Oct 4, 2016

Pertolongan pertama pada luka knalpot

Sekitar sebulanan yang lalu mungkin menjadi hari yang menyedihkan buat kami sebagai orang tua, trutama yang di rasakan ananda Alfie. Anak umur 5 tahun tersebut mengalami luka bakar di kakinya akibat terkena knalpot yang masih menyala.

Hari jumat Alfie dan Rafa pulang di jam yang sama  dengan lokasi yang terpisah. Pada saat tertentu memang masih bisa salah satu diantara mereka untuk menunggu, karna jaraknya sebenarnya tidaklah terlalu jauh.

Berhubung saat kejadian kami sedang sama-sama longgar, jadilah berbagi anak. Aku jemput Rafa sedangkan papanya jemput Alfie. Mas Kukuh datang lebih awal beberapa detik sebelum aku tiba di rumah. Alfie menangis sangat kencang.

Mas kukuh memakai sepeda motor pinjeman model cowok  yang notaben tanpa pengaman knalpot, tidak seperti sepeda motor pribadi yang aku pakai, motor mstic dengan pelapis knalpot. Alfie buru-buru turun sesaat tiba di halaman, dia ingin segera memperlihatkan hasil karya yang baru dibikin waktu di sekolahan. Sebuah es krem mainan. Walau memakai celana panjang, saat turun kakinya tersingkap dan tepat mengenai kaki belakang kanannya.

Bukan lagi melepuh seperti saat kita tersiram air panas ataupun memegang benda yang membuat kulit kita melepuh. Tapi, kulitnya langsung terkelupas dan memperlihatkan bagian daging berwarna putih seukuran telapak bayi.

Jangan di bayangkan perasaan ibunya saat itu, perih.. sakit. Orang dewasa saja mungkin akan mengerang nyeri. Ya Allah.., aku tak tau lagi apa yang harus ku perbuat untuk meredam sakitnya selain memeluk dan berusaha menenangkannya. Alfie, terus menjerit kesakitan.

Mas kukuh segera membeli perlegkapan perawatan di apotik. Pelajaran, sedialah selalu P3K di rumah terutama untuk luka bakar. Walau telah memiliki beberapa perlengkapan, tapi ternyata sudah lama tidak di periksa selain isinya obat-obatan.

Pertama,  di sisi sisi luka (tidak termasuk bagian daging yg terlihat) dibersihkan dengan menggunakan cairan anti septik. Memberi obat merah, beberapa saat kemudian mengoleskan di permukaan luka dengan salep Bioplacenton. Luka di tutup menggunakan kain kasa yang pori-porinya lebih rapat, dan memperbannya dengan kasa berpori besar.

sekitar 3 hari pertama perban  selalu di ganti. Kain akan menempel di bagian luka, untuk memudahkannya pelepasan perban, kaki si anak harus di guyur menggunakan air hangat. Saat itu aku pura-pura aja mandiin, soalnya kalau keliatan mengguyur langsung bagian luka, Alfie pasti berontak. Jadi saat-saat terakhir, bersiap-siap dengan air hangat yang telah di kasih cairan antiseptik, kemudian di guyurin, byurrr.... dan menangislah dia histeris "mamaaaaa!!!!" Maafkan mama sayang...

4 hari berikutnya, perban di ganti setiap 2 hari. 2 minggu kemudian luka mulai di angin-anginkan agar cepat kering. Sekitar 3 mingguan kalau tidak salah ingat, alhamdulillah.. luka benar-benar kering. Sempat terkena infeksi, menggelembung berisi cairan karna tanpa sengaja di garuk si anak.

Luka di kaki Alfie mungkin membekas dan berangsur-angsur pudar. Tapi luka di hati mamanya.. sampai saat ini masih sangat terasa :(

#OneDayOnePost

11 comments:

Lisa Lestari said...

Ya allah mbak....ga kebayang aku

Lisa Lestari said...

Ya allah mbak....ga kebayang aku

EstinaLa said...

Buat Alfie gws ya dek :), mama nya kuat. #bakoh

Wiwid Nurwidayati said...

Ya ampun gimana tuh rasanya. Kuat ya dik alfie

MS Wijaya said...

gws dedek alfie...
sepertinya manusia tidak bisa dihindarkan dari terkna knalpot.

denik said...

Duuuh... merinding nih ngbyanginnya.

denik said...

Duuuh... merinding nih ngbyanginnya.

Ciani Limaran said...

Hikss.. Sini Alfie peluk kakak cantik .

Sitampan Tampan said...

ngeri kali ceritanya.. perih bayanginnya

Tran Ran

Sasmitha A. Lia said...

Kenapa aku jadi salfok sama luka di hati mamanya ya..#ehh😂

GWS alfie..😊

Raida said...

Terimakasih atas doa-doa nya all..:)