. Dia mau minta maaf sama kamu. Males ah! Mama aja temui. Bilang, aku tidur. Hihihi, Mama terkikik geli.

5. Mama buka pintu dan menatap bingung pada Davis yang menyapanya ramah dan hangat. Davis ngenalin diri dan Mama pun ingat. Ah iya, ayo duduk. Davis diajak Mama ke gazebo. Kamu pasti mau ketemu Kiena kan? Davis ternyata mulai pindahan ke rumah depan.

6. Mama menemui Kiena. Kiena kaget Davis datang. Kiena yang lagi bete dan butuh teman, langsung menemui Davis.

7. Kiena dan Davis pun asik mengobrol. Bahkan Mama mengeluarkan kue istimewa yang biasanya hanya diberikan untuk keluarga terdekat. Bahkan, Yosa belum pernah dikasihnya. Hehehe…

8. Kiena ternyata sedang ngomongin soal Davis sama Yosa. Davis bilang, dia sekarang pindah ke sini lagi. Soalnya tugas orangtuanya sudah mulai berakhir di Papua. Jadi sambil nunggu kedatangan keluarganya , Davis membereskan rumah di Jakarta dulu.  Sebagai mantan pacar yang kini jadi teman yang baik, Kiena pun tidak keberatan mendampingi Davis. Apalagi keluarga mereka juga kenal dekat. Biar Yosa nggak cemburu, Kiena sering melibatkan Yosa saat mereka jalan. Yosa mengernyit. Yosa mencoba memahami ucapan Kiena, sebelum mereka pacaran Kiena dan Davis adalah sahabat. Karena dekat banget, mereka pacaran. Tapi saat jadi pacar, justru mereka merasa nggak nyaman. Akhirnya sepakat bubaran deh.

9. Yosa jemput Kiena yang sudah dandan cantik. Tapi ternyata sudah ada Davis di sana.  Davis ngajak jalan Kiena. Kiena ajakin Yosa sekalian.

10. Di mobil. Kiena duduk di depan, asik ngobrol sama Davis. Yosa dicuekin.

C. rising action, try solving, not accomplished (konflik/aksi yang meningkat, mencoba memecahkan konflik, tidak terjadi penyelesaian - justru makin parah)

1. Montage : kedekatan Kiena dan Davis. Yosa seperti kesingkir.

2. Kiena sedang beli sesuatu, saat  Davis ngomongin Kiena dan segala sifatnya dulu.
 Sebagai orang yang lebih dulu dekat dengan Kiena, Davis lebih punya sesuatu yang bisa diterima Kiena. Lebih chemistry istilah sekarang. Sementara Yosa cuman dapat info sisaan aja. Bikin Yosa makin kekiiii! Kiena muncul, mereka pun pulang.

3. Davis diantar sampai depan rumahnya. Kiena yang maksa, kasihan kalo Davis bolak-balik mesti ambil motor dll. Yosa pun makin cemburu tapi dia cuma diam beku.

4. Kiena minta tolong diantar ke suatu tempat. Yosa yg udah bete nyeletuk. Kenapa gak diantar sama Davis si piala bulutangkis itu? Eh, Kiena malah tertawa dan jelasin kalo nama Davis itu memang karena papanya Davis suka banget sama bulutangkis. Bahkan mamanya Davis dulunya atlet bulutangkis. Davis juga atlet bukutangkis lho. Keren kan? Penting banget ya diceritain? Ya iyalah, biar kamu itu tahu siapa dia. Nggak tahu juga nggak rugi kok buat gue. Kenapa sih kamu? Tanya Kiena mulai sebel. Ya kamu, segala latar belakang diinformasikan! Kamu kok nyebelin sih?! Tuh kan gue salah. Gue marah liat Davis nempel sama kamu, nggak boleh? Aku kan pacar kamu! Ya ampuuun, kamu masih cemburu juga? Aku nggak mungkin balik sama Davis tahu! Ya itu kamu. Davisnya siapa tahu? Udah ah, capek ngeributin yg nggak penting! Kiena sebel luar biasa.

5. Davis sedang sibuk menata-nata saat mendadak dia tersenyum sendiri. Kiena masih lucu dan imut aja ya? Tapi nggak ah, Kiena sudah punya pacar. Davis menggeleng, menghilangkan perasaan tertariknya pada Kiena. Pantang bagi Davis merebut pacar orang.

6. Yosa mikir. Siapa tahu Davis mau balik lagi sama Kiena kan? Namanya juga cowok. Gue juga cowok. Tiba-tiba Yosa ketakutan. Dia buru-buru nelpon Kiena.

7. Kiena terima telpon tapi dari Davis.

8. Yosa manyun, telpon Kiena sibuk. Yosa nelpon lagi. Kiena bilang dia tadi terima telpon Davis. Hah, Davis? Iya, besok Davis mau ke sasana bulutangkis, dia ajak aku. Kamu mau ikut kan? Yosa ragu. Tapi ngebiarin Kiena berduaan sama Davis, oh nooo. Ya, ikut, kata Yosa. Kita mendingan ketemu di sasana aja.

9. Sasana bulutangkis. Ada beberapa calon atlet di sana. Davis menemui pengurus sasana. Yosa nanya, memang Davis mau jadi atlet lagi? Bukan. Tapi Davis mau melatih anak-anak di sini. Oh. Yosa pun nampak bosan. Dia pamit keluar. Kiena yang iseng ambil raket dan mencoba memainkannya. Tapi nampak kaku. Davis muncul. Kamu mau latihan? Boleh. Sejak kamu pergi aku nggak pernah pegang raket lagi.

10. Davis mengajari Kiena bulutangkis. Tanpa sengaja mereka bersentuhan. Membuat Davis deg-degan. Situasi romantis.


D. the obstacles gets bigger and require more work (mendapat hambatan besar dan memerlukan lebih banyak usaha)

1. Yosa yang beli minuman, bergerak masuk ke dalam lagi.

2. Yosa tertegun melihat Davis dan Kiena nampak dekat dan hangat. Yosa menghampiri mereka. Davis nampak kikuk, tapi Kiena biasa saja dan malah ajakin Yosa main bulutangkis. Yosa menggeleng. Kata Kiena biar Davis ajarin. Yosa nampak malas, tapi Kiena maksa-maksa dan terpaksa Yosa berlatih bulutangkis berdua Davis. Kiena terkikik geli melihat mereka berdua.

3. Kiena dan Yosa jalan pulang. Nah, Davis baik kan? Makanya kamu tuh nggak boleh cemburu!

4. Malam, Kiena mau tidur. Dia terima telpon dari Davis. Apa joging? Boleh-boleh. Kamu jemput aku ya?

5. Suasana pagi yang cerah. Kiena dan Davis sudah joging berdua. Tapi baru lari beberapa putaran, Kiena sudah meringis kecapekan. Davis pun menggoda Kiena. Memang Kiena jarang OR? Kata Kiena iya. Pokoknya sejak Davis pergi, Kiena gak lagi OR. Dia sibuk berkutat dengan kuliahnya. Kata Davis, tahu gitu, aku nggak pergi ya? Aku akan temani kamu biar kamu tetep olahraga. JRENG! Kiena menatap Davis. Davis juga menatap Kiena. Stop, kita kan putus baik-baik dan semua itu karena buat cita-cita kamu bukan? Yuk ah, lari lagi. Kiena berlari. Davis menyusul.

6. Yosa menelpon Kiena dan gak diangkat-angkat. Yosa keki. Ini kalo Kiena yang nelpon dan gak diangkat, pasti udah marah-marah. Dasar cewek. Yosa pun nelpon ke rumah dan mama Kiena yang terima telpon.

7. Mama Kiena kaget. Bukannya Kiena pergi sama Yosa? Nggak. Oh, berarti pergi sama Davis. Sepagi ini? Yosa langsung mikir yg aneh2.

8. Kiena dan Davis sudah istirahat. Kiena ambil tas dan kaget lihat Yosa nelpon beberapa kali. Kiena nelpon balik Yosa.

9. Yosa yang ditelpon kesal. Kiena langsung keki. Davis tanya, siapa? Yosa, nyebelin banget. Cuma telpon nggak diangkat aja kok marah2. Kamu juga gitu kan dulu? Itu dulum sekarang nggak. Nggak berubah maksudnya. Daviiiis! Kamu sama nyebelinnya kayak Yosa. Kiena pun mengejar-ngejar Davis. Suasana jadi romantis.

10. Davis kebayang saat joging sama Kiena.  Davis hela nafas. Entah kenpa perasaannya justru merasa nyaman dan bahagia saat bersama Kiena. Davis pun angkat telpon, nelpon Kiena.


E. romance sequence/koalisi (romantisme, mulai bersatu)


1. Kiena yang sedang berduaan dengan Yosa, nerima dan ajak Davis. Yosa mengernyit. Kiena bilang dia tunggu di kedai Rame-Rame. Usai Kiena nelpon, Yosa nanya : Bukannya kamu bilang kita mau cari buku? Kok ke kedai Rame-Rame. Sekalian makan siang. Nah, kita ajak Davis sekalian. Puh! Kenapa? Kamu nggak suka. Yosa ngiyem.

2. Kedai Rame-Rame. Kiena, Yosa dan Davis makan bareng. Davis nampak tahu banget selera Kiena. Dia ambilin makanan Kiena, dia bukain kulit udangnya. Pokoknya mereka seru berduaan. Tinggal Yosa bengong. Yang pacarnya siapa ya?

3. Ya kamulah! Masa dia? Ujar Kiena sewot. Trus kenapa kamu malah nempel2 Davis mulu? Kamu mau balikan sama Davis? Idih, nuduh aja. Santai aja kenapa sih? Kamu pikir aku bakal mendua gitu? Yosa menatap Kiena. Merajuk lucu. Ih, kamu lucu deh kalo merajuk gitu. Meski Davis mantan aku, pacar aku itu ya kamu. Kiena mencubit hidung Yosa. Jadi kamu NGGAK BOLEH CEMBURU! Aku akan jauhi Davis deh.

4. Davis. Iya, Kiena sudah punya Yosa. Davis nggak boleh terlalu sering temui Kiena.

5. Tapi Davis kok merasa kangen dengan Kiena ya?

6. Davis mencoba menghilangkan rasa kangennya dengan sibuk latihan bukutangkis di sasana. Tapi lawan mainnya jadi berubah Kiena. Davis terduduk lesu. Davis menelpon Kiena.

7. Ternyata Kiena lagi sibuk masak-masak. Kiena undang Davis makan-makan nanti malam. Ada acara apaan? Syukuran Papa naik jabatan.

8. Malamnya, Davis datang  dan ketemu sama Yosa. Yosa keki. Tapi melihat keluarga Kiena karab dengan Davis, dia hanya bisa diam saja. Saat acara makan, Kiena terbatuk2, dengan sigap Davis ambil minum  buat Kiena. Tapi Kiena kemudian tersedak. Airnya muncrat ke muka Davis. Kiena minta maaf dan ngelap air di wajah Davis. Sweet moment. JRENG! Yosa lihat. Yosa pergi. Kiena lihat. Kiena kejar Yosa.

9. Yosa marah. Kiena dan Yosa ribut. Yosa pulang. Kiena merasa bersalah.

10. Kiena datangi Yosa di kampus. Kiena minta maaf. Dia mau bicarain soal Davis. Mungkin mereka harus carikan teman dekat buat Davis supaya Yosa nggak cemburu dan Davis punya teman jalan, hingga nggak lagi jadi orang ketiga saat mereka jalan.

F. new tactics (10 scene)

1. Montage : Kiena dan Yosa kenalin Davis sama cewek-cewek teman kampus mereka. Tapi, dari beberapa teman yang dikenalkan ke Davis, ternyata nggak ada satu pun yang bikin Davis klik.

2. Belakangan Davis juga tahu kalo Kiena dan Yosa berniat mencarikan pacar buatnya. Bukannya terbantu, Davis malah jadi sebel.
3. Dia pun akhirnya mengajak kencan salah satu teman yang dikenalkan, Nina. Maksud Davis, biar Kiena dan Yosa puas kalo dirinya dianggap jadi parasit.  Yosa pun merasa aman dooong. Hehehe… saingan gue udah punya gacoan, pikirnya tenang.

4. Davis pun antar jemput Nina. Kadang Kiena juga lihat.  Kiena gelisah.

5. Davis Nina- Kiena cemburu.

6. Davis Nina- Kiena cemburu.

7. Davis ajak Kiena dobel date. Kiena setuju. Mereka janjian di suatu tempat.
8. Mereka ketemu di café. Penampilan Nina nampak cantik.  Tapi malah, Kiena terang-terangan mengkritik penampilan Nina bikin Nina malu hati karenanya.
9. Nina selalu mencela Nina. Nina bete.
10. Pokoknya, Kiena seperti sengaja membuat Nina tak nyaman. Dan akhirnya, bikin Nina mutusin Davis karena dia merasa diintervensi sama Kiena. “Adik bukan, sodara bukan, tapi perhatiannya sama kamu udah kelewatan!” begitu kata Nina kesal. Yah, Davis jomblo lagi doong?

G. false resolution (resolusi palsu)



1. Memang jomblo. Tapi Davis justru merasa lebih leluasa mengungkapkan perasaannya pada Kiena.

2. Davis dan Kiena malah lebih akrab dan hangat dalam setiap kebersamaan mereka.

3. Davis dan Kiena. Yosa cemburu.

4. Bikin Yosa sudah habis kesabaran dan menantang Kiena buat memilih : Yosa atau Davis. JRENG! Tentu saja bikin Kiena kesal. Menurutnya, Yosa kekanakan.

5. “Masa gitu aja cemburu?” curhat Kiena pada Davis. Membuat Davis merasa punya peluang buat kembali sama Kiena.

6. Lho? Kok Davis sejahat itu sih? Bukan bermaksud jahat. Tapi Davis sudah gak bisa memungkiri perasaannya yang kembali muncul terhadap Kiena.

7. Davis pun nembak Kiena. Maukah Kiena kembali bersamanya? Kata Kiena, dia masih punya Yosa. Nggak mungkin mutusin Yosa. Kata Davis, jalani saja semua. Atau nanti Davis yang akan meminta Kiena pada Yosa. E-eh! Kiena melotot dan bilang jangan.

8. Tapi dia juga nggak bisa bohong, perasaan cintanya sama Davis, balik lagi. Tapi dia juga sayang sama Yosa. Aaah... kenapa jadi bolak-balik begini? Kiena pun merenungkan perasaannya.

9. Saat Kiena resah mikirin perasaannya, Davis ternyata sudah menemui Yosa dan bilang kalo dirinya dan Kiena akan balikan. Tentu saja Yosa kaget. Bahkan patah hati.

10. Tiba-tiba Yosa ngilang. Kiena nggak bisa menemui.

H. true resolution (resolusi nyata)

1. Ditemui di rumahnya, katanya Yosa sudah seminggu nggak pulang. Bilangnya lagi ada acara kampus. Acara kampus yang mana? Kiena pun bingung. Ada apa sama Yosa?

2. Kostan teman. Yosa menumpang.

3. Yosa di kampus melipir biar nggak ketahuan Kiena.

4. Sampai kemudian mendadak Davis bilang, dia sudah jujur sama Yosa tentang hubungan mereka. Dan PLAK! Kiena pun menampar Davis. Katanya, “Bukan lo yang berhak menentukan. Tapi gue yang harus bikin pilihan. Dan pilihan gue, bukan elo!” Lho? Davis pun bingung. Kata Kiena, gue memang pernah jadi pacar elo. Bahkan gue masih sayang sama elo. Tapi bukan berarti gue tega menyakiti orang yang selama ini ada di samping gue dan mengisi hari-hari gue dalam senang dan susah.” Davis pun kecewa. Ternyata kini kesempatannya sudah hilang.

