Duhai belahan hati mama, kita sama-sama meyakini, Kitab yang paling keren, tanpa cela, ditulis oleh orang-orang keren di masanya itu, bersumber langsung dari Illahi yang terangkum begitu indah dengan diksi-diksi maha sempurna bernama Al Quran. Manusia paling sempurna yang pernah diciptakan dan hadir di tengah umat manusia, bernama Muhammad.
Kau tahu anakku, bacaan paling keren itu yang tiada satu tulisan dan penerbit manapun sanggup menyainginya, bahkan dicetak entah sudah berapa milyar kali, masih banyak orang tidak terima, apalagi meyakininya. Manusia paling sempurna yang sudah dijamin Tuhan masuk surgapun begitu banyak yang membencinya. Hingga sekarang anakku, hingga sekarang.
Apalagi kita.
Kita sering berdebat, tentang apa saja bukan, dan sering mama merasa kalah darimu, karna mama tahu kalian jauh lebih cerdas dari mama. Tapi kau tahu anakku, mama paling menghindari berdebat di depan umum termasuk di dunia maya, khususnya medsos. Saat mama melalukan itu hanya akan ada dua hal yang terlihat, terlihat pintar vs terlihat bodoh. Tentu mama akan lebih tampak dari sisi yang kedua. Kalaupun mama seumpama menang, hatipun senang bagaimana dengan orang yang kita debat, bisa saja yang kita perdebatkan bukannya mendapat pencerahan tapi berdampak sebaliknya. Kita tak pernah benar-benar tahu isi pikiran dan hati seseorang. Bisa saja, bisa saja sikap kita melukai mereka.
Kelak, saat kalian tumbuh lebih dewasa, dari tempat tinggal kita yang fana ini akan kalian temui segala keindahan sekaligus kekejamannya. Akan selalu ada orang yang benci, suka bahkan mungkin menghamba. Akan selalu ada, anakku, akan selalu ada.
Teruslah berbuat baik, walau sering terluka. Mungkin jalan kita tidak selalu lurus, setidaknya kalian tahu arah pulang. Apapun yang kita perbuat, kelak, besok, lusa atau 20 tahun yang akan datang, kalian akan memetik hasilnya. Hasil dari apa yang telah kita perbuat. Mendewasalah, rendah hati dan terus menjadi pembelajar.
With love
Mama
Kau tahu anakku, bacaan paling keren itu yang tiada satu tulisan dan penerbit manapun sanggup menyainginya, bahkan dicetak entah sudah berapa milyar kali, masih banyak orang tidak terima, apalagi meyakininya. Manusia paling sempurna yang sudah dijamin Tuhan masuk surgapun begitu banyak yang membencinya. Hingga sekarang anakku, hingga sekarang.
Apalagi kita.
Kita sering berdebat, tentang apa saja bukan, dan sering mama merasa kalah darimu, karna mama tahu kalian jauh lebih cerdas dari mama. Tapi kau tahu anakku, mama paling menghindari berdebat di depan umum termasuk di dunia maya, khususnya medsos. Saat mama melalukan itu hanya akan ada dua hal yang terlihat, terlihat pintar vs terlihat bodoh. Tentu mama akan lebih tampak dari sisi yang kedua. Kalaupun mama seumpama menang, hatipun senang bagaimana dengan orang yang kita debat, bisa saja yang kita perdebatkan bukannya mendapat pencerahan tapi berdampak sebaliknya. Kita tak pernah benar-benar tahu isi pikiran dan hati seseorang. Bisa saja, bisa saja sikap kita melukai mereka.
Kelak, saat kalian tumbuh lebih dewasa, dari tempat tinggal kita yang fana ini akan kalian temui segala keindahan sekaligus kekejamannya. Akan selalu ada orang yang benci, suka bahkan mungkin menghamba. Akan selalu ada, anakku, akan selalu ada.
Teruslah berbuat baik, walau sering terluka. Mungkin jalan kita tidak selalu lurus, setidaknya kalian tahu arah pulang. Apapun yang kita perbuat, kelak, besok, lusa atau 20 tahun yang akan datang, kalian akan memetik hasilnya. Hasil dari apa yang telah kita perbuat. Mendewasalah, rendah hati dan terus menjadi pembelajar.
With love
Mama
No comments:
Post a Comment