Jul 26, 2007

Impian berbuah petaka

Ada-ada aja ulah seseorang yg pengen cepet kaya, walo di negara kita yg katanya berberpenduduk muslim terbesar di dunia namun hal-hal mistik masih sangat kuatnya, tak heran ilmu persantetan, persusukan apalagi pesugihan masih sangat di percaya, mbah dukun asli palsu atopun dukun dadakan masih beroperasi begitu gencarnya. Kita memiliki hukum, pelindung hukum, penegak hukum dan juga pelanggar hukum namun belum terdengar hukum buat operasi seorang yg di anggap 'dukun' ato saya saja yg belum tau., yg sering saya denger di tangkapnya dukun palsu, bagimana dukun asli? jarang kan terdengar ditangkapnya dukun asli, berarti di tempat kita membolehkan beroperasinya dukun asli (kalo tidak salah begitu ganti). Mereka hanya di tangkap kalo gagal menjalankan 'tugasnya', tak jarang pula kita dengar seseorang yg harus menghembuskan napas terakhirnya di tangan mbah dukun, yg semula disuruh melakukan ritual walo tujuan aslinya hanya mbah dukun itu sendiri yg tau.

Ada yg gagal, bisa jadi ada yg sukses ato setengah2, setengah gagal setengah sukses. Budi, bukan nama sebenarnya, warga asli dari kalimantan, salah satu peserta yg pernah mengikuti 'seminar' pesugihan lewat perantara dukun tanpa mau bekerja keras sebagai mana mestinya

Beberapa tahun sebelumnya Budi pernah di ramalkan oleh seorang kerabat kelak di usia yg ke-28 dia akan mendapatkan kesuksesan plus kekayaan, namun di usianya yg kala itu sudah 27thn lebih bahkan beberapa bulan lagi mendekati angka 28, kekayaan tak kunjung jua dia rasakan.

Kehidupan Budi yg masih morat marit membuatnya setengah putus asa, di tambah harga2 bahan pangan yg semakin melojak. Jangankan tuk ngasih uang ke keluarga buat makan sendiri saja kadang dirasa masih sangat kurang, pekerjaan belum menetap. Berbagai info mulai dia kantongin, bukan info tentang lahan investasi, ato pekerjaan yg bonafit melainkan info tempat dukun yg bisa membuatnya cepat kaya.

Seorang kerabat lain anggap saja namanya Pak Samin yg telah di anggap sukses memiliki segala macam benda (harta) mulai dia dekati dengan tiap hari mampir ke rumahn Pak Samin, hingga suatu hari Pak Samin membocorkan sebuah rahasia. Rahasia dimana uangnya gak pernah habis, padahal kalo di liat dari segi usaha dia hanya berjualan umpan burung di pasar kaki lima, tanpa toko atopun kios apalagi bangunan roko, iyah dia hanya beremperan dengan panjang diagonal kurang lebih 1x2m persegi doank, hanya cukup buat alas duduk dan sedikit tempat menggelarkan daganganya.

Setelah memikir, menimbang dan mendiskusikan yg lumayan alot plus soportinitas dari pihak keluarga, akhirnya Budi memutuskan tuk mengikuti jejak Pak samin. Pak samin mengajak Budi ke tempat 'gurunya' dulu di daerah perbatasan kalsel-kalteng. Kedatangan pertama di sambut ramah ama si 'guru' ini, dan seperti halnya 'guru' dia sudah bisa menebak sapa dan apa tujuan maksud kedatangan dari calon tamunya. Kedatangan hari pertama tidak begitu banyak yg dilakukan, Budi hanya di kasih beberapa penjelasan plus sedikit caranya jg diminta mempersiapkan mental dan uang sebesar Rp350 rebu sebagai maharnya. Kalo budi tlah siap dia di minta tuk datang lagi. Budi pun pulang kerumah, kembali berunding dengan keluarga. Dengan semangat baja akhirnya dia mengatakan siap dengan segala apapun resiko yg akan dia dapatkan nanti.

Hari kedua setelah kurang lebih seminggu kemudian semenjak kedatangannya yg pertama dia datang di temanin pak samin kembali, jg persiapan uang 350rebu lebih kekhawatiran mbah 'guru' berubah pikiran dan menaikkan maharnya. ketika bertemu dengan mbah 'guru' acara ritual berlangsung singkat, pulang budi di kasih sebuah bungkusan dan beberapa petunjuk pemakaian dan jg peralatan yg harus di persiapkan sepulang nanti.

kembali ke rumah Budi langsung beraksi. Sebagai mana petunjuk mbah dukun eh salah mbah 'guru' ini budi membuat kotak kecil dari sisa2 kayu rumah. Kotak selesai dan langsung di amankan. Setiap 2x malam dalam seminggu budi melakukan ritual di rumahnya, plus sesajen berupa kue kecil yg kemudian dibacakan mantra di setiap malam itu di bawah asapan dupa. Kotak itu di isi uang yg tidak boleh di habiskan semua, jadi kalo belanja harus di sisakan dan jg tidak boleh di hitung, berapapun masih dengan catatan tidak boleh di ambil semua. Ritual berlangsung kurang lebih selama 100hari dan selama 100hari itu pula di rumah budi di larang membuang sampah ke luar. Walopun ingin membersihkan ruangan, sampah2 plus debu2 di rumah di tampung selama 100 hari dan di bungkus di plastik2 dan tetap di kumpulkan di rumah, di buang setelah 100 hari selesai.

Entah ada yg salah ato ada ritual yg kurang, 100haripun tlah berlalu, tiba saatnya bagi budi berhayal uang di kotak ajaibnya gak pernah habis walo sering di ambil, sayang hayalan tinggal hayalan uang tak jua berlipat ganda. Budipun kembali putus asa. Berita terakhir menyebutkan kalo Budi mendekam di penjara karena penyeludupan/pengoplosan solar di kotanya.

5 comments:

azfaAZ said...

para majikan-majikan kuwaiti... buanyaaak yang takut sama pembantu endonesa karena sihir... (bawa jimat, penangkal, pengasih, jampe2, mantra2) sehingga banyak yang dipulangin karena kecurigaan majikan... :((

Anonymous said...

daerah kalimantan terkenal juga dengan "parangmaya"....

angin-berbisik said...

ini bukan cerita tentang life in kuwait ya? hehehe....

Raida said...

azfa;
tenang bang, india keknya jg deh hehehe..

mashury;
belum mengantongin cerita lengkap tentang parangmaya, lom bisa bercerita :D

mba tya;
kali ini tentang life in indonesia mba ;))

Moh Bakhrian Syah said...

Biasanya yang pake santet begitu ga akan tahan lama... tapi aku juga penasaran... di Kuwait ada ga ya santet???