5. Tinggal Kiena yang kelimpungan mencari-cari Yosa. Dia datangi kampus Yosa dan bikin tenda di sana. Kalo-kalo Yosa ada di kampus dan melihatnya. Bahkan, Kiena bikin spanduk. WANTED YOSA. PULANGLAH KE HATIKU.  Yosa yang sebenarnya masih sering ke kampus, namun tinggal menumpang di kostan temannya, melihat aksi Kiena. Tapi bukannya senang, Yosa malah marah dan bilang malu dengan kelakuan Kiena. Kata Kiena, aku siap malu yang penting kamu maafin aku. Aku nggak pernah punya keinginan balik lagi sama Davis karena aku lebih cinta sama kamu. Jadi tolong, pulang ya? Kita perbaiki semuanya. Mungkin kamu belum siap saat ini. Tapi aku tunggu kedatangan kamu di rumahku jam 7, malam ini.” Setelah itu Kiena pun bergegas pergi setelah merapikan peralatan yang dibawanya.

6. Jam 7 tepat, Kiena sudah siap. Namun dia nampak kecewa saat Yosa tak ada batang hidungnya terlihat. Mungkin, Yosa beneran kecewa. Namun, saat Kiena melangkah ke teras belakang, di sana Yosa sudah duduk menunggunya dengan meja dan sepasang kursi yang ditata indah. Kiena pun kaget. Kata Yosa, dia bekerjasama dengan Mak Ijah dan Pak Wahyu, pembantu Kiena untuk menyiapkan semuanya. Jadi? Yosa terima kembali Kiena, karena Yosa juga cinta sama Kiena.

Contoh Skenario FTV

Sebenarnya pengen naruh versi asli dalan bentuk file, tapi susah, jadi deh copy paste. Dan yang pasti ni chanel panjang banget.....

**************

  Skenario FTV Frame Ritz
      MONA MENDADAK JADI NYONYA
                     
Cerita & Skenario
                         Tina Sulyati
                            Kila RC
_________________________________________________________
1. Ext. suatu tempat yang indah - pagi
Established shoot : Pemandangan desa yang indah.
JONO dan SUMINTEN ketemuan. Suminten terlihat sangat sedih.
Suminten
Sampeyan itu gimana to? Aku ndak ngerti, selama ini kamu nganggap aku ini, opo?
Jono
Lah, kok masih nanya? Dari awal aku tuh, udah bilang sama kamu. Aku itu nganggap kamu ya teman kayak yang lain.
Suminten
Tapi aku cinta sama sampeyan, Mas Jono.
Jono
Lah, kamu ini kok malah bikin aku jadi pusing to, Sum?
(Jeda)
Sudah ya, aku ke sawah dulu. Mumpung masih pagi.
Suminten
Mas Jonooo..
Jono yang pusing memilih segera pergi. Suminten mau nangis.
dissolve TO:

2. Ext. Sawah - pagi
Jono mencangkul dengan penuh semangat.
Jono
Duh, Suum... Sum. Aku itu belum mikirin pacaran apalagi menikah. Wong cari kerja itu yo susah. Aku tuh bisanya ya cuma nyangkul sawah!

Cut TO:
3. Ext. Rumah jono - siang
Rumah Jono yang sederhana, namun asri. Jono duduk berhadapan dengan SIMBOK. Simbok nampak merengut.
Simbok
Lha itu kamu tahu kalo cari kerja itu susah, tapi kamu selalu nguplek di sawah. Di sawah mana ada yang nawari kerjaan kantoran.
Jono
Eaalaah, Mbok... Mbok. Kerja kantoran gimana? Wong Jono cuma luluan SMA. Lha kuliah aja kayak anaknya Pak Lurah sekarang masih nganggur!
Simbok
Tapi kalo kamu mau pergi ke Jakarta, kayak Surono itu, ya bisa aja. Kerja kantoran.
JONO
(Mengeluh kecil)
Hadeeh! Mumet aku nek wis ngomong Jakarta!
SIMBOK
Kamu bisa minta tolong sama pakdemu di Jakarta. Ikut kerja sama dia. Kapan itu pakdemu mau kok nampung kamu. Mbok sekali-sekali kamu itu nyenengke Simbok gitu lho!
JONO
Iyo-iyo! Jono tak cari kerja di Jakarta. Tak ke rumah Pakde. Cerewet!
SIMBOK
Nah, gituuu. Baru anake Simbok tenan!
Simbok acungi jempol. Jono menjebi.

Cut TO:
4. Ext. Jalanan kota yang rame - sore
Jono sampai di Jakarta dengan penampilan sederhana. Pake kaos dengan dilapisi baju surjan dan blangkon. Dia kebingungan melihat semrawutnya kota Jakarta.
Jono
Waduh!! Rame tenan iki. Bikin kepalaku pusing aja.
   (Jeda)
Bener yo kata orang. Jakarta itu kota sibuk. Ruwet!
Jono melihat sekeliling. Terlihat orang-orang lalu lalang. Jono mau nyebrang. Tapi TEEET! Suara klakson mengejutkannya hingga Jono mundur.
Jono (CONT'D)
(Misuh-misuh)
Kurang asem! Orang mau nyebrang kok dikageti!

Dissolve TO:
Establish Mall
5. int. Mall - sore
MONA sedang shooping dan merasa sudah cukup belanjanya. Mona berniat pulang.
Mona
Hem... capek juga nih kelilingan seharian nyari blazer yang bikin gue nggak tidur semalaman!
Mona mengangkat kantong belanjaannya sambil tersenyum puas. Tiba-tiba Mona mendengar ada suara anak kecil yang menangis.
Diki (O.S.)
Huhuhuuu... Huhuuhuuu...
Mona menengok ke belakang dan kaget melihat DIKI menangis. Diki bawa tas slempang yang isinya adalah pakaian.
Mona
Lho, kenapa kamu nangis, Dek? Kamu tersesat ya? Mama kamu di mana?
Tapi Diki tidak menjawab. Malah terus menangis. Mona bingung. Dan berusaha mencari Mama Diki di sekitar situ. Mona kemudian bertanya sama pelayan di dekat situ.
Mona (CONT'D)
Mbak, Mbak, tahu nggak ibu anak ini ke mana?
Pelayan
Ga tahu Mbak..
Mona makin bingung. Diki makin kencang nangisnya.
Mona
Aduh, kok malah kencang nangisnya. Gimana nih??

  (jeda)
Ya sudah mendingan kamu ikut Tante ke pusat informasi saja, yuk!
Mona mnggakndeng Diki. Diki menurut sambil menangis.

Cut TO:
6. Int. mall. pusat informasi - sore
Mona menghampiri PETUGAS INFORMASI.
Mona
Permisi, Mbak... Ini ada anak sepertinya dia terpisah dari ibunya. Mbakk bisa bantu carikan ibunya?
Petugas
Oh sebentar.
Petugas itu nyamperin Diki.
Petugas (CONT'D)
Adek, nama kamu siapa?
Diki tidak jawab. Tapi terus nangis. Petugas itu akhirnya berdiri dan mulai mengumumkan ciri-ciri Diki.
Petugas (CONT'D)
Perhatian. Kepada seluruh pengunjung Mall yang merasa kehilangan anak berusia sekitar 6 dan 7 tahun. Dengan ciri-ciri...
(Sebutkan ciri sesuai pemain)
Harap datang ke pusat informasi.
Suara petugas itu meMbakhana.
Mona
Kamu tenang saja, ya? Sebentar lagi mama kamu pasti datang.
Diki bukannya senang tapi masih menangis.

Cut TO:
7. Ext. Jalanan - sore
Jono berjalan dengan wajah kebingungan.
Jono
Aduh, alamatnya Pakde itu di Jakarta mana ya?
Jono mengambil dompetnya dan mengambil catatan alamat di dompetnya. Kemudian dompet itu dimasukan ke dalam tas pakaiannya. Jono sibuk meMbakca.
PREMAN memperhatikan Jono dari kejauhan. Lalu dengan mindik-mindik dia mengikuti Jono. Dan tiba-tiba Preman merampas tas ransel Jono. Jono yang sedang fokus meMbakca, lalai dengan tasnya, dan tas pun berpindah tangan.
Jono kaget. Dia berusaha merebutnya keMbakli. Jono kalah tenaga preman itu berhasil merebutnya dan berlari.
Jono (CONT'D)
Hey!! Itu ranselku!! KeMbaklikan ranselku!!
Preman
Kejar gue kalo elo mau ransel lo balik!
Jono
Waduh!! Nantangin tenan iki. Awas yo.. Aku kejar kowe.
Jono berlari berusaha mengambil ranselnya lagi. Terjadi kejar-kejaran. Jono berhasil menyusulnya.
Tapi sial saat ketemu. Preman itu sudah siap dengan teman-temannya.
Preman
Sini lo, kalo berani! Ambil ransel lo lagi!! Sini!!
Jono (V.O.)
Waduh!! Koncone akeh tenan!
   (Jeda)
Kalo gini bisa celaka aku!
Jono pura-pura tersenyum manis dan ramah.
Jono (CONT'D)
Mas ini mau ransel to? Silakan-silakan, Mas. Ndak apa-apa... Ambil aja. Aku punya banyak di ruumah.
Preman
Nah gitu dong, dari tadi kek ngomongnya.
   (Ke temannya)
Cabut, Bro!!
Mereka pergi sambil meMbakwa tas Jono. Saat mereka sudah pergi. Jono menangis kejer.
Jono
Simbooook! Celaka aku! Ransel batik aku diambil penjahat!

(Jeda)
Ludes kabeh, Mbok. Dompetku, bajuku, ijazahku. Aku piye iki??!! Aku wis ora duwe opo-opo meneh. Huaaaaa... Simbook tolongin aku!!
Jono duduk sambil menangis dengan gaya lucu.

Cut TO:
8. Int. Mall. Pusat infoRMASI - sore
Mona terlihat kesal. Tidak ada tanda-tanda Mama Diki datang. Diki terlihat tenang sambil makan es krim.
Mona mendekati petugas lagi.
Mona
Mbak, gimana ini? Kok mamanya belum muncul juga?
Petugas
Iya, kami sudah berusaha, Mbak. Kayaknya mamanya nggak ada.
Mona
Terus gimana, dong?? Aku sudah harus pulang, sudah telat, nih.
Petugas
Gimana kalo sementara, anak itu ikut sama Mbak saja. Sepertinya dia nyaman sama Mbak.


  (Ke Diki)
Kamu mau kan ikut sama Tante ini?
Diki
   (Mangangguk senang sambil tunjuk Mona)
Iya, Diki mau ikut Mama.
Mona
Mama?
(Tunjuk diri sendir)
DIKI
Iya, Mama.
Mona pun tepok jidat.
Petugas
Mbak dengar sendiri, kan? Dia kayaknya nyaman banget sama Mbak sampai manggil Mama.
Mona (V.O.)
Aduh gimana nih? Bikin ribet aja ni anak. Sementara gue juga ingin cepat-cepat pulang ke rumah.
Mona menatap Diki. Diki senyum manis sama Mona. Mona akhirnya mengalah.
Mona (CONT'D)
   (Kesal)
Ya sudah. Kamu boleh ikut sekarang. Tapi besok, aku bawa kamu ke kantor polisi.
   (Ke Petugas)
Kalo gitu saya pamit pulang, Mbak.
Petugas
Iya, Mbak.
Mona menuntun Diki dan pulang.

Cut TO:
9. Ext. jalanan - sore
Jono berjalan dengan linglung. Tiba-tiba dia meringis. Terdengar suara perutnya yang keroncongan.
Jono
Ya ampun. Aku itu belum makan dari tadi. Pantesan aja perutku bunyi kukurunyuk.
Jono celingukan dan melihat sebuah WARTEG tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Cut TO:

10. Int. Warteg - sore
Jono masuk ke dalam warteg. IBU WARTEG seorang wanita bermuka judes.
Jono
Permisi, Bu, maaf apa di sini menerima pegawai baru ndak ya?
Ibu warteg
Pegawai? Pegawai apaan?! Apa elo nggak lihat kalo ini warteg?!
Jono
Iya, maksud saya pegawai warteg gitu.
Ibu warteg
Nggak ada! Nggak ada! Di sini nggak nerima pegawai baru. Mendingan elo pergi aja deh!! Kalo mau beli makan boleh.
Jono melihat makanan yang terpampang. Perutnya lapar banget. Jono hanya bisa menelan ludah karenanya.
Ibu Warteg kesal lihat Jono malah melamun.
Ibu warteg (CONT'D)
Jadi makan nggak?
Jono manggut hormat sama Ibu Warteg dan pamit.
Jono
Nggak deh, Bu, matur suwun.
   (Jeda)
Kalo gitu, saya permisi saja, Bu. Makasih.
Ibu WARTEG
Iya!
Jono pergi.

Cut TO:
11. Ext/int. Jalanan/mobil mona - sore
Mona menyetir. Di sebelahnya Diki nampak memperhatikan sekeliling isi mobil. Kemudian dia mulai ngegeratak.
Mona
Diki, tolong tangannya jangan iseng nggak?
Diki
Nggak kok, Mama, cuma pegang doang.
MONA
(Agak kesal)
Iya, maksud Mama eh maksud aku,  jangan dipegaaaang.
DIKI
Abis bagus sih.
Diki makin iseng.
MONA
Dikiii, plis deh.
Diki nyengir. Mona menghela nafas, gerah.
Cut TO:
12. Ext. Jalanan - sore
Jono melangkah dengan lemas. Nampak lapar dan kehausan.
Jono
Ealaah... Jebul kayak gini to jadi orang tersesat di Jakarta. Ndak ada yang nolongin.
Jono berhenti. Celingak-celinguk. Dia melihat sebuah taman di depannya.
Jono (CONT'D)
Ada taman. Mungkin aku bisa tidur di sana.
Jono berniat menyebrang. Clingak-clinguk.

InterCUT TO :
13. Ext/int. Jalanan/moBIL MONA - sore
Diki ternyata makin menjadi. Mona pun mencoba melerai dengan mengambil pernak-pernik di mobil yang diambil Diki.
Mona
Diki, taruh nggak?! Itu boleh dikasih pacar aku! Nanti rusak!
HUWAAAA!!! Diki malah menangis.
Mona (CONT'D)
Aduh, Diki kok malah nangis sih?!
Mona yang hilang sabar merebut benda semacam gantungan atau hiasan lucu untuk di mobil. Tapi Diki erat mempertahankannya. Akibatnya, Mona tidak fokus menyetir.

