Sep 22, 2016

Menertawakan Ketidaksempurnaan

Menurut legenda, sebelum menginjak usia 5 tahun, saking aktifnya, kaki saya yang masih mungil ini pernah kejatuhan balokan kayu yang mengakibatkan kuku jempol hancur hingga mengucur deras darah suci perawan nan ayu tanpa dosa. Dibawalah ke Puskesmas terdekat. Alhamdulillah langsung di tanganin tim medis berpengalaman, tanpa harus mengurus bpjs atau kartu penduduk sehat terlebih dahalu.

Karena musibah ini, sampai saya besar hanya menyisakan secuil kuku setiap sudutnya. Sebelah kiri seukuran setengah sayap lebah, dan sebelahnya lagi seperti batangan korek api lancip ke atas. Yang sebelah kanan itu terus memanjang tapi tidak pernah menutupi jempol, karena ben tuknya terlalu elastis jadi harus di potong secara berkala.

Sebelah kirinya lagi akan melancip terus ke atas, pun harus di potong secara berkala. Kalau di perhatikan dengan seksama memang sangat menakutkan. Macam jari monster ompong saja. Permukaan jarinya menjembul karna tidak berkuku sempurna.

Pernah suatu ketika naek angkot pake sendal jepit. Penumpang sebelah saya senyam-senyum geli melihat penampilan jari jempolku, cepat-cepat deh aku tutupin pakai kaki satunya.

Sekarang saya malah suka menertawakan bentuknya yang bener-bener unik dan lucu. Alhamdulillah.. hanya satu kuku yang di ambil Allah, sisanya saya memiliki kaki yang lumayan kuat dan sehat. Hanya saja saya memang tidak pernah PD menampakkan kaki yang berantalan jadi nyaman aja saat di kasih sarung

#OneDayOnePost

2 comments:

Wiwid Nurwidayati said...

Mungkin salah satu himah kenapa perempuan lebih baik pakai kaos kaki ya mba rai

Raida said...

iya mba.. mayan juga bebas debu hehehhe...