Aug 15, 2007

Suamiku titipan dari Surga

Pekerjaan rumahku numpuk, cucian piring yg gak abis2 nya..londrian baju seperti gak ada hentinya..kamar mandi lom di sikat..dapur lom di pell..mana sore ampe malam kudu berangkat kerja, duhh.., Ku lirik suamiku, dengan santai seperti tak berdosa nongkrong depan komputer baca website kegemarannya. setanpun mulai membisiki otakku..'ini sungguh tidak adil'

Berbeda dari beberapa suami temenku ku perhatikan sangat rajin di rumahnya, bahkan ikutan masak di dapur, masakannya gak usah di ragukan lagi dah nyaingin koki2 ala restoran indonesia. Gak sungkan-sungkan mereka ikutan nyuci baju juga, begitu pula dengan riang saat ngantar istrinya berbelanja, pulang kerja harus kerja lagi di rumah bantu istrinya, padahal istrinya ada yg gak kerja di luar rumah..sedangkan aku..? Suamiku...dia gak seneng masak, kalo nganter belanja banyak manyun nya..Hari-hariku di penuhi dengan rutinitas rumah, kantor, rumah kantor..yg seperti gak ada liburnya bahkan di hari liburpun aku tetap harus bekerja..kerja kerja terusss untukk apaaa....aku bukan pembantu rumah tangga, aku bukan robot, mesinpun sepengetahuanku ada istirahatnya...

sebentar....

suatu hari aku malas bangun, hingga boboku ampe siang dan sarapanpun beralih ke makan siang, itupun aku masak ala kadarnya cepet simple dan dikit pula karna aku juga buru2 harus berangkat kerja setelahnya. menjelang petang perutku terasa lapar aku order di deket kantor enak sekali, ku telp suamiku sekedar memastikan udah makan belum, segera ngambil hapee..keringggg..

"masku udah makan belumm?"

"udah sayang.." terdengar seperti abis kekeyangan

syukurlah "makan apa?"

"makan mie sayang"

"MIEE!!! kenapa gak order aja yg deket rumah mosok mie sih..entar keseringan makan mie gak bagus buat perut" mulai mengerutkan muka

"gak apa-apa sayang" suamiku sangat menikmati mie instan nya tanpa mengeluh sedikitpun istrinya gak masak banyak buat dia, hatiku sedih ingin rasanya ku titipkan separu orderan makananku tuk dia.

* kelamaan nonton tivi, kelamaan ngenet membuatku mulai menunda pekerjaan yg lebih utama, rumahpun jd berantakan yg terpenting aku udah masak masku gak akan kelaparan begitu pikirku. Sebenarnya aku sendiri aja liatnya rada sumpek, tapi gimana lagi dah gak sempet neh..suami pulang kerumah setelah dari pagi hingga sore mejalankan tugasnya. Pulang kerumah nyium istrinya yg masih bau gorengan mana lom mandi tersenyum dengan gembira, suamiku gak pernah marah liat aku yg gak sukses merawat rumahnya, rumah kami, kadang tanpa aku mintapun dia sendiri yg membersihkan semuanya, tangannya lebih lincah dari tanganku, pekerjaannya jauh lebih rapi. dia gak pernah ngeluh akan itu semua.

* suamiku gak pernah protes atas segala bentuk dan rasa setiap masakanku, dia selalu makan dengan lahapnya, dia teramat sangat jaranggg..kalo di tawari besok mau makan apa, dia selalu bilang seadanya aja dan sesempatnya aja.

* sapa bilang suamiku gak pernah bantu aku di dapur, walo dia gak pandai masak dia melakukan pekerjaan lain, nyuci piring yg setumpuk gunung, bersihin kulkas yg dah berbulan2 yg ampe mo bekarat, makum lantai ampe naek ke atap plapon rumah tuk memastikan ac nya berjalan dengan baik. dia juga nyuciin en nyetrikain bajuku kadang2 hehhee..

* Kerap kali suamiku harus bersusah payah mendapatkan obat2 an atas permintaan staf2 di tempatku bekerja, dia ingin memastikan bahwa aku menjadi lebih aman, profesinya membuatku lebih di segani di sana..walopun kadang ia harus diperlakukan seperti pengemis untuk mendapatkan pesanan2 itu.

* setiap liburan suamiku selalu menawariku "kamu ingin kemana?", sampai kadang aku sendiri bingung harus kemana.