BaCK TO:
Jono yang mau menyebrang tidak melihat mobil Mona datang.
Di mobil, Mona kaget dan mencoba menghindar. Tapi terlambat! Jono pun terserempet mobil Mona. Jono jatuh ke aspal jalanan.
Di mobilnya, Mona kaget, karena merasa menabrak seseorang. Dia berhenti. Panik!
MONA (CONT'D)
Diki, tuh kan?! Aku nabrak orang deh! Kamu sih!
DIKI
Ya udah, Mama, lari aja, kabur kayak Diki!
MONA
Heh! Anak kecil ngajarin nggak bener aja!
Mona pun buru-buru keluar dari mobil.
Mona mendapati Jono yang jatuh terduduk dengan tangan lecet.
Mona (CONT'D)
Ya ampun, Maas... Maaf. Saya nggak sengaja. Bener. Masnya nggak apa-apa?
Jono kaget melihat Mona yang cantik bersinar mendatanginya dan memegang tangannya. Jono terpana.
POV. Mona nampak begitu cantik.
MONA (CONT'D)
Mas-Mas!
Mona menepuk-nepuk pipi Jono yang bengong. Tiba-tiba Jono tersadar dan menjerit.
Jono
Aduh, Simbooook!!! Sakiiiit! Huhuhu sakit tenan ikiiii... Simboook! Simboook!
MONA
Iya, masnya rumahnya di mana biar saya anterin pulang ya?
JONO
Rumah saya di kampung, Mbaaak. Saya tadi kecopetan! Semua barang saya ilang! Sekarang saya ditabrak Mbak'eee... Apes bener saya ini huhuhu...
MONA
Trus masnya mau diantar ke mana?
JONO
Saya pulang ke rumah mbaknya aja...
MONA
Hah?! Nggak bisa begitu! Masa masnya mau pulang ke rumah saya? Nanti apa kata orang. Apa kata tetangga saya?!
JONO
Saya mau kerja di rumah Mbake'e ndak apa-apa. Jadi tukang kebun, jadi kuli nyuci, ndak apa-apa, Mbak'ee...
Mona nampak kebingungan.
Tiba-tiba Diki turun.
Diki
Kasihan omnya, diajak pulang aja, Ma. Kan bisa buat teman aku di rumah.
JRENG! Jono senang melihat kemunculan Diki. Sementara Mona melotot kaget.
Jono
Iya, Mbak eh Nyonya, saya mau jadi pengasuh anaknya Nyonya.
TOENG! Mona pun kembali tepok jidat. Lalu teriak,
Mona
AAAARRRGGGHHH! Ini kenapa gue ketemu sama orang-orang aneh siiiih?!

DisSOLVE TO:
14. Ext. Rumah mona - malam
Sebuah rumah minimalis yang nampak rapi dan cantik.
15. int. Rumah mona. Ruang tengah - malam
Mona, Diki dan Jono masuk.
Mona
Kalian mandi, sesudah itu makan. Kamar buat kalian, ada di belakang.
Jono
(Heran)
Dek, mama kamu kok sadis ya? Masa anaknya dibiarin tidur sama orang asing?
Diki
Iya. Mestinya Diki kan tidur sama Mama.
Mona nampak gemas pada Diki.
Mona
Diki, dengar ya? Kamu itu besok mau gue bawa ke kantor polisi! Dan lo itu BUKAN-
Diki tiba-tiba memeluk Mona, erat.
DIKI
Huwaaa!!! Diki nggak mau pisah dari Mamaaaa! Diki nggak mau pisaaaah!
Mona pun nampak pusing.
MONA
Ya udah-ya udah, yang penting kalian mandi sana.
Jono
Saya ndak punya baju ganti, Nyonya. Tas saya kan dirampas orang.
Mona
Astagaaa!!! Ya udah, di depan sana, ada pertokoan. Kalian berdua beli baju di sana.
Mona mengambil dompet dan memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu pada Jono. Setelah itu, Mona duduk, nampak demikian lelah!

DisSOLVE TO:
16. Int. Rumah mona. Ruang tengah - malam
Lampu ruangan sudah padam. Hanya ada lampu sudut (schemerlamp) yang menyala.
Mona dengan baju tidur, membuka pintu sebuah kamar.
POV. Diki nampak tidur dengan lelap. Diki sudah pakai baju tidur yang nampak masih baru.
Tiba-tiba terdengar seperti bunyi sesuatu yang mencurigakan.
JRENG! Mona nampak kaget.
Mona
Suara apa ya? Kok kayak dari kamar tempat Jono?
(Curiga)
Jangan-jangan... Jono itu sebenarnya penjahat dan bermaksud berbuat yang nggak-nggak di sini?!
Suara mencurigakan kembali terdengar.
Mona mendelik kaget sendiri. Lalu dengan mengendap-endap, Mona meraih payung yang tersimpan di penyimpan payung. Mona melangkah ke arah kamar yang ditempati Jono.

Cut TO:
17. Int. Rumah mona. Kamar jono - malam
Mona mengendap-endap masuk dan Mona menyalakan lampu. Suara mencurigakan masih terdengar. Mona makin mendekati Jono yang menutup seluruh badannya dengan selimut. Mona waspada.
Jono
(Merintih dengan suara berat, terkesan horor)
Mbooook... Mbooook...
Mona mau pukul Jono, tapi mendadak,
Jono (CONT'D)
Simboooook!!!
Jono yang ternyata mengigau, mendadak mengigil hebat dan selimutnya tersingkap. Mona pun buru-buru melempar payung ke lantai dan dia memegang Jono.
Mona
(Kaget)
Wah, dia demam!
Mona pun langsung berlari ke belakang. Beberapa saat kemudian, Mona datang lagi dengan membawa air hangat di suatu tempat dengan washlap. Mona mengompres kepala Jono yang demam dengan air hangat.
Montage. Mona nampak berkali-kali mengecek suhu badan Jono. Dan Mona masih saja mengompresnya. Mona menahan kantuk. Sampai kemudian, Mona tertidur di kursi dengan kepala berada di dada Jono. Wajah Mona menghadap ke wajah Jono.

DiSSOLVE TO:
18. Int. Rumah mona. Kamar jono - pagi
Sinar matahari pagi menyorot dari celah jendela. Tepat mengenai wajah Mona dan membuatnya silau. Mona mengerjapkan mata. Perlahan dia membuka mata dan Mona teriak kaget saat di depannya, Jono juga membuka mata.
Mona
Waaaa!!! Siapa loooo?! Kenapa lo di siniiii???!!!
Jono sendiri kaget dengan teriakan Mona, dia melompat turun dari tempat tidur dan jatuh terjerembab! GABRUK!
Jono
Wadaw!
Jono jatuh tepat di bawah kaki Mona.
Diki masuk dan melihat mereka.
Diki
Mama sama omnya ngapain?
MONA
Nggak ngapa-ngapain!
Mona berdiri dengan kesal.

Cut to:
19. Ext. Rumah mona. Halaman - pagi
Mona bersiap pergi dengan mobilnya. Diki dan Jono bersamanya. Namun Jono nampak terpincang karena jatuh barusan.
Mona
Jadi gue mesti Diki ke kantor?
Jono
Maaf, Nyonya. Kalo saya sehat, saya yang antar Den Diki ke sekolah.
MONA
Nyonya-nyonya! Gue belum kawin!
JONO
Lho? Mosok sudah punya anak tapi belum kawin gimana to? Di mana-mana, kawin dulu, baru punya anak, Nyonya.
MONA
Aduh, Jono! Jangan bikin gue makin stress deh!
(Jeda)
Ya udah-ya udah. Diki biar ikut gue!
(Ke Diki)
Diki, ayo!
Mona membuka pintu mobil. Diki pun senyum senang.

DisSOLVE TO:
20. Ext/int. Jalanan/mobil mona - pagi
Jalanan ibukota di pagi hari yang penuh!
Mobil Mona nampak meluncur.
Mona
Awas ya, nanti di kantor Tante,
(Tegaskan lagi)
Tante ya, jangan panggil MAMA, kamu nggak boleh bikin ulah.
Diki
Iya, Mama Tante.
Mona melirik Diki gemas.
Mona
Dan waktu istirahat nanti, Tante akan bawa kamu ke kantor polisi. Biar kamu bisa ketemu sama mama kamu.
Diki
Diki nggak mau ke kantor polisi! Diki nggak mau pulang! Mama Diki galak! Mama Diki jahat! Huhuhu...
Mona pun jadi jatuh iba.

Cut TO:
21. Ext. jalanan - pagi
MAMA DIKI nampak terlihat panik. Dia bertanya pada ORANG-ORANG yang dia temui dan memperlihatkan foto Diki.
Tapi Orang-orang yang dia tanya menggeleng tidak tahu. Mama Diki putus asa.
Mama diki
  (Sedih)
Diki, kamu di mana sih?! Maafin, Mama, Naaak! Mama nggak bermaksud jahat sama kamuuu huhuhu...
ORANG #1
Memangnya anaknya kabur kenapa, Bu?
MAMA DIKI
Saya pukul dia karena dia berbuat nakal. Tapi dia ngambek dan pergi huhuhu...

ORANG #1 ngomong ke ORANG #2.
ORANG #1
Tuh, kita nggak boleh galak-galak sama anak. Nanti kalo kabur, kita juga yang susah.
Orang #2 manggut-manggut.

Cut TO:
22. Establish kantor mona
Sebuah kantor modern.
23. Int. kantor mona. Koridor - pagi
YUNIAR berpapasan dengan Mona yang membawa Diki. Yuniar dengan muka gosip, mengernyit curiga menatap Diki.
Mona
Diki, nanti kamu di ruangan saja ya?
Diki
Iya, Mama Tante.
MONA
Diki, Tante. T-A-N-T-E! Bukan Mama.
Mona melotot gemas pada Diki. Diki manggut.
Yuniar seperti menemukan sesuatu. Dengan berlari-lari kecil tapi sok cantik, Yuniar berlalu.

Cut TO:
24. Int. kantor mona. Ruang karyyawan - pagi
Yuniar masuk dan bersikap seolah tidak ada apa-apa. CHANDRA yang sedang sibuk menatap Yuniar yang muncul dengan tergesa dan duduk di samping kubikelnya.
Yuniar
Itu pacar lo ke kantor bawa anak sih?
Chandra
Anak?
YUNIAR
Tuh!
Yuniar menunjuk dengan ujung matanya.
Chandra menatap ke arah pintu di mana Mona muncul bersama Diki.
Mona
Selamat pagi, Chandra. Maaf, aku nggak bawain spagetti kesukaan kamu karena di rumah aku lagi sibuk.
Chandra tidak memperhatikan ucapan Mona. Dia malah tertarik melihat Diki, lalu menatap Mona.
ChanDRA
Sibuk karena kedatangan anak kamu?
JRENG! Mona menatap Chandra.
MONA
Kamu kok ngomong gitu? Kamu tuh nggak tahu cerita sebenarnya.
Yuniar
Ah, nggak usah cerita juga udah ketahuan kok. Buktinya anak itu manggil kamu 'mama'.
Mona
(Kesal)
Yuniar.. Jangan asal deh!
Chandra
Yuniar nggak asal kok.
Mona
   (Kesal)
Kamu kok lebih percaya omongan Yuniar daripada aku, pacar kamu sendiri?
(Lihat ke Diki)
Kalo nggak percaya, tanya aja dia!
Chandra menatap Diki.
Chandra
Dek, jawab dengan jujur. Ibu Mona, apanya kamu?
Diki
   (Polos)
Dia mama aku.
JRENG! Chandra langsung tegang dan menatap Mona dengan tajam. Mona tidak percaya dengan ucapan Diki.
Mona
Diki! Tadi kan Tante udah bilang apa? Jangan bikin ulah!
Chandra
Mona, cukup! Kamu sudah kecewain aku. Kamu sudah bohongin aku. Aku nggak percaya lagi sama kamu. Kita putus!
Mona
Tapi, Chandra! Dengerin dulu!
Yuniar menghampiri Mona.
Yuniar
   (Sinis)
Ternyata ya, casing aja elo baik. Dalamnya elo busuk!
Mona geram sekali. Dia langsung menatap Diki horor.

Cut TO:
25. Ext. Kantor mona. Koridor - pagi
Mona menarik tangan Diki dengan keras dan cenderung kasar. Sementara Diki nampak menangis.
Mona
Kamu itu udah bikin kacau semuanya! Kamu udah bikin gue diputusin sama pacar gue! Kamu udah bikin hidup gue berantakan!
Diki
Huaaa! Sakiiit! Mama Tante jahat! Mama Tante kayak mama aku! Mama aku galak! Mama Tante juga sama! Padahal aku tadinya sayang sama Mama Tante huhuhu...
Mendengar tangisan Diki, perasaan Mona pun luluh.
Bos mona
Mona, itu anak kamu kenapa? Kok dimarahi gitu?
JRENG! Mona menoleh dan melihat BOS menatapnya bingung. Mona pun langsung pusing.
Bos mona (CONT'D)
Sudah sini yuk. Nanti Pak Bos beliin es krim.
Bos Mona mengajak Diki pergi. Diki menoleh ke arah Mona, lalu melet. Nyebelin. Tinggal Mona menangis kesal.

DisSOLVE TO:
26. Ext. kantor mona. Kantin - siang
Yuniar dan Chandra makan siang.
Yuniar
Gue senang, akhirnya lo sadar, kalo Mona itu nggak sebaik yang elo kira.
Chandra
Iya gue beneran nggak nyangka. Mona karyawati yang selalu mendapat predikat teladan. Kok bisa seperti itu, ya?
Yuniar
Padahal yang lebih baik dari Mona masih banyak. Salah satunya, ya di depan lo ini.
CHANDRA
Elo?
YUNIAR
Iya, gue. Gue apa adanya. Nggak munafik kayak dia.
Chandra terdiam.
Yuniar (V.O.) (CONT'D)
(Senyum diam-diam)
Kali ini gue yakin, gue bakalan dapetin hatinya Chandra.
Yuniar tersenyum lihat Chandra yang melamun.
Yuniar (CONT'D)
   (Merayu)
Sudah deh, jangan mikirin dia terus. Gue bersedia kok, gantiin posisi dia di hati elo.
Yuniar menatap Chandra, sok mesra.

Cut TO:
27. Ext. Rumah mona. Halaman - sore
Mobil Mona masuk. Jono muncul. Jalannya sudah normal. Jono langsung mengambil tas Mona begitu Mona turun dari mobil.
Jono
Lho, tasnya Den Diki mana, Nyonya?
Diki
   (Sedih)
Tapi Diki nggak sekolah, Om. Tadi ikut Mama Tante ke kantor.
Jono
   (kaget)
Nggak sekolah?! Kok iso?!
(Sok tahu)
Nyonya, kenapa Diki nggak sekolah? Bukannya anak seusia Diki sudah harus sekolah?
Mona
Aduuh, Jono! Lo tuh sotoy banget deh!
Jono
Bukan sotoy, Nyonya.
(Sadar)
Eh, sotoy itu apa, Nyonya?
Mona
Sok tahu!
Jono
Iya, saya ndak sok tahu. Yang saya
saya tahu setiap anak Indonesia itu wajib sekolah 9 tahun. Gitu lho.
Mona
   (Bete)
Ya sudah mister who knows everything from 'ndeso. Kalo gitu.. elo aja yang jadi guru privatnya Diki.
Jono
Saya, Nyonya? Wah.. Saya senang banget.. Tapi gajinya jadi dobel, kan?
Mona
Iya. DObel! Yang penting lo bisa jagain Diki dengan baik.
Jono
Siap, Nyonya!

dissolve TO:
28. Montage
A. Diki nampak dimandiin Jono. Diki senang dimandiin Jono. Mona memperhatikan.
B. Diki makan disuapi Jono. Mona memperhatikan.
C. Diki belajar bersama Jono. Mona memperhatikan.

