Tidak apa-apa hari ini sebagai loper koran, tukang bersih-bersih, buruh cuci, ataupun asisten rumah tangga. Selama pekerjaan itu halal, jangan berkecil hati apalagi rendah diri. Tapi jangan lama-lama. Sejatinya memang hidup seperti roda pedati, kadang di bawah kadang di atas. Kadang ringsek kadang diinjeek. Teruslah berputar dan merangkak ke atas. Jangan lupa sekali-kali lihatlah ke bawah. Lihatlah sudah berapa jauh meninggalkan kenangan. Kelak, saat semua terlewati, semua kepayahan dan kesusahan akan menjadi moment yang menggelitik untuk dikenang.
Hari ini, mungkin mereka menghina, tidak mau berteman, bahkan menjauh. Adakalanya menzolimi karena kekurangan ataupun kelemahan yang melekat pada diri kita. teruslah berjuang di jalan kebaikan. Tidak perlu terlalu sibuk memikirkan apa yang telah mereka perbuat. Fokus saja dengan mereka yang menyayangi secara tulus.
Orang yang kita sayang dengan sepenuh jiwa berhianat, kekasih pergi tanpa kabar, teman menusuk dari belakang, hal-hal yang kita jaga pergi dengan cara yang menyakitkan. Sakit hatikah? Wajar. Pengen nangis sampai guling-guling? Silakan. Meratap-ratap kenapa nasib sebegitu menyedihkan? Boleh. Tapi jangan lama-lama. Jangan lupa untuk bangkit, tersenyum dan jadilah pribadi yang lebih kuat.
Kita kecewa dan sakit hati sebegitu besar karena menggenggamnya terlalu erat. Ada waktu dimana ia harus dilepaskan walau perih menyayat-nyayat. Kelak di kemudian hari yang entah kapan, kita baru akan menyadari begitulah caranya Tuhan menyayangi kita. Kita dipertemukan dengan orang-orang yang salah hingga bisa menghargai orang-orang benar. Kita dikasih kegagalan agar lebih memahami arti perjuangan dan pencapaian. Tuhan tempatkan kita di tempat yang semestinya dan memberikan kado terindah walau bungkusnya bagi kita kadang tidak sempurna.
Salammm ....
Hari ini, mungkin mereka menghina, tidak mau berteman, bahkan menjauh. Adakalanya menzolimi karena kekurangan ataupun kelemahan yang melekat pada diri kita. teruslah berjuang di jalan kebaikan. Tidak perlu terlalu sibuk memikirkan apa yang telah mereka perbuat. Fokus saja dengan mereka yang menyayangi secara tulus.
Orang yang kita sayang dengan sepenuh jiwa berhianat, kekasih pergi tanpa kabar, teman menusuk dari belakang, hal-hal yang kita jaga pergi dengan cara yang menyakitkan. Sakit hatikah? Wajar. Pengen nangis sampai guling-guling? Silakan. Meratap-ratap kenapa nasib sebegitu menyedihkan? Boleh. Tapi jangan lama-lama. Jangan lupa untuk bangkit, tersenyum dan jadilah pribadi yang lebih kuat.
Kita kecewa dan sakit hati sebegitu besar karena menggenggamnya terlalu erat. Ada waktu dimana ia harus dilepaskan walau perih menyayat-nyayat. Kelak di kemudian hari yang entah kapan, kita baru akan menyadari begitulah caranya Tuhan menyayangi kita. Kita dipertemukan dengan orang-orang yang salah hingga bisa menghargai orang-orang benar. Kita dikasih kegagalan agar lebih memahami arti perjuangan dan pencapaian. Tuhan tempatkan kita di tempat yang semestinya dan memberikan kado terindah walau bungkusnya bagi kita kadang tidak sempurna.
Salammm ....