*suamiku gak pernah maksa aku tuk bekerja di luar, sejak awal aku yg ngotot menginginkan itu semua, dia takut aku kecapean bahkan dia pernah menawariku tuk di bantu pembantu agar aku dapat konsen mencari kerja, hanya saja aku menolaknya karna ku bilang aku belum butuh..dan semoga aku gak akan butuh untuk selamanya. dulu sebelum bekerja di luar rumah aku lebih sering nganggurnya, dan itu membuatku jenuh di rumah saja. Diapun sangat selektif dan hati2 memilihkan pekerjaan yg terbaik untukku. Dia akan langsung menolak mentah2 jika perkerjaan itu terlalu merepotkanku apalagi sampai membahayakan nyawaku.

* suamiku gak pernah sungkan2 memijitiku ketika kukatakan punggungku terasa lelahnya, pijitannya gak adaaaa duanyaa.

* suamiku selalu melindungi dari orang-orang yg ingin menyakitiku, dialah orang pertama yg akan menghadapinya, dialah yg pertama akan marah dan takkan pernah terima bila ada org yg ingin merendahkanku.

* sepulang dari kantor aku menangis karna perlakuan beberapa org di tempatku bekerja, dengan ikhlas hati menaruhku di bahunya, mendamaikanku dan mengatakan aku akan baik-baik saja.

*jangankan memukulku, berkata kasar saja dia gak pernah padaku.

Banyakk lagi..banyak lagi, diantara segala kekurangannya dia memiliki beribuuuuuu..ribu kebaikan yg takan pernah habis bila ku menulisnya dan akan membuatku berlinang air mata, suamiku memang bukan makluk sempurna, suamiku memang bukan seperti suaminya tetangga, suamiku memang bukan gatot kaca juga tak seromantis serta setampan arjuna dewa pujangga,dan juga tak sealim Ulama, tapi sungguh Suamiku adalah titipan dari surga. kehadirannya membuat kehidupanku menjadi sempurna, adanya dia membuat aku menjadi lebih sebagai wanita.

Bagaimana kalo yg menitipkannya itu kecewa dan Dia mengambilnya cepat kembali, ato Dia memindahkan ke tempat lain yg bisa merawatnya jauhhhh.. lebih baik tanpa berkeluh kesah...ya Allah...tidakkk..jangan Kau ambil titipan-Mu ini sekarang..pls..ku bersimpuh pada-Mu percayakan aku lebih lama tuk bersamanya, merawat dan memeliharanya, melayani segala kebutuhannya dengan segala batas kemampuanku..aku janji kan terus berusaha membuatnya bahagia. Aku tahu aku wanita yg masih sering banyak hilafnya sekali lagi..ku mohon..biarkan aku bersamanya..dan dengan ijin-Mu pula semoga kami bisa bertemu kembali di akhirnya..

aku gak butuh suami-suami seperti di luar sana, aku gak butuh tipe2 suami idola. Suamiku adalah primadonaku dengan segala keunikannya.

ketika kuliat cucian dapurku yg menumpuk, aku sadar barusan kami selesai makan..kami tidak merasakan kelaparan apalagi sampai kekurangan makanan.

ketika ku liat gunungan londrianku, semakin ku tau betapa banyaknya baju kami..hampir setiap hari selalu berganti..

ketika suamiku harus pergi meninggalkanku tuk menemui temen2 yg mengajaknya bersama..aku bangga..suamiku makluk sosial dia memiliki teman yg banyak yg sangat menghargainya, ada waktü dimana dia hanya ingin bersama teman2 nya saja..rumah kami bukan penjara yg akan membelengguny bukan pula tempat berkumpul para hakim dan jaksa, rumah kami adalah syurga tempat kami berbagi kasih dan cinta.

ketika ku liat suamiku tengah asyik di rumah dengan komputernya..aku sangatttttt bersyukur sekali..ternyata suamiku masih bersamaku, aku masih bisa melihatnya sampai detik ini tanpa kurang sedikit apapun..ku tersenyum..dan segera berlari memeluknya..

cintaku..sayangku..suamiku..belahan jiwaku..kekasihku..cah bagusku...ai lopp you..

Ya Allah. dengan segala kerendahan hatiku aku mohon, turunkanlah malaikat-malaikat-Mu tuk selalu melindungi suamiku..amin.

Met ulang tahun Masku, moga panjang umur, diberikan kesehatan dan kebahagian selalu yah.

1 comment:

Raida said...

maaf, karna ada kesalahan teknis yg tidak di sengaja koment2 yg pernah mampir di sinipun tanpa sengaja juga ke apus..:(