Dissolve TO:
29. int. Rumah jono. Ruang depan - malam
Simbok menerima telpon dengan senang.
Simbok
Oalah, jadi kamu sudah kerja di orang, Le? // Oh ya wis, ndak apa-apa. Yang penting kamu sehat ya? // Simbok kepikiran kemarin telponmu ndak bisa dihubungi, ternyata kecopetan to? // Iyo-iyo. Eh, alamatmu mana, siapa tahu Simbok mau ngirim makanan kampung. // Sebentar-sebentar...
Simbok memberi isyarat pada Suminten yang ternyata ada di depannya, untuk menulis.
Simbok (CONT'D)
Cempaka Putih Tengah 15 no 28? Oh iya-iya. // Ya wis, ati-ati ya, Le.
Simbok menutup telpon. Suminten menatap Simbok.
SumiNTEN
Itu Mas Jono to, Mbok?
Simbok
Itu yang kamu catat itu alamat tempat kerjanya.
Suminten
Kalo gitu, saya mau nyusul Mas Jono ke Jakarta, Mbok.
Simbok
Lho?? Kok nyusul?? Buat apa??
SuMINTEN
Saya takut, Mas Jono tergoda sama cewek kota sing ayu-ayu dan modern. Makanya saya harus jagain dia di sana. Besok pagi saya berangkat, Mbok. Simbok mau nitipin apa?
Simbok melongo kaget.

Cut TO:
30. Int. Rumah mona. Ruang tengah - malam
Jono selesai menelpon dengan telpon rumah Mona.
Jono
Untung saya inget nomor telponnya Simbok. Kalo ndak, kasihan Simbok pasti kepikiran saya.
Jono melemparkan pandangan ke sofa. Di sana Diki nampak tidur dengan nyenyaknya. Jono pun dengan perhatian, menyelimuti Diki.
INSERT. Ternyata Mona memperhatikan sikap Diki. Mona nampak terharu karenanya. Tapi kemudian, Mona berlalu, masuk ke dalam kamarnya.

Cut TO:
31. Int. rumah mona. Kamar mona - malam
Mona bersiap tidur. Dia tersenyum lega.
Mona
Hhh, Diki sudah ada pengasuhnya.
   (Jeda)
Besok gue akan menjelaskan semuanya sama Chandra. Gue yakin, dia bakalan ngertiin gue dan mau menerima gue kembali.
Mona tarik selimut.
Mona (CONT'D)
Sekarang gue harus tidur. Biar besok wajah gue fresh lagi.
Mona pun memejamkan mata.

Fade to:
32. Ext. Kantor mona. Parkiran - pagi
Mobil Mona muncul dan parkir. Mona baru keluar dari mobil. Dia tersenyum dengan wajah berseri saat melihat mobil Chandra, parkir tidak jauh darinya.
Mona
Ini saat yang tepat buat jelasin semuanya ke Chandra.
Mona membuka pintu mobil Chandra. Namun JRENG! Mona membelalak kaget.
POV. Chandra dan Yuniar sedang berpelukan.
Mona (CONT'D)
   (Marah)
Chandra.. Aku beneran nggak nyangka, ya. Dan elo,
   (Ke Yuniar)
Ngapain elo deket-deket dan sok mesra sama tunangan gue?!
Chandra
Maaf, Mona. Aku sudah nggak bisa menerima kamu lagi, yang sudah punya anak. Jadi aku mending jadian sama Yuniar sebelum semuanya terlambat!
Mona
Tapi aku belum jelasin semuanya! Kamu nggak nggak bisa dong seenaknya saja nge-judge aku!
Yuniar merengkuh Chandra dan mengejek Mona.
Yuniar
   (Sinis)
Mau jelasin apalagi? Mau jelasin kalo elo tuh, nggak bisa menjaga kehormatan elo sendiri. Gitu?
Mona
Kalian berdua memang tega!
Mona menangis dan pergi.

CuT TO:
33. Int. kantor mona. Kubikel Mona - pagi
Mona masuk ke kubikelnya dan duduk menangis.
Mona
Chandra tidak mempercayai gue sedikit pun. Dia malah selingkuh sama Yuniar! Salah gue apa?!
Mona menangis sedih.
KARYAWATI X masuk.
Karyawati x
Monaaa!
Mona
(Hapus airmata)
Iya!
Karyawati X memeluk Mona, hangat.
Karyawati X
Selamat ya, Mona...
Mona
   (Heran)
Selamat buat apa dulu nih?
Karyawati x
Selamat karena kamu adalah salah satu kandidat kuat untuk posisi manager baru, selain Chandra.
JRENG! Mona kaget.
KaryaWAti x (CONT'D)
Kok malah kaget gitu? Harusnya kamu seneng dong, bersaing dengan pacar kamu sendiri.
Mona
Iya.
Mona manggut dan berusaha tersenyum.
INSERT. Chandra dan Yuniar masuk. Chandra nampak tertegun.
Chandra (V.O.)
Jadi saingan gue untuk posisi manager itu Mona?
(Jeda)
Gue harus bisa baik-baikin dia supaya mau ngasih kesempatan buat gue.
Yuniar nampak cemburu, melihat Chandra menatap Mona. Mona menatap Chandra antara benci juga cinta.

Dissolve TO:
34. Ext. rumaH mona. Halaman - sore
Sebuah bajaj muncul. Suminten nampak duduk di dalam bajaj.
Suminten
Bener ini alamatnya, Pak?
Tukang bajaj
Iya, bener. Ini Cempaka Putih Tengah 15.
Suminten turun lalu membayar ongkosnya. Bajaj berlalu. Suminten dengan perlahan menghampiri rumah di depannya.
Suminten
Waah, rumahe apik tenan yo?
(Jeda)
Besok kalo pulang, saya mau bilang Bapak, minta dibuatin rumah begini. Biar Mas Jono betah sama saya. Hihihi...
Saat itu Jono keluar dari rumah mau main badminton sama Diki. Jono kaget melihat kedatangan Suminten.
Jono
Lho, Sum? Kok kamu di sini?
SuminTEN
(Senang lihat Jono)
Woalaaah... Ternyata bener ini alamatnya!
Jono
Sik sik sik! Kamu ini, memang mau ke sini? Nyariin saya? Kok kamu tahu alamat saya ini?
Suminten
Iya. Aku minta alamat sama Simbok.
Jono
Kamu mau nyari kerja juga? Buat apa? Kamu kan anak orang kaya... Ndak perlu susah-susah cari kerja.
Suminten
Aku memang ndak nyari kerja, Mas Jon.
(Senyum)
Aku itu nyusulin Mas Jon. Kalo bisa mau ajak pulang kampung sekalian.
(Jeda)

Jono
Ndak bisa, Sum. Aku baru mulai lagi kerja.
Suminten
Tapi Mas Jon itu kerja apa?
(Memandangan Diki)
Ini siapa?
Jono
Aku jadi pengasuh. Ini Mas Diki anak majikanku.
(Ke Diki)
Mas Diki, kenalin. Ini temannya Om Jono, Bulek Sum.
Diki
Kok namanya aneh? Masa namanya SUN? Kayak Mama sun aku dong?
Suminten mendelik ke Diki.
Jono
Mas, bukan SUN tapi SUM. Suminten.
Diki pun manggut-manggut.
Suminten menatap Jono.
Suminten
Mas Jon, jauh-jauh sampeyan ke Jakarta, cuman jadi pengasuh saja. Buat apa?? Mendingan sampeyan pulang aja. Bapak aku mau kok modalin Mas Jon di kampung. Trus kita secepatnya menikah. Mas Jon mau kan?
Jono
Sekali ndak tetep ndak, Sum. Aku mau di sini saja. Kamu pulang saja sendiri.
Suminten
Pokoke aku mau di sini, nungguin Mas Jon, sampai Mas Jon mau pulang sama aku.

JONO
(Bingung)
Lho-lho! Trus kamu mau tinggal di mana? Nginep di mana?
SUMINTEN
Ya di sini!
JONO
Waduh!
Jono pun nampak pusing!

DisSOLVE TO:
35. Int. Rumah mona. Ruang tengah - sore
Diki dan Jono sedang main kuda-kudaan saat Suminten muncul membawa sepiring pisang goreng panas.
Suminten
Ayooo... Yang lagi main pasti lapar to?
Diki langsung turun dan menghambur ke arah Suminten. Dia mencomot sebuah pisang dan memakannya meski dengan kepanasan. Suminten sigap membantunya.
Jono melihat keakraban mereka dengan perasaan haru.
JoNO (V.O.)
Kamu itu baik dan keibuan, Sum. Tapi sayangnya aku itu ndak cinta sama kamu je.

Cut TO:
36. Ext/int. Jalanan/mobil mona - sore
Mona menyetir dengan muka bete.
Mona
Nyebelin banget sih! Gue putus sama Chandra dan gue mesti bersaing sama dia buat dapetin posisi manager! Huhuhu... Padahal kalo gue nggak putus sama Chandra, gue tuh mau mengalah biar dia aja yang jadi manager! Huhuhu... Tapi dia tega! Tega sama gue! Huhuhu...
Mona nyetir sambil nangis-nangis kesal, lebay. Nangisnya kocak, jangan termehek-mehek.

Cut TO:
37. Ext. Rumah mona. Halaman - sore
Mobil Mona masuk ke halaman. Mona ambil tas, keluar mobil dan seakan banting pintu. Dia melangkah masuk ke dalam rumah.
Mona (O.S.)
Jooooon! Jono! Buatin gue jus!

Cut TO:
38. Int. Rumah mona. Ruang tengah - sore
Mona melempar tas dan duduk di sofa. Mukanya masih lecek. Perasaannya rusuh!
Mona
Jonoooo! Lama banget sih jusnya?! Kan tinggal lo ambil aja dari botol! Jus yang udah jadi aja nggak usah bikin, Jon!
Mona memejamkan mata dengan perasaan masih mengharu biru.
Mona (CONT'D)
Chandra-Yuniar! Chandra-Yuniar! Chandra-Yuniar! Agh!
Mona membuka mata kesal dan tepat di depannya Suminten sudah muncul membawa jus jeruk di nampan.
Suminten
Ini jus jeruknya, Nyonya.
Mona
   (Kaget)
Eh, elo siapa?! Ngapain di rumah gue?!
Suminten
   (Senyum manis)
Saya Suminten, calon isterinya Mas Jono.
Mona
   (Histeris)
AAAAAAAH! Kenapa makin banyak orang aneh di rumah gue???
Jono datang dan kaget melihat Mona yang histeris.
Jono
Sum! Cepat pergi sana.
Suminten menatap Jono, tapi kemudian dia pergi juga.
Jono (CONT'D)
Maafkan saya, Nyonya. Saya juga ndak tahu dia mau datang ke sini.
Mona tidak menjawab. Malah terlihat makin stres. Jono segera pergi ketakutan.

dissolve TO:
39. Ext. rumah mona. Teras - malam
Mona merenung sendiri. Dia bingung dan sedih.
Mona (V.O.)
Apa sih salah gue? Semua bikin gue sedih. Anak orang yang tiba-tiba jadi anak gue. Jono yang aneh. Gue putus sama Chandra. Yuniar nelikung gue.
(Jeda)
Sekarang malah datang Suminten. Hhh, Tuhan punya rencana apa sama gueeee...
Mona ngacak-ngacak rambutnya sendiri karena stres.
Jono muncul dengan rasa bersalah.
Jono
Nyonya, maafkan saya ya? Tapi saya akan bujuk supaya Suminten pulang. Dia bukan siapa-siapa saya.
Mona menatap Jono. Jono menatap Mona tidak enak. Mona semakin tajam menatap Jono. Memperhatikan dengan seksama. Lalu dia memegang bahu Jono.
Jono pun mulai resah.
Jono (CONT'D)
Nyonya, ehmmm saya mau diapain ya?
Tapi Mona tidak peduli. Dia malah memutar badan Jono lalu manggut-manggut.
Mona (V.O.)
Nih cowok walaupun penampilannya udik. Tapi dia oke juga.
Jono malah jadi panik.
Jono (V.O.)
Waduh! Sepertinya Nyonya Mona beneran stres!
Jono ketakutan.
Jono (CONT'D)
Saya mau diapain, Nyonya?? Saya beneran menyesal. Saya jangan diapa-apain, Ya! Saya janji saya akan memperbaiki semuanya.
Jono terlihat ketakutan akan diapa-apain sama Mona. Mona tersenyum geli.
Mona
Elo GR banget sih!
(Jeda)
Gini, besok lo harus ikut gue ke kantor!
Jono
Ikut ke kantor?? Buat apa, Nyonya? Trus Mas Diki gimana?
Mona
Sudah, jangan banyak nanya. Ikutin aja perintah gue. Diki biar Suminten yang jaga, Oke.
Jono
Oke deh kalo itu maunya, Nyonya.
Mona senyum misterius.
INSERT : Suminten memperhatikan semuanya. Diam-diam dia menangis tidak rela.
Cut TO:
40. Int. Rumah mona. Ruang tengah - malam
Jono disuruh memakai baju bagus.
Mona
Elo besok pake baju ini!
Jono
Wah, apik tenan iki. Ini pasti baju suami Nyonya ya. Suami Nyonya kerjanya apa, sih? Bagus banget bajunya.
Mona
Sudah jangan banyak tanya. Pake aja.
Mona kemudian melihat rambut Jono yang kampungan gayanya.
Mona (CONT'D)
Rambut elo besok ditata pake jelly. Biar nggak kampungan kaya gini.
Mona mengatur rambut Jono. Mona dan Jono berdekatan. Jono jadi deg-degan.
Jono (V.O.)
Ya Tuhan. Ini Nyonya Mona cantik sekali.
   (Jeda)
Sayangnya dia sudah punya suami.
Mona mergokin Jono dan marah.
Mona
Ngapain elo liatin gue kayak gitu?
Jono
(Sadar)
Astagfirullohaladzim! Masya Alllah! Maaf, Nyonya. Saya ndak sengaja! Sumpah! Tenin!
Note : Tenin itu dari tenan (betulan/beneran). Maksudnya di sini  artinya beneran banget-banget.
Mona
Awas ya, macem-macem gue pecat lo!
Jono
Iya, Nyonya, maaf.
Mona
Inget ya. Besok elo harus ikuti semua perintah gue.
Jono
Iya, Nyonya.
Jono manggut-manggut saja.
Fade TO:
41. Ext. rumah mona. Halaman - pagi
Suminten protes melihat Jono pergi sama Mona. Diki ada bersamanya.
Suminten
Kenapa harus saya yang jagain Mas Diki, Nyonya? Pengasuhnya kan Mas Jono?
Mona
Ya terserah lo. Lo boleh pilih. Mengasuh Diki. Atau elo bakalan gue usir dari rumah gue, sekarang juga.
Suminten
Iya deh, saya mau ngasuh Mas Diki.
Suminten manyun.
Jono keluar dengan setelan bagus. Keren pokoknya. Rambutnya juga sudah dikasih jelly. Kayak Tukul Arwana penampilannya. Tapi secara muka, ya gantengan Jono lah!
Mona dan Suminten terkesima.
Mona (O.S.)

Ternyata beneran feeling gue. Jono bisa dipermak.
Suminten
Oalah... Ganteng banget calon suamiku iniii... Mas Jon, aku ikut ke kantor ya?
Mona
(Menatap Suminten, keberatan)
Minten. Lo lupa apa yang gue bilang tadi?
Suminten cemberut. Mona menarik tangan Jono. Jono dadah-dadah sama Diki.
Jono
Jangan nakal ya anak pinter.
Diki
Iya, Om Jono. Tenang aja.
Mona dan Jono pergi. Suminten menatap Diki kesal.
Suminten
Gara-gara kamu, aku jadi ndak bisa berduaan sama calon suami aku!
Diki yang tidak tahu, malah nyengir jahil.
Dissolve TO:
42. Ext. kantor mona. Lobby - pagi
Mona datang dan berpapasan dengan Chandra.
Mona
Pagi, Chandra. Kenalin ini suami aku. Namanya Jo... Jhoni.. Iya Jhoni Asman.
Jono mau protes namanya diubah seenaknya. Mona melotot. Jono diam kesal. Chandra menarik tangan Mona menjauhi Jono.
Chandra
Mona, kenapa kamu sebelumnya nggak terus terang kalo kamu itu sudah punya suami dan punya anak?! Trus selama ini hubungan kita apa?
Mona tersenyum sinis.

Mona
Yah, hanya iseng-iseng saja. Itu buat pembuktian kalo aku ternyata masih menarik buat laki-laki lain meski aku sudah punya suami dan turun mesin.
Chandra
(Kesal)
Gila ya? Kenapa lo milih gue? Kenapa harus gue?
Mona
Karena gue benci sama lo!
JRENG! Chandra menatap Mona bingung. Mona juga balas menatap Chandra. Sebenarnya masih penuh cinta, tapi Mona berusaha cool dan jaim. Sweet moment sebenarnya...
Sampai itu membuat Jono cemburu dan buru-buru menarik tangan Mona, kembali menjauh dari Chandra.

Jono
Sayang, sudah dong... Ndak baik ngobrol berdua sama laki-laki lain sementara ada suami kamu.
Mona
Oh iya. Maaf. Yuk, kita ke ruangan. Kamu kan belum tahu seperti apa pekerjaan dan ruangan kerja aku.
Mona menggandeng mesra Jono. Jono juga bersikap mesra sama Mona.
Chandra makin kesal.
Chandra (V.O.)
Ganteng sih ganteng. Tapi kok kamseupay gitu gayanya, ya?
   (Jeda. Sok PD)
Oh gue tahu. Mungkin itu alasan Mona selingkuh sama gue.
Chandra membetulkan kerah bajunya. Sok keren. Lalu pergi.
Mona tersenyum lega bisa membuat Chandra gerah. Lalu dia menatap Jono.
MONA
Lo tunggu di sini sampai saat makan siang nanti.
jono
Siap, Istriku!
Mona meninggalkan Jono sendirian. Jono pun duduk di sofa dan memperhatikan sekitarnya.
Jono (CONT'D)
Oh, jadi gini yo rasanya kerja kantoran? Adem, pake AC. Bajunya bagus-bagus pake dasi. Koyok londo (bule maksudnya).

(Jeda)
Pantesan Simbok pengen banget aku jadi pegawai kantoran.
INSERT. Ternyata sejak tadi, Yuniar melihatnya.
Yuniar
Ooh, jadi itu suaminya Mona? Norak! Pantesan aja Mona gatel selingkuh sama Chandra!
Dengan Yuniar langsung menghampiri Jono. SRET! Yuniar duduk di sebelah Jono. Jono menoleh kaget.
JONO
Eh, Mbakyu. Ada apa ya?
YuniAR
(Menahan emosi)
Mbakyu-mbakyu! Gue bukan embak-embak!
JONO
Lho...
Yuniar
Lha lho lha lho! Eh, kamseupay! Dengerin ya? Lo jagain tuh istri lo biar nggak godain pacar orang! Jangan sampai selingkuh lagi sama pacar orang!

Jono
(Bingung)
Sebentar-sebentar... Maksudnya Embak itu apa ya?
Yuniar
Maksud gue, JANGAN SAMPAI MONA DEKETIN CHANDRA LAGI! Titik!
Yuniar bergegas pergi. Sementara Jono masih kebingungan.
Jono
Lah... Gimana to? Malah ndak mudeng aku.
(Jeda)
Tapi ndak apa-apa. Daripada di rumah aku ketemu sama Suminten. Hehehe...

Dissolve TO:
43. Montage
A. Di rumah, Suminten berusaha memandikan Diki. Tapi Diki malah menyipratkan air ke badan Suminten. Bahkan dia menyiram Suminten. Suminten kewalahan.
B. Suminten nampak repot memasak di dapur. Mulut Suminten manyun.
Suminten
Di rumah aku tuh ndak pernah masak je!
Suminten mengelap keringatnya yang mengucur.
C. Suminten menyuapi Diki. Tapi Diki malah memuntahkan makanannya. Kadang Diki harus dikejar supaya mau makan. Dan Diki malah menikmatinya. Tertawa bahagia melihat Suminten ngos-ngosan mengejarnya.

Cut TO:
44. Int. rumah mona. Kamar diki - siang
Diki sudah terlelap tidur. Suminten menarik nafas lega.
Suminten
Akhirnya bocah nakal ini tidur juga. Capek banget akuuuu!
Suminten pun rebahan di lantai. Memejamkan mata. Tapi kemudian,
Suminten (CONT'D)
Mas Jono sama Nyonya Mona lagi apa, ya? Jangan-jangan...
Suminten langsung berdiri. Dia kemudian melihat kalender dari perusahaan Mona yang tergantung di kamar Diki. Ada nama alamat perusahannya di sana.
SuminTEN (CONT'D)
Mumpung Mas Diki masih tidur, aku susulin aja mereka.
Suminten segera pergi.

Cut TO:
45. Ext/Int. kantor mona. Kantin - siang
Mona dan Jono duduk berhadapan. Mereka makan siang bersama.
Chandra duduk tidak jauh dari mereka.
Mona yang melihat ada Chandra, dia langsung bersikap agresif. Mona sengaja menyuapi Jono. Membuat Jono kaget, terpana dan berharap.
Jono
Ya ampuuun! Nyonya nyuapin akuuu! Ini dahsyat banget to?
(Sadar)
Duh duh! Tapi mosok aku selingkuh sama majikan aku sendiri? Tobaaaat! Tobat!
Tiba-tiba sendok yang disodorin Mona ke Jono, salah disodorin ke hidungnya Jono karena Mona ternyata menoleh ke arah Chandra. Jono pun mengejar dengan mulutnya, eh malah salah kena mata Jono.
Jono (CONT'D)
Waduh!
Jono pun teriak dan kepedesan matanya kena sambel!
Mona kaget dan menatap Jono.
Mona
Eh, maaf, kena apanya, Sayang?
JONO
Kamu gimana to, Istriku? Masa nyuapi kok ke mata?
MONA
Maaf-maaf. Aku kan nggak sengaja.
Mona pun mengusap mata Jono dengan tisu. Jono yang risih karena matanya pedes memegang matanya dan tanpa sengaja tangan mereka bersentuhan, lalu Jono memegang tangan Mona. Mereka bertatapan. Lalu tanpa sadar saling tersenyum.
Chandra tidak kuat melihatnya. Dia pergi dari kantin.

Cut TO:
46. Ext. Kantor mona. Sekitar kantin - siang
Chandra melangkah dengan muka bete, kesal dan cemburu. Yuniar muncul dan berpapasan dengan Chandra.
Yuniar mengernyit melihat Chandra yang manyun bete.
YuniAR
Kamu pasti cemburu lihat Mona sama suaminya ya?
Chandra masih diam.
Yuniar (CONT'D)
Kenapa sih kamu cemburu sama dia? Kamu kan sudah bukan apa-apa dia lagi! Apa kamu sebenarnya menyesal putus dari Mona?
(Jeda)
Nggak tahu malu banget kamu, cuma jadi orang kedua setelah suaminya!
Chandra
Niar, sudah deh. Aku nggak mau bahas itu lagi.
Yuniar
Harus! Kamu kan pacar aku!
Yuniar menarik tangan Chandra. Tapi Chandra malah menghindar.
Chandra
Denger ya, Niar. Aku baru sadar, kalo keputusan aku jadian sama kamu itu, salah.
Yuniar
Maksud kamu?
Chandra
Aku memang menyesal putusin Mona.
Chandra langsung pergi. Sementara Yuniar histeris.
YUNIAR
HUWAAAAA!!! Tapi kan dia juandaaaaa!!! Kok bisa sih janda ngalahin perawan kayak gue??? Huhuhu...
Cut TO:
47. Ext. Kantor mona. Satpam - siang
Suminten sedang menghadap SATPAM.
SumINTEN
Iya. Calon suami saya itu namanya Jono.
SatPAM
Waduh, Pak Jono itu ada banyak, Mbak'e. Jono yang mana ya?
SUMINTEN
Ehm Jono yang mana yaaaa?
(Inget)
O iya, Jononya Nyonya Mona!
SATPAM
Jononya Nyonya Mona?
Satpam nampak kebingungan. Tapi kemudian Satpam melihat Chandra melintas.
Satpam (CONT'D)
Pak Chandra!
Chandra berhenti dan menatap Satpam.
SATPAM (CONT'D)
Maaf. Ini ada yang nyariin Pak Jononya Nyonya Mona. Apa maksudnya Mbak Mona Sulianti?
JRENG! Chandra menatap Suminten. Memperhatikan Suminten.
ChanDRA (V.O.)
Cewek kampung ini jangan-jangan ada hubungannya sama suami Mona. Gue bisa tanya-tanya sama dia.
Suminten sendiri senyum-senyum GR dilihatin Chandra. Kemudian,
ChANDRA (CONT'D)
Iya, Pak. Biar saya bantu saja.
SatPAM
Terima kasih, Pak Chandra.
CHANDRA
Mari, Mbak. Ikut saya.
SumINTEN
Waah, terima kasih, Mas.
Suminten pun mengikuti Chandra.
Cut TO:
48. Ext. Kantor mona. Sudut halaman - siang
Suminten duduk bersisian dengan Chandra.
Chandra
Maaf, Mbaknya ini apanya Mona?
Suminten
Saya itu bukan apa-apanya Nyonya Mona. Tapi saya ini calon istrinya Mas Jono, pengasuh Diki, anaknya Nyonya Mona.
(Jeda)
Nah hari ini Mas Jono ikut Nyonya Mona ke kantor. Saya khawatir ada apa-apa, soalnya, maklum...
(Malu-malu)
Mas Jono itu orang kampung kayak saya.
Chandra manggut-manggut.
Chandra (V.O.)
Oh, jadi namanya tuh Jono. Dan dia bilang calon suaminya.
Chandra menatap Suminten.
ChandRA (CONT'D)
Diki itu benar-benar anak kandungnya Nyonya Mona?
Suminten
Sepertinya bukan ya? Soalnya saya ndak lihat foto pengantin atau foto bayi di rumahnya. Terus Diki kalo manggil Nyonya Mona, Mama Tante.
(Menatap Chandra polos)
Apa mungkin Diki itu keponakannya Nyonya Mona ya, Pak?
Chandra tersenyum senang.
CHANDRA (V.O.)
Gue tahu sekarang. Mona sedang mempermainkan gue. Atau dia sengaja menguji cinta gue.
Berarti gue masih ada kesempatan sama dia.
Chandra menatap Suminten.
CHANDRA (CONT'D)
Calon suami Mbak dan Nyonya Mona tadi ada di kantin kantor. Mbak ke sana saja.
Suminten
Kalo gitu terima kasih ya?
Chandra mengangguk. Senang.
Cut TO:
49. int. kantor mona. kantin - siang
Suminten masuk ke dalam kantin dan mengedarkan pandangan. Suminten nampak kaget.
POV. Mona dan Jono sedang makan sambil berdua.
Suminten langsung menghambur, memeluk Jono.
Suminten
Mas Jonoooo... Tega sampeyan karo aku yo. Aku ning omah kecapean ngurusin anak bandel. Sampeyan di sini malah senang-senang sama Nyonya Monaaa!!!
Mona panik. Jono kaget.
Mona
Aduuuh, ribet deh nih urusannya.
(Ke Jono)
Jono! Bawa dia pergi dari sini. Gue nggak mau mereka tahu, elo siapa sebenarnya.
Jono
Iya, Nyonya.
(Ke Suminten)
Yuk kita pulang!
Suminten
Aku ndak rela Mas Jono giniin akuuu... Aku sedih bangeeet!
Jono
Iya, kita bicarakan di rumah saja. Ayook cepet!
Mona
   (Panik)
Cepetan kalian pulang!! Gue nggak mau ada yang lihat kalian lagi.
Jono kesal dan menarik Suminten dengan paksa.
INSERT. Chandra ternyata melihat semuanya.
Chandra (V.O.)
(Senyum sinis)
Kamu pikir bisa bohongin aku, Mona? Kamu salah besar. Aku pasti bisa dapetin kamu lagi.
Mona celingak-celinguk, lalu pura-pura tenang lagi.
Chandra berlalu.

Cut TO:
50. Int. kantor mona. Ruang karyawan - sore
Chandra menemui Mona di kubikelnya.
ChanDRA
Mona, aku mau bicara sama kamu.
Mona
   (Dingin)
Mau bicara apa lagi? Sudah nggak ada yang perlu kita bicarakan.
Chandra
Mona, dengar ya? Aku udah mutusin, buat balikan sama kamu lagi, bagaimana pun caranya.
Mona
(Sok sibuk)
Terus Yuniar mau dikemanain? kemanain?
Chandra
Aku udah putus sama dia. Karena...
(Menatap Mona penuh cinta. Bicara sepenuh perasaan)
Aku ternyata masih sayang sama kamu...
Mona dengan gerak slow motion menoleh dan menatap Chandra. Keduanya bertatapan. Chandra menatap Mona. Penuh binar-binar cinta. Suasana mendadak jadi romantis.
Tapi kemudian, Chandra kembali ke kubikelnya.
Tinggal Mona tercenung.
Mona (V.O.)
Gue senang denger dia mau balik lagi sama gue. Itu tujuan awal gue bikin permainan ini.
(Mikir bingung)
Tapi kenapa rasanya biasa saja ya?
Mona menggeleng.
Mona  (V.O.) (CONT'D)
Gue nggak yakin, Chandra tulus sama gue.
Mona diam-diam mengintip ke arah kubikel Chandra.
POV. Di kubikelnya, Chandra tersenyum-senyum.
Karyawati X muncul memberikan undangan pesta.
Karyawati x
Mbak Mona, ini ada undangan dari direksi untuk besok sore. Acaranya santai kok.
Mona
Makasih ya, Atika.
Karyawan x
Tapi Mbak Mona harus beneran hadir. Kabarnya acara ini sekalian untuk mengumumkan siapa manager terbaru nanti.
Mona
(Tanpa sadar)
Berarti Chandra juga dong?
Chandra
(Sudah di dekat Mona)
Tentu. Kamu besok datang kan? Kalo tidak keberatan aku akan jemput kamu.
Mona
Kita lihat saja nanti. Let see.. Gimana besok saja deh. Sekarang gue mau balik. Bye..
Mona pergi meninggalkan Chandra.
Chandra nampak gemas.
CHANDRA
Gimana caranya biar Mona bisa aku deketin lagi.
dissolve TO:
51. Ext. teras rumah mona - malam
Suminten menelpon simbok Jono dengan sedih.
Suminten
Aku sakit hati, Mbok. Mas Jono jahat sama aku.
Jono mendekati dan berusaha mengambil ponsel Minten.
Jono
Sum, jangan gitu dong. Sini biar aku jelasin ke Simbok.
Suminten cuek dan menjauhi Jono. Jono mengikutinya.
Intercut to :
52. Int. Rumah jono - malam
Simbok marah mendengar pengaduan Suminten.
Simbok
Mana Jononya?! Simbok mau ngomong sama dia.
Suminten
Nih, Simbok mau ngomong!
Suminten memberikan ponselnya sama Jono dengan kesal.
Jono
Assalamualaikum, Mbok. Piye kabare?
Simbok
Waalaikumnsalam! Kamu itu kenapa kok bikin sakit hati Suminten? Dia sengaja datang baik-baik ke Jakarta itu mau jemput kamu!
Jono
Simbok ini gimana to? Aku kan di Jakarta kerja. Kok malah dijemput disuruh pulang! Simbok sendiri kan yang menyuruh aku pergi ke Jakarta?
Simbok
Oh iya ya? Kenapa Simbok jadi lupa. Yo wis, kalo gitu. Yang penting kamu jaga sikap. Dan jangan sakitin hatinya Suminten ya?
Cut TO:
53. Ext. Rumah mona. HALAMAN/teras - maLAM
Jono
Iya, Mbok. Matur suwun. Assalamualaikum.
Suminten segera merebut ponselnya lagi dan berusaha menghubungi Simbok. Tapi ponselnya sudah mati.
Suminten
Lho kok, mati sih?
Jono
Makanya jangan suka ngadu-ngadu sama simbok aku. Aku ndak suka.
Suminten kesal, Jono senyum lega.
Mona datang dengan mobilnya.
INSERT. Diki yang mendengar suara mobil Mona datang, keluar.
Mona keluar mobil dan heran melihat Suminten yang manyun dan Jono yang senyum-senyum. Diki muncul.
Mona
Ada apa ini? Kok pada ngumpul semua?
Diki
Kan Mama Tante pulang.
Suminten
Mas Jono, Nyonya.
Mona
Kenapa, Jon?
Jono
Ndak tahu saya, Nyonya. Pusing ngadepin perempuan kayak dia.
MONA
Ya sudahlah, itu urusan kalian. Tapi gue mau ngomong sama lo, kalo besok lo gue ajak ke acara kantor gue.
Diki
Diki juga mau ikut dong Mama Tante?
Suminten
Aku juga mau ikut, Nyonya.
Jono
Kalian ini gimana sih? Ini kan acara kantor. Bukan begitu Nyonya?
SUMINTEN
Terus, kamu mau seneng-seneng sama Nyonya? Iya, begitu?
Mona
Ya udah, gue pikir acaranya santai kok. Kalian boleh ikut semua!
Suminten // diki
Horeeeee!!!
Tinggal Jono manyun.
MONA
Tapi, Sumi, gue pinjem Mas Jono lo buat jadi suami bohongan gue.
Kali ini Suminten yang manyun. Jono nyengir seneng.
Fade TO:
54. Ext. Pesta kebun - sore
Terlihat pesta kebun yang cukup meriah tapi santai. Mona datang menggandeng Jono. Suminten kesal tapi dia tidak bisa apa-apa. Diki senang lari sana, lari sini. Jono ngingetin Diki.
Jono
Diki, kamu jangan nakal ya? Nanti Mama marah.
Diki
Iya, Om... Eh, Papa!
Jono
Papa??!!
DIKI
Iya. Kan ceritanya Om Jono lagi jadi suaminya Mama Tante. Jadi karena aku anaknya Mama Tante, sekarang aku panggil Om, Papa.
Mona yang asalnya kaget jadi senyum lihat ulah Diki.
Chandra melihat kedatangan Mona. Dia menghampiri Mona.
Chandra
Mona, ternyata elo sudah datang. Gue tungguin elo dari tadi.
   (Jeda)
Hem... Mendingan kita ke sebelah sana, Yuk!
Chandra menarik tangan Mona. Jono menahan cemburu.
Jono melihat Chandra berusaha menarik perhatian Mona. Jono memanggil Diki yang sedang ngambil es krim.
Jono
Diki, sini!
Diki
Ada apa, Pa?
Jono
Kamu lihat deh. Sepertinya ada yang mau godain mama kamu. Lebih baik kamu ke sana buat jagain Mama.
Diki
Siap, Pa.
Diki mendekati Mona dan Chandra sambil bawa es krim rasa coklat.
Diki menawarkan es krimnya sama Chandra. Chandra malah merasa terganggu.
Diki (CONT'D)
Om, mau es krim. Ini Diki ambilin buat Om.
Chandra
Om tidak suka es krim. Buat kamu aja deh.
Diki pura-pura mau nangis. Chandra melihat Mona yang pura-pura marah sama Chandra. Chandra akhirnya mengambil es krim dari tangan Diki.
Diki malah menumpahkannya ke kemeja Chandra. Chandra merah padam karena kesal.
Chandra (CONT'D)
Ya ampun bajuku!!
Diki nyengir dengan muka polos tak berdosa.
Diki
Maafin Diki, Om. Diki nggak sengaja.
Mona menahan senyum.
Chandra
Iya nggak apa-apa.
Chandra mau marah. Tapi dia melihat Mona, lalu senyum palsu. Tapi kemudian Chandra pergi.
Mona (V.O.)
Nih anak pasti tahu kalo Chandra nggak tulus.

Cut TO:
55. Ext. Pesta kebun sudut lain - sore
Pak Bos berdiri di depan Karyawan. Siap mengumumkan keputusan.
Pak bos
Mohon perhatian semuanya. Ada pengumuman penting yang akan kami sampaikan di acara ini.
Semua mendekat dan mendengarkan dengan antusias. Pak Bos meneruskan ucapannya.
pak bos (CONT'D)
Kami akan mengumumkan yang menjadi manager terbaru di perusahaan kita adalah...
Semua terdiam sambil menatap satu sama lain.
Chandra melihat Mona. Mona biasa aja. Yuniar terlihat sinis menatap Mona.
pak bos CONT'D)
Mona Sulianti!
Semua tepuk tangan.
Mona tidak percaya.
Chandra nampak geram.
Chandra (V.O.)
Akhirnya Mona yang kepilih juga. Sementara gue kalah lagi. Tujuan gue macarin dia kan supaya karier dia nggak melesat melebihi gue!
(Super kesal)
Gila! Gue kalah sama cewek ingusan kemarin sore! Dan gue mesti kerja keras lagi buat dapatin ini semua.
Chandra pasang senyum palsu. Dia menghampiri Mona dan menarik tangannya.
Chandra (CONT'D)
Selamat ya? Kamu memang yang terbaik.
Mona
Makasih ya? Alhamdulillah. Aku juga nggak nyangka.
Chandra memegang tangan Mona dengan mesra.
Chandra
Mona. Maukah kamu kembali bersamaku lagi? Aku udah tahu semuanya. Tahu siapa Jono. Dia bukan suami kamu. Dan tentunya Diki juga bukan anak kamu kan? Aku yakin itu.
Jono yang melihatnya, mendadak cemburu. Jono mendekat dan tiba-tiba memukul Chandra. DUAK!
Jono
Kamu bisa nggak,jangan ganggu Nyonya Mona?!
Chandra
Elo gila ya?! Emang elo siapanya Mona?
Jono
Aku suaminya! Mau apa kamu?!
Chandra
Suami? Suami yang mana?! Gue tahu siapa lo sebenarnya! Lo cuma pengasuh anak angkatnya Mona! Jadi lo nggak berhak ikut campur urusan Mona!
Jono
Siapa takut?! Ini tetep urusan aku!
(Tanpa sadar)
Karena aku cinta sama Nyonya Mona!
JRENG! Chandra terkejut. Mona terkejut. Suminten terkejut dan sedih. Diki tepuk tangan. Semua tamu menatap mereka.
Sementara Jono saat sadar langsung menutup mulutnya. Malu.
Jono (V.O.) (CONT'D)
Duh, ngomong opo to aku iki?
Mona yang malu dan panik, segera melerai mereka.
Mona
Sudah-sudah! Ayo, lebih baik kita semua pulang sekarang! Ayook!
Suminten tertunduk, sangat sedih.
Suminten (V.O.)
Ternyata Mas Jono beneran suka sama Mona. Hiks!

Dissolve TO:
56. Int. Rumah mona. Ruang tengah - malam
Mona yang kesal melempar tas ke sofa. Jono yang tidak enak hati, menghampiri Mona.
Jono
Maafkan saya, Nyonya. Saya tadi itu khilaf.
Mona
Sebetulnya gue juga kesal sama elo. Yang selalu ikut campur urusan gue.
Jono
Saya berhak dihukum kok, Nyonya.
Diki
Diki juga salah, Diki juga mau dihukum kok, Mama Tante.
Mona
Oke, kalo itu mau kalian. Besok kalian gue hukum..
Jono dan Diki menunduk sudah siap akan menerima hukuman dari Mona.
Mona (CONT'D)
Besok kalian gue hukum.
(Jeda)
Ikut piknik ke taman hiburan.
Jono dan Diki terperangah. Lalu tertawa senang.
Jono
Beneran, Nyonya?
Diki
Mama Tante nggak bohong, kan?
Mona
Tentu saja gue nggak pernah bohong. Kalian siap-siap saja.

(Ke Suminten) )
Elo juga boleh ikut kalo elo mau.
Suminten
   (Judes)
Aku pasti ikutlah, Nyonya. Aku ndak mau kalo Mas Jono dirayu orang lain. Jakarta banyak mahluk ganjennya.
Jono
Husssh! Hati-hati kalo bicara, Sumi!
Jono nggak suka ucapan Suminten. Tapi kemudian dia tersenyum lagi dan tos sama Diki.
Jono (CONT'D)
Horee... Kita besok piknik, Mas Diki.
Diki
Iya, Om. Diki senang banget.
Mona tersenyum lihat ulah mereka.
fade TO:
57. Ext. Taman hiburan - siang
Mona mengajak Diki dan Jono ke taman hiburan. Suminten yang kesal terpaksa ikut.
Suminten
Sebenernya aku ndak suka ikut piknik, Mas Jono.
Jono
Oalah.. Kalo ndak suka piknik, ngapain kamu ikut? Kamu bisa  pulang aja ke kampung. Ndak ada yang maksa to?
Suminten
Mas Jono iki piye? Nndak pernah ngertiin perasaan aku. Aku itu ke sini ingin Mas Jono pulang ke kampung. Kita nikah di sana.
Suminten sudah mau nangis. Mona kesal lihat mereka ribut terus.
Mona
Eh, kalian bisa nggak jangan bertengkar? Kita tuh mau piknik. Mau senang-senang.
Diki
Iya. Aku mau piknik sama Mama Tante dan Papa Jono.
Diki menarik tangan Jono dan Mona memilih arena hiburan yang diinginkannya. Suminten makin nelangsa ditinggal sendiri. Lalu berlari menyusul mereka.
Dissolve TO:
58. Montage
A. Mona dan Jono jalan-jalan melihat wahana permainan.
B. Jono dan Diki bermain bola. Mona menonton saja. Tapi akhirnya Diki menarik Mona main bola. Ternyata Mona menikmatinya. Suminten menangis kesal.
C. Mona mengajak mereka makan sambil lesehan di atas rumput. Diki makan dengan lahap. Jono dan Mona senang melihatnya. Suminten balik badan sambil cemberut.

Cut TO:
59. Int. rumah mona. Kamar diki - malam
Jono menidurkan Diki dan menyelimuti Diki dengan lembut.
Jono
Mas Diki, kamu tidur yang nyenyak ya? Biar besok main lagi bareng Om Jono.
Mona melihatnya dari balik pintu, nampak terharu dan kagum.
Mona (V.O.)
Jono ternyata cowok yang manis dan sabar. Diki jadi terlihat lebih manis dan bisa diatur sejak diasuh sama dia.
Jono memergoki Mona memandanginya diam-diam. Mona jadi kikuk dan serba salah.
Jono
Eh, Nyonya... Maaf barusan saya tidurin Diki dulu. Sepertinya dia kelelahan.
Mona
   (Gugup)
Oh, iya. Saya juga hanya mau mastiin aja, kalo dia sudah tidur.
Jono
Kalo gitu saya keluar dulu.
Mona
Iya, silakan..
Saat Jono akan keluar kamar. Mona malah akan masuk kamar Diki. Akhirnya mereka berdua berhadapan. Jantung Jono deg-degan. Mona juga.
Jono (V.O.)
Ya Tuhan, kenapa jantungku dag dig dug begini? Nyonya Mona cantik banget..
(Jeda)
Astagfirulah! Masya Allah... Aku ini kenapa to? Nyonya Mona kan sudah punya suami. Aku ndak boleh merusak pagar ayu!
Jono akhirnya sadar dan pergi meninggalkan Mona. Mona hanya menarik nafas panjang. Antara bingung dan aneh dengan perasaannya sendiri. Mendadak Mona tersenyum.

Fade TO:
ESTABLISH RUMAH MONA - PAGI
60. Int. rumah mona. Dapur - pagi
Mona mencoba memasak. Tapi dia menyontek resep masakan yang tergeletak di meja.
Mona
Hari ini gue mau masak istimewa. Gue mau masak nasi goreng special saja deh. Bumbunya apa ya?
Mona membaca resep dan bingung dengan bumbu-bumbunya.
Mona (CONT'D)
Bawang merah, bawang putih, merica... Merica tuh yang mana sih.
(Bingung lihat bumbu)
Seumur-umur gue nggak pernah lihat yang namanya merica.
Jono masuk ke dapur dan tersenyum geli.
Jono
Nyonya lagi apa to?
Mona
Ini gue bingung. Lo tahu nggak, merica itu yang mana?
Jono
Oalah... Masa merica aja ndak tahu. Ini lho...
Jono mengambil merica dan memberikannya. Mona mengambil dan mencium bau merica bubuk. Mona bersin-bersin. Jono ketawa melihatnya.
Jono (CONT'D)
Nyonya ada-ada aja deh. Masa merica dicium juga. Yo bersinlah...
Mona
Lo ngeledek gue ya?
(Manyun)
Tapi iya deh gue ngaku. Gue emang nggak bisa masak, kok.
Jono
(Senyum)
Yo wis, Nyonya mau masak apa? Sini biar saya bantuin.
Mona
Gue mau masak nasi goreng special pake seafood gitu. Lo bisa?
Jono
Serahkan pada ahlinya.
Jono dengan sigap memasak. Mona melihatnya dengan kagum. Dengan tanpa sungkan, Mona membantu meracik yang kecil-kecil. Mereka nampak akrab mengobrol.
INSERT. Suminten melihatnya dan makin cemburu karenanya. Suminten pun sengaja nimbrung.
Suminten
Sini, aku bantuin apa?
Jono dan Mona melihat Suminten. Lalu mereka pun menyodorkan tugas menggoreng nasi. Suminten langsung manyun keki.
Cut TO:
61. Int. Rumah mona. Ruang makan - pagi
Jono, Diki dan Mona sarapam nasi goreng. Suminten nampak duduk saja, tidak makan.
Diki
Nasi gorengnya enak banget, Mama Tante.
Mona
Makasih, Diki. Ini yang masak Om Jono, kok.
(Ke Suminten)
Sum, lo nggak makan?
Suminten
   (Judes)
Aku ndak lapar.
Tapi perut Suminten malah berkata lain. KRIUUUUUK... KRIUUUKKKKK.
Diki
Itu suara perutnya Bulek Sum ya?? Hihihi...
Jono
Makan aja, ndak usah malu-malu.
Suminten
Aku bilang ndak mau yo ndak mau!!
Suminten malah memalingkan muka.
Jono
Yo wis. Sekarepmu.
   (Ke Mona)
Maaf nih, Nyonya. Bukannya saya lancang. Sebenarnya papa Mas Diki ke mana toh?
Diki
Papa Diki sudah meninggal, Om.
Jono
Innalillahi, maafin Om Jono ya, Diki. Nyonya maafin saya ya. Saya tidak tahu.
(Jeda)
Tapi saya salut lho. Nyonya bisa ngebesarin Diki sendirian.
Mona diam saja. Suminten malah nyeletuk.
Suminten
Oh, janda to?? Pantesan, ganjen.
Jono
Suminten! Jaga mulutmu yo!
Suminten terdiam kesal.

Dissolve TO:
62. Ext. Teras rumah mona - malam
Mona dan Jono sedang duduk-duduk di teras rumah. Diki tiba-tiba muncul dan mencium pipi Mona.
Diki
Mama Tante, makasih ya, sudah jadi mama yang baik buat Diki.
Mona kaget dan memegang pipinya yang baru dicium Diki.
Mona
Sama-sama, Diki.
Mona matanya berkaca-kaca.
Mona (V.O.) (CONT'D)
Diki ternyata anak yang manis. Gue nyesel, selama ini gue sudah sering marahin dia.
Diki senyum lalu mendekati Jono dan mencium pipi Jono juga.
Diki
Makasih, Papa Jono. Udah mengasuh Diki dengan baik.
Jono
Sama-sama, Mas Diki sayang. Kamu juga anak yang baik. Om Jono senang bisa mengasuh Mas Diki.
Jono memeluk Diki dengan hangat.
Mona menatapnya bersamaan dengan Jono yang menatapnya mesra. Dua-duanya jadi kikuk. Diki malah nyengir senang.
INSERT. Suminten yang melihatnya, menangis tersedu-sedu, di sudut rumah. Tangisnya tertahan, pilu.
Cut TO:
63. Ext. rumah mona. Teras - pagi
Jono sedang menyiram halaman saat Suminten keluar membawa tasnya.
Jono
Lho, Sum? Kamu mau pulang sekarang?
Suminten
Mas Jon, aku tuh sengaja tinggal di sini, biar Mas Jon itu sadar kalo aku cinta banget sama sampeyan. Trus sampeyan mau diajak pulang. Tapi ternyata, Mas Jon malah semakin ndak mikirin perasaan saya. Sampeyan itu anggap aku apa to, Mas Jon?
JoNO
Sum, dengerin ya? Sejak awal aku sudah bilang. Kalo aku tuh ndak ada perasaan apa-apa sama kamu.
Suminten
Mas Jono jahat! Pokoknya aku mau bilang sama Simbok kalo Jon sudah menyakiti perasaan aku!
Jono
Yo wis, kalo mau pulang ya pulang. Tapi hati-hati di jalan.
Suminten
Yo wis aku pamit. Tapi jangan Mas Jono kira aku nyerah. Ingat itu!
Suminten kesal dan pergi meninggalkan Jono sambil menangis. Jono menghela nafas sedih. Tidak tega sebenarnya.
Dissolve tO:
64. Int. rumah orangtua mona di luar kota - pagi
PAPA MONA menerima telpon.
Papa mona
Iya, Chandra kenapa? // APA?? // Keterlaluan Mona itu. // Iya,  kamu tenang saja. Om akan coba bicara sama Mona. Pertunangan kalian tidak boleh gagal.
MAMA MONA masuk.
Mama mona
Kenapa, Pa?
PAPA MONA
Chandra memberitahu kalo Mona memutuskan hubungan mereka. Dan sekarang sudah punya suami.
Mama mona
Apa, Pa? Mona sudah punya suami?
Papa mona
Iya. Nanti siang Papa ke Jakarta, Ma. Apa maksudnya anak itu!
Papa Mona nampak sangat kesal.
Cut to:
65. Int. kantor mona. lobby - pagi
Chandra tersenyum sambil menatap HPnya.
Chandra
Kalo kondisi begini, orangtua memang harus turun tangan.
Chandra melangkah dan berpapasan dengan Mona yang masuk ke lobby.
Chandra (CONT'D)
Halo, Sayang...
Mona melengos, berlalu.
CHANDRA (CONT'D)
Tunggu saja kejutan buat kamu, Sayang.
Dissolve TO:
66. Ext. Rumah mona. Halaman - sore
Mona baru saja sampai. Saat sebuah taksi berhenti di depan rumah.
Mona mengernyit. Papa Mona turun dari taksi. Taksi masih menunggu.
Mona
Papa? Kok datang ke Jakarta nggak bilang-bilang?
Papa mona
Buat apa? Supaya kamu bisa menyembunyikan suami kamu?
JRENG! Mona kaget.
Papa mona (CONT'D)
Mana suami kamu?! Suruh dia keluar! Laki-laki nggak sopan dan nggak tahu diri! Mana dia?!
INSERT. Jono dan Diki yang di dalam, kaget mendengar suara gaduh di luar. Mereka berlari keluar.
Papa Mona melangkah ke arah rumah, tepat Jono dan Diki muncul.
Papa mona (CONT'D)
(Menatap Jono)
Jadi kamu suaminya Mona?
Jono
Iya!
Papa mona
Kamu?! Masya Allah, Monaaa! Masa suami kamu kok ndeso begitu? Si Surabaya banyak laki-laki macam begini!
Jono
Eh, bukan! Bukaaaan!
Mona
Iya, Papa! Ini nggak seperti yang Papa kira!
Papa MONA
Buat Papa semuanya sudah jelas!  Kamu memasukan laki-laki ke rumah ini. Dan seorang anak. Yang Papa sendiri tidak tahu asal usulnya!
Mona
Pa... Tolong denger dulu penjelasan Mona...
Papa mona
Gini aja. Kamu usir mereka sekarang. Dan kamu ikut Papa ke Surabaya. Papa tidak percaya lagi kamu hidup sendiri.
Mona terdiam. Diki terlihat mau menangis. Jono tertunduk.
Mona
Baik, kalo itu sudah keputusan Papa. Tapi beri Mona waktu untuk mengurus semuanya, Pa.
Papa mona
Fine.. Papa kasih kamu waktu 2 hari. Tidak lebih.
Semua terdiam.
Papa Mona berbalik pergi.
MONA
Papa mau ke mana?
PAPA MONA
Papa mau nginep di om kamu! Kamu pikir Papa sudi menginap di rumah kamu sama suami kamu itu?!
Papa Mona menatap Jono. Kesannya benci tapi lucu ya, jangan sinis. Melengos keki, kemayu juga boleh. Sementara Jono hanya bisa menunduk, sedih.
Papa Mona masuk ke dalam taksi dan taksi pergi lagi.

CUT TO:
67. Ext. taman komplek Rumah mona - sore
Mona duduk di bangku taman, memijit-mijit kepalanya dengan pusing. Jono duduk menatap Mona, iba. Diki duduk di sebelah Jono dan menggandeng erat tangan Jono.
Jono
Nyonya, kita pulang saja. Nanti Nyonya malah ada apa-apa di sini.
Mona
Iya, Jono. Gue kira dengan jalan-jalan di sini, gue bisa mikir. Tapi malah pusing.
Jono
Sudahlah, Nyonya. Ndak usah dipikirin lagi. Saya juga tahu kok kondisi Nyonya. Saya bisa nyari kerja tempat lain, atau pulang kampung. Nyangkul sawah lagi.
Mona
Iya, Jono. Terima kasih pengertian lo. Tapi lo nggak usah khawatir, gue akan kasih hak lo sepenuhnya.
Tiba-tiba Chandra muncul dan menarik tangan Mona.
Chandra
Mona, aku mau ngomong berdua sama kamu.
Mona
Mau ngomong apa lagi?
Chandra membawa Mona menjauh dari Jono. Tapi Mona berontak.
Mona (CONT'D)
Chandra! Jangan tarik-tarik tangan aku! Sakit tahu!!
Jono
Mas, jangan maksa to. Sudah jelas Nyonya ndak suka dipaksa sama masnya.
Chandra
Eh, lo udik! Diem lo! Emangnya elo siapa berani larang-larang gue??
Jono
Saya ndak suka aja ada lelaki yang kurang ajar sama wanita.
Chandra
Nih kalo elo ga suka..
BUK!! Chandra memukul Jono. Jono tersungkur ke tanah. Mona menjerit.
Mona
Jono..
Diki
Papa Jono..
Chandra
Denger ya, cowok ndeso kamseupay! Gue sudah tahu semuanya. Elo bukan suaminya Mona. Tapi elo hanya pengasuh anak ini.
Mona
Chandra..
Chandra
Dan asal elo tahu ya. Yang berhak mendapatkan Mona adalah gue.  bukan elo! Mona NGGAK AKAN  pernah cocok sama elo! Jadi jangan pernah mimpi!
Jono tertohok hatinya.
Cut TO:
68. Ext. Rumah jono - sore
Suminten mengadu pada Simbok.
Simbok
Jadi Jono di sana hidup bersama seorang janda beranak satu?! Ini ndak bisa dibiarkan. Simbok harus nyusul dia ke Jakarta.
Suminten
Simbok mau ke Jakarta? Kalo gitu biar aku anter ya, Mbok?
Simbok
Iya!
Simbok nampak marah.
Cut TO:
69. Ext. rumah mona. Halaman - sore
Jono membawa Diki pulang.
Jono
Mas Diki, kalo Om Jono sudah ndak di sini lagi, Mas Diki harus janji ya? Mas Diki ngdak boleh nakal. Harus nurut sama Mama Tante.
Diki
   (Menangis)
Tapi Diki nggak mau Om pergi. Diki mau sama Om Jono aja.
Jono
Diki udah dong jangan nangis. Masa anak lelaki nangis. Ayook senyum dong. Kan masih ada Mama Tante.
Diki malah makin kenceng nangisnya. Jono memeluknya. Sedih.

Cut TO:
70. Ext/int. Jalanan/mobil chandra - sore
Mona duduk di sebelah Chandra yang menyetir dengan muka sebal.
Mona
Aku nggak suka, kamu seenaknya mukulin Jono. Kamu nggak punya hak untuk itu.
Chandra
Oh, jadi kamu lebih belain dia daripada aku?
   (Jeda)
Aku heran. Kamu mau ngerendahin diri dengan pura-pura sudah menikah dengan si Jono 'ndeso itu?
PLAK! Mona menampar Chandra. Chandra terkejut hingga tanpa sadar mengerem mobilnya.
Mona
Tutup mulut kamu! Aku lebih menghargai Jono daripada kamu!
Chandra
Kamu suka sama Jono?
Mona
Ya. Kenapa?
Chandra makin terkejut. Mona membuka pintu dan turun dari mobil. Sementara Chandra mengusap pipinya yang sakit ditampar Mona.
Fade TO black:
71. Ext. rumah mona. Halaman - pagi
Jono keluar membawa tas kecil. Diki nampak tidak rela, dia memegangi tangan Jono.
Mona keluar rumah.
Mona
Mas Jono!
Jono menoleh dan kaget mendengar Mona memangginya 'Mas'.
Mona (CONT'D)
Apa sebaiknya, Mas Jono nggak usah pergi?
Jono menatao Mona, tapi kemudian dia menggeleng.
Jono
Saya ndak mau nyusahin, Nyonya. Maaf, Nyonya.
Mona
Tapi, Mas Jono...
(Bingung, kelu mau ngomong sesuatu)
Aku sepertinya... butuh Mas Jono.
JRENG! Jono tertegun kaget.
Sebuah bajaj muncul, tapi penumpangnya jangan diperlihatkan dulu.
Simbok (O.S.)
Jono!
JRENG! Jono kaget dan menoleh.
Simbok dan Suminten sudah turun dari bajaj. Jono bergegas menghampiri Simbok dan mencium tangan Simbok.
Jono
Simbok?? Kenapa ke sini?
Simbok
(Langsung marah)
Simbok ndak nyangka sama kamu, Le! Apa yang ada di otak kamu?!
Sampai-sampai kamu tinggal sama janda beranak satu!
Simbok melirik Mona dengan sinis dan judes.
Jono
Mbok, jangan percaya sama orang lain. Bisa saja orang lain itu sengaja manas-manasi Simbok. Semua itu ndak bener.
Suminten
Ndak bener apa? Wong aku lihat sendiri kok!
Simbok
Pokoke Simbok mau kamu pulang ikut Simbok sekarang juga! Kalo ndak mau, durhaka kamu sama Simbok!
Jono
Astagfirullah!! Ya jangan gitu to, Mbok?
(Jeda)
Yo wis, aku mau ikut pulang sama Simbok.
Diki
Om Jono! Huhuhuhu... Jangan pulaaaang!
Diki tiba-tiba teriak menangis.
Jono pun nampak bingung. Dia memeluk Diki dengan penuh kasih sayang.
JONO
Iya, nanti Om Jono pasti ke sini lagi. Atau...
(Jeda)
Kita jalan-jalan sebentar yuk biar Diki ndak sedih mau ditinggal Om Jono.
Diki manggut meski tidak rela.
Jono menghampiri Simbok.
Jono (CONT'D)
Simbok tunggu sebentar ya? Aku mau nenangin anak ini.
SimBOK
Simbok ikut! Nanti kamu kabur!
Suminten
Iya, aku juga!
Jono pun pusing karenanya.

Cut TO:
72. Ext. taman kompek rumah mona - pagi
Diki dan Jono bergandengan tangan. Agak jauh dari mereka, Simbok dan Suminten nampak berjalan di belakangnya.
Tiba-tiba, Mama Diki muncul dan merebut Diki.
Mama diki
Eh! Kamu nyulik anak saya ya?!
Jono
(Kaget)
Opo??
Diki
Mama?!
Mama Diki segera memeluk Diki dengan erat.
Mama diki
Dikiii!!! Sayang, kamu ke mana aja?? Mama kangen banget sama kamu. Mama cari-cariin kamu terus huhuhu...
Simbok dan Suminten heran melihat kejadian itu.
Mama Diki lalu menatap galak pada Jono.
Mama DIKI (CONT'D)
Kamu! Kamu pasti menculik anak saya kan?! Iya kan?!
Jono
Ndak, Bu! Bukan!
MAMA DIKI
(Teriak)
Tolooong!!! Toloooong!!! Ada penculik!
BEBERAPA ORANG datang menghampiri Jono. Jono kaget dan berusaha menjelaskannya.
Jono
Bu.. Jangan salah paham, Bu! Saya orang baik-baik! Saya bukan penculik!
Warga 1
Halaah! Mana ada penjahat ngaku! Hajar saja!!
Warga 2
Bener hajar saja dan bawa ke kantor polisi!
DUK DUK DUK. Jono mendapat pukulan bertubi-tubi. Diki menangis. Simbok histeris. Suminten malah ngunpet.
Diki
Jangaaan! Jangaan pukulin Om Jonoooo!!!
Mama Diki menarik Diki yang mau menolong Jono. Jono masih dipukuli. Simbok pingsan.
Mona yang kebetulan lewat mau berangkat kerja dengan mobilnya, melihat kejadian itu.
Mona segera turun dan kaget.
Mona
Ibunya Jono?
Suminten muncul begitu melihat Mona.
SumINTEN
Iya, Nyonya. Mas Jono dikeroyok orang!
Mona panik dan teriak.
MONA
STOOOP! Hentikaaaannnn!!!
Teriakan Mona menggema hingga menggetarkan yang mendengarnya. Dibuat lebay masih ok.
Pengeroyok pun minggir dan freeze! Terlihatlah Jono yang sudah bonyok dikeroyok.

Dissolve TO:
73. Ext. taman komplek Rumah mona - siang
Mama Diki menatap Jono tidak enak. Mona menyangga Simbok yang masih lemes. Suminten hanya diam saja.
Mama diki
Maafin saya tadi ya? Saya sudah salah sangka sama kamu.
Jono
Iya ndak apa-apa, Nyonya. Saya mengerti kok.
Mama diki
Saya baru sadar. Kalo Diki bukan diculik tapi dia memang marah sama saya karena saya nggak sengaja memukuli dia. Dia protes sama saya.
Mona
Sudahlah, Ibu. Kita lupakan semuanya ya.
Mama DIKI
Saya juga mau ucapin banyak makasih sama kamu, Dik Mona. Ternyata selama ini Diki sudah dirawat dengan baik sama kamu. Diki pasti sangat merepotkan.
Mona
Nggak kok, Bu. Diki anaknya manis dan baik.
Diki senyum jahil.
Mama diki
Baiklah kalo gitu, saya permisi pulang ya? Lain kali saya pasti nemuin Dek Mona lagi.
Mona
Baik, Bu.
   (Ke Diki)
Diki, kamu jangan nakal lagi ya, dan jangan pergi lagi dari rumah.  Kasihan mama kamu.
DiKI
Iya, Mama Tante. Asal Diki masih boleh main sama Mama Tante dan Papa Jono.
Mona dan Jono tertawa mendengarnya. Diki memeluk Mona dan Jono lalu pergi dengan Mamanya.
Suminten makin sedih mendengarnya. Suminten perlahan menjauh.
Jono memandang Mona penuh dengan harapan baru.
Jono
Jadi ternyata Mona bukan Nyonya. Mona masih Nona?
Mona
   (Sebal)
Makanya jadi orang tuh, jangan melihat permukaannya saja. Don't judge the book by the cover. Paham!
Jono
(Malu)
Duh, jangan pake bahasa londo. Saya ndak ngerti artinya.
Mona
Sudah mendingan kita pulang sekarang! Lukamu harus diobati.
(Lihat Simbok)
Simbok juga kayaknya butuh istirahat. Simbok pasti kaget lihat kamu dipukuli.
Jono pun memapah Simbok. Simbok menatap Mona.
Simbok
Mona, maafin Simbok ya? Simbok sudah salah paham sama kamu.
Mona
Nggak apa-apa, Mbok. Saya pasti juga akan begitu kalo di sisi Simbok.
SIMBOK
Iya, ini semua gara-gara Simbok terhasut sama Suminten.
MONA
Sudah-sudah. Yuk.
Mereka pun melangkah ke mobil.

Cut TO:
74. Int. Rumah mona. Ruang tengah - siang
Mona mengobati luka Jono. Saat Mona akan mengompres pipi Jono yang memar. Jono memegang tangan Mona. Mereka bertatapan mesra.
Papa MONA (O.S.)
MONA! Ternyata kamu nggak dengar kata-kata Papa ya?!
JRENG! Mona kaget sampai dia tanpa sengaja mendorong kuat luka Jono. Jono pun meringis kesakitan.
Papa monA (CONT'D)
Papa tadi telpon ke kantor dan kata Chandra kamu belum datang! Ternyata kamu malah sama wong ndeso itu di sini pegang-pegangan tangan!
Mona
Tapi, Pa-
Papa mona
Dan kamu
   (Ke Jono)
Kamu itu tidak punya malu atau gimana?? Sekarang juga kamu pergi dari sini!! Saya nggak mau lihat muka kamu lagi!!
Jono bangun dan menatap Papa Mona.
Jono
Om jangan khawatir. Saya memang akan pulang sekarang. Lagipula sudah tidak ada lagi yang akan saya asuh.
Mona
Jono..
Jono
Maafkan aku, Mona. Selama ini selalu membuat kamu terlibat banyak masalah.
Papa MONA
Halaah banyak alasan. Cepat pergi sekarang juga!!
Jono bergegas mengambil tasnya yang memang sudah disiapkan. Jono keluar. Mona menangis pilu. Papa Mona kesal.
Tapi mendadak Jono balik lagi. Mona sudah senang.
JONO
Maaf, Simbok saya ketinggalan.
(Teriak)
Mboook! Simboook! Ayo kita pulang!
Simbok muncul membawakan makanan untuk Mona.
PAPA MONA
Siapa lagi ini?!
Papa Mona nampak pusing!

Cut TO:
75. Ext/int. Jalanan/mobil mona - pagi
Papa Mona menyetir. Di sebelahnya Mona nampak sedih.
Papa mona
Pokoknya kamu nggak usah tunangan-tunangan. Langsung nikah aja sama Chandra sebelum Papa balik ke Surabaya.
Mona
Tapi Mona nggak cinta sama dia Papa.
Papa mona
Lalu, kamu mau bilang kalo kamu suka sama jongos itu?? Kamu mau malu-maluin Papa. Iya?!
Mona
Bukan begitu, Pa. Cinta nggak bisa dipaksakan gitu aja. Mona nggak mau!
PapA MONA
Pokoknya Papa yakin Chandra adalah calon terbaik buat kamu. Titik!
Mona menangis pasrah.
Fade TO:
76. Ext. sawah - pagi
Matahari bersinar cerah.
Tapi Jono yang tengah mencangkul di sawah, nampak tidak bersemangat. Jono pun berhenti dan dia melangkah, ke tempat yang teduh.
Jono
Duh Gusti... Kenapa saya kok kangen sama Diki dan Mona ya?
Jono tertegun.
Muncul flashes saat Jono bersama Diki dan Mona di Jakarta. Tolong diambil peristiwa yang menggambarkan kedekatan, keharuan dan romantisme.
Jono menghela nafas dengan semangat.
Jono (CONT'D)
Aku ndak bisa bohongin hati aku sendiri. Aku harus pergi ke Jakarta. Aku ndak peduli Mona mau terima atau ndak. Yang penting aku ngomong sama dia.

Dissolve TO:
77. Int. rumah mona. Kamar mona - malam
Mona menangis di kamarnya. Papa Mona muncul dan kesal.
Papa MONA
Mona, apa sih yang kamu tangisi?!
Mona
Mona nggak sanggup, Pa, kalo Mona harus menikah dengan Chandra, Mona nggak cinta sama Chandra!
Papa MONA
Kenapa kalo nggak cinta kamu pacaran sama dia dan bermaksud tunangan?!
MONA
Dulu memang Mona memang cinta sama Chandra. Tapi dengan berjalannya waktu Chandra sering mengecewakan Mona. Chandra bersikap egois dan hanya berpikir segala hal dari sudut pandangnya. Apa Mona akan hidup dengan laki-laki seperti itu?
Papa mona
Alasan saja kamu! Pokoknya Papa tidak ingin dengar apa-apa lagi. Bagi Papa.. Chandra adalah calon terbaik buat kamu. Titik!
Mona
Papa jahat!
Mona mulai menangis lagi. Papa Mona langsung pergi.
Jump Cut TO:
78. Ext. rumah mona. Halaman - pagi
Sebuah persiapan pernikahan sederhana. Artinya bukan yang mewah, tapi ada tenda kecil.

Cut TO:
79. Int. Rumah mona. Kamar mona - pagi
Mona dengan kain kebaya nampak anggun dan cantik.
Mona (V.O.)
Jono, maafin aku ya? Kamu pasti sangat terluka. Padahal kamu orang yang tulus dan baik.
Diki
(Berlari masuk kamar)
Mama Tanteeee!!!
Mona
(Kaget)
Diki?! Kamu sama siapa?
Mama Diki muncul.
Mona (CONT'D)
Ibu tahu saya mau menikah?
Mama diki
Kebetulan Diki minta ke sini. Ternyata dia tahu kamu akan menikah. Dengan Om Jono bukan?
Mona menggeleng sedih.
Mona
Sayangnya bukan.
Diki pun ikut sedih.

Cut TO:
80. Ext. rumah mona. halaman - siang
Semua sudah siap. Tinggal ijab kabul. Chandra sudah menebar senyum sana-sini. Mona sendiri terus memasang muka tidak rela.
Tiba-tiba Yuniar datang menghampiri Chandra dengan muka kesal.
Yuniar
Hentikan pernikahan ini!
Chandra dan yang lainnya kaget.
Chandra
Yuniar? Kamu apa-apaan?!
Chandra panik dan mencoba menghalangi Yuniar.
Yuniar
Mona, dengar ya? Lo harus tahu, kalo Chandra ini nikahi lo tapi nggak tulus! Dia nikahi lo satu karena lo anak orang kaya. Paling nggak, lo bukan orang susah!
JRENG! Semua kaget.
Yuniar (CONT'D)
Dua! Dia menikahi lo biar kariernya lancar karena lo orang yang pintar! Dia sebenarnya iri lo jadi manager sementara dia nggak!

(Jeda)
Tiga!
Chandra
Yuniar, STOP! Jangan ngaco kamu!
YUNIAR
Siapa ngaco?! Gue tahu karena gue baca agenda kerja lo! Dan di sana banyak ditulis keinginan-keinginan lo supaya hidup sukses. Sayangnya, bukan dengan kerja keras lo sendiri, tapi lo jadi parasit!
Yuniar melempar agenda Chandra ke Mona. Mona membukanya. Chandra merebutnya. Mereka pun rebutan. Adu kuat! Dan akhirnya agenda itu pun robek. Chandra lega. Tapi Mona berhasil mendapatkan catatan Chandra.
Mona segera memberikan pada Papa. Papa Mona membacanya nampak geram. Papa Mona menatap Chandra.
Papa mona
Saya tidak menyangka, kalo kamu seperti itu Chandra.
Chandra
Om! Itu hanya sekedar tulisan! Itu hanya harapan!
Papa mona
Lebih baik pernikahan ini dibatalkan saja. Saya tidak rela anak saya menikah dengan kamu!
Mona
   (Tidak percaya tapi senang)
Papa!
Chandra
Tidak ada seorang pun yang bisa membatalkan pernikahan ini. Tidak juga, Om!
Chandra menarik paksa tangan Mona dan membawanya pergi. Mona teriak minta tolong. Papa Mona kaget dan mengejarnya.
Papa MONA
Chandra! Mau dibawa ke mana anak saya?? Tolong, kejar mereka!!
Kerabat Mona mengejar Mona dan Chandra yang kabur dengan mobilnya.

Cut TO:
81. Ext/int. Jalanan/mobil chandra - siang
Mona teriak-teriak ingin lepas dari Chandra.
Mona
Lepasin gue, Chandra!! Lepasin gue!! Elo gila, ya?!
Chandra
Gue nggak bakalan lepasin elo sampai kapan pun. Kalo elo nggak menikah dengan gue, berarti elo nggak bisa menikah dengan siapa pun.
Mona
Chandra, elo gila!
Chandra
Gue emang gila! Dan elo nggak akan bisa ngehindarin gue lagi. Ga akan ada yang menolong elo sekarang!
Mona merebut kemudi Chandra. Chandra yang tidak siap kaget, mobilnya oleng. Mona terus merebutnya, dan mengarahkannya ke sebuah pohon.
BRAK! Mobil menabrak pohon. Berhenti.
JEDUK! Chandra dan Mona sama-sama kepentok dashboard. Tapi Mona berusaha untuk keluar. Berhasil! Tapi Chandra juga keluar dan berhasil menarik tangan Mona.
Mona teriak-teriak.

MONA
Toloooong! Toloooong!!!
Mona diseret oleh Chandra. Tiba-tiba DUAK! Chandra terpelanting. Jatuh!
Mona bengong menatap Chandra yang jatuh. Lalu dia menatak ke sosok yang memukul Chandra.
Mona (CONT'D)
(Kaget)
Jono?!
Jono langsung menarik Mona.
Chandra berusaha bangun. Tapi jatuh lagi dan pingsan. Mona memeluk Jono.
Mona (CONT'D)
Makasih banget, Jono. Kamu udah nolongin aku!
Jono
Kamu ndak apa-apa, kan?
Mona
Nggak apa-apa. Untung ada kamu. Kalo nggak ada aku nggak tahu lagi apa yang akan terjadi sama aku.
Tiba-tiba Mona melepaskan pelukannya dan menatap Jono penuh selidik.
Mona (CONT'D)
Kamu, ngapain balik lagi ke Jakarta?
Jono
   (Gugup)
Anu... Aku balik lagi... Anu, karena aku kangen sama... Sama Diki, iya kangen sama Diki.
Mona
   (Senyum)
Udah deh. Kamu jangan bohongin aku lagi. Kamu kangen sama aku, kan?
Jono
   (Malu-malu)
Iya sih. Sebenarnya aku ke sini karena aku kangen sama kamu. Dan aku juga cinta sama kamu... Tapi aku tahu siapa aku dan siapa kamu... Kita sangat jauh berbeda.
Jono menunduk sedih.
MONA
(Meraih tangan Jono)
Perbedaan itu justru harus disatukan. Supaya semua jadi lebih beraneka rupa.
Mona tersenyum tulus menatap Jono.
JONO
Tapi papa kamu?
MONA
Sepertinya, untuk saat ini, Papa akan lebih mengerti pilihan aku untuk hidup bersama kamu.
Mona menatap Jono. Jono juga menatap Mona penuh cinta.

DiSSOLVE TO:
82. Ext. Rumah mona. Halaman - siang
Tenda masih ada. Masih satu hari yang sama dengan acara pernikahan.
Mona dan Jono duduk menghadap Papa Mona.
Papa MONA
Pada dasarnya, saya setuju saja dengan Mona memilih kamu, Jono. Tapi...
(Menekankan)
Kita harus realistis. Hidup pernikahan itu butuh biaya, tidak hanya bergantung pada cinta saja. Sebagai orangtua, saya pasti tidak rela anak saya hidup susah. Jadi...
(Tegas)
Saya setuju Mona menikah dengan kamu, asal kamu bisa membahagiakan dia, baik secara moril maupun materi.
Jono
Baik, Om. Saya sanggup memenuhinya meskipun itu suatu hal yang sulit bagi saya kalo saya harus mengupayakan dalam waktu terdekat.

(Jeda)
Tapi saya akan kerja keras. Saya punya sawah ladang di kampung. Itu modal saya untuk mendapatkan apa yang wajib saya persembahkan buat Mona, nyonya saya kelak.
Mona
Tapi bukannya itu masih lama, Pa?
Papa mona
Ya kamu lamaran dulu aja sama Jono. Kalo Jono sudah siap menikahi kamu dan kamu sudah siap hidup dengan Jono, itu adalah waktunya kalian bersatu selamanya.
Mona dan Jono pun saling tatap. Bahagia.

DisSOLVE TO:
Seminggu kemudian...
83. Ext. Rumah mona. Halaman - malam. Next day
Ini adalah acara lamaran Jono terhadap Mona.
Jono dengan penampilan lebih keren, duduk diapit Simbok dan KERABAT dari desa. Bawaan mereka ciri khas makanan kampung.
Di depannya, Mona yang nampak cantik, duduk diapit Papa Mama Mona dan Kerabat.
Simbok
Saya harap, kedatangan saya dengan niat mau melamar anaknya Pak Satrio, akan diterima. Yah, meski kami orang desa dan udik. Tapi dengan ketulusan kami datang.
PapA MONA
Saya terserah anak saya, Mona.
(Menatap Mona)
Bagaimana, Mona?

Mona
(Semangat)
Iya, Mona mau!
HUUUUUU!!! Para tamu berseru mendengar jawaban Mona yang semangat. Semua tertawa bahagia.
Jono pun dipersilakan pindah dan duduk di sebelah Mona.
Jono
(Berbisik)
Aku cinta kamu, Nyonya Mona.
Mona
(Mencubit dengan niat mesra, tapi ternyata kekencengan)
Dasar kamu memang nggak sopan!
AUW! Jono pun menjerit kesakitan. Yang lain kaget.
Jono
(Menunjuk Mona)
Ternyata dia udah ndak sabar mau jadi pengantin!

MONA
Ih, siapa?!
Mona pun mencubiti Jono berkali-kali. Tinggal Jono melompat-lompat kegelian. Semua pun tertawa melihat pasangan mesra yang bahagia di depan mereka.
Fade